#Chapter 4

18 2 0
                                    

"Sial aku sesak, bodoh bodoh bodoh risa kau bodoh!!! Dan sekarang kau akan menjemput ajal mu sendiri dengan konyol"
Umpatan Risa di sisa-sisa kesadarannya dan pandangan nya mulai kabur sesak pun tak bisa dia tahan lagi, dia sudah pasrah dengan apa yang terjadi dan mungkin ini memang hari terakhirnya.

Tiba-tiba ada yang mencoba membuka ikatan yang di kaki Risa, belum sepenuhnya dia tak sadarkan diri, Risa merasakan tangannya di genggam, dan Risa ditarik ke permukaan perlahan kesadaran Risa hilang sepenuhnya .

"Itu Risa ?! Dan itu juga Risa?!" Pria itu heran dengan apa yang ada dihadapannya 2 gadis dengan wajah yang sama, begitu juga 2 teman wanita yang sedari tadi sudah histeris  masih mencerna apa yang sebenarnya mereka saksikan.

Tak menghiraukan kicauan dari 3 orang yang ada disana gadis itu iyaa Naina , Naina berusaha menyadarkan dengan menekan dada Risa yang pingsan mungkin terlalu banyak menelan air dan hampir kehabisan  oksigen sesekali Naina pun membuat nafas buatan untuk Risa .
Masih disitu tak satupun membantu mereka masih mematung tak mengerti apa yang terjadi terutama Zion , iyaa pria yang mendorong Risa masih dengan setia mematung di pinggir kolam dan melihat dua orang yang sama di sebrang sana.

"Uhuk uhuk uhuk" Risa mulai bangun dan matanya perlahan membuka yang pertama iya lihat
"Apa gue ada di alam yang beda sekarang ? Gue liat Naina apa gue di neraka?" Umpat Risa dalam hati ketika dia sadar dan pertama liat Naina
Terlihat dari raut muka gadis itu sangat khawatir , begitu sadar Naina langsung memeluk kembarannya disana ,

"Whats ??? Apa ini orang gila ini kenapa ? Tapi kenapa aku begitu nyaman , trimakasih Naina" kicauan Risa dalam hati ketika ada di dekapan Naina , tak ada penolakan yang ada perasaan begitu nyaman seperti ada yang kembali dalam diri itu yang Risa rasakan dalam diamnya, sama seperti Naina rasakan .

Naina melepas pelukkannya dan memegang bahu kembarannya itu
Sembari berkata
"Syukurlah kamu gapapa, apa yang terjadi sama kamu harus ada yang membayarnya" tatapan lirih Naina kepada Risa , seketika berubah dengan tatapan mematikan menatap ke-4 orang yang ada di seberang kolam seakan-akan matanya berkata
"AKAN KU BUNUH KALIAN SATU PERSATU"

Mencoba memastikan pria yang sedari tadi kebingungan dengan yang dia lihat
"Risa kamu Risa kan ? Dan itu siapa ? Tak mungkin ada 2 Risa kan?" Alex
Belum ada jawaban dari Naina , dia bangkit dari duduknya menghampiri mereka dengan ekpresi yang menakutkan 2 gadis disana pun bergidik ngeri . Cantik memang Naina tapi jangan lupakan Aura yang ada pada diri Risa 'misterius' dan 'dingin' mereka seperti orang yang sama jadi tidak heran Naina mempunyai aura yang sama dengan Risa dan sekarang di tambah dengan aura gelap menyeramkan sama seperti singa melihat mangsanya yang siap menerkam kapan pun .
Seakan kalah dengan aura Naina Alex yang di hampiri memilih mundur perlahan dengan tatapan canggungnya .
Semakin mendekat ekpresi Naina berubah kembali mencari Naina biasanya dan dengan senyuman terukir di bibirnya.
"Hey ada apa ? Kalian kenapa ? Seperti melihat hantu saja ? Hahaha"

Gila satu kata untuk gadis yang bernama Naina itu ekpresi macam apa tadi dengan tatapan pembunuhnya berubah begitu saja dan berbicara santai seperti tidak terjadi apa-apa, mungkin jika orang yang normal mengalami apa yang Naina alami ketika saudara nya akan dibunuh akan mengumpat dan mengamuk kepada mereka ber4 yang membiarkan saudaranya tenggelam dengan sengaja. Entah apa yang dipikirkan Naina satu fakta Naina mungkin benar adanya jika dia seorang Psikopat, bodohnya mereka belum menyadari siapa Naina sebenarnya .

"Risa sayang apa ini kamu punya kembaran ?"
Pria yang sedari tadi mematung pun mulai bersuara dengan pertanyaan itu , gadis itu pun yang tadi sedang berhadapan dengan Alex berbalik badan kearah Zion dengan senyumnya

"Tolong handuk, dia mungkin mulai kedinginan" tak mau menjawab pertanyaan Zion Naina mengalihkan pembicaraan , dengan sigap Dara dan Laura mengambil handuk dan menghampiri Risa yang mengigil dan memerhatikan perlaku kembarannya itu .
"Ayo masuk lo bisa sakit nanti" Dara
"Sama ganti baju , baju lo basah" laura , sambil memapah Risa kedalam
Tinggal lah 2 pria dan Naina di halaman belakang

Naina jalan perlahan dan mengambil handuk yang ada di rak dan mulai mengeringkan rambut nya yang basah dengan handuk itu sembari duduk santai, tidak halnya 2 pria itu yang masih bingung Alex dengan tatapan bingungnya beda dengan Zion yang terlihat agak marah terlihat dari raut wajahnya yang merah padam dan tangan yang terkepal

"Maksud mu apa Risa ?!" Zion
"Hey tak bisa kamu santai aja dan duduk disini?" Naina sambil menepuk kursi kosong yang disampingnya dan berdiri menghampiri Alex yang memang jaraknya lebih dekat dengannya dan menarik tangannya dan mengarahkan untuk duduk di sebalah nya kini Naina diapit oleh Zion dan Alex yamg masih mengunggu jawaban dari Naina
Terlebih Zion yang kesal apa yang Naina lakukan kepada Alex menambah curiga bahwa Risa yaitu Naina ada main dengan Alex .

"RISA SEKARANG KAU JAWAB YANG SEDARI TADI BERSAMA GUE ITU SIAPA?" Zion udah mulai tak.bisa menahan emosinya lagi, Naina tau dengan sikap Zion mungkin juga dengan sikap Alex, Dara dan Laura yaa Naina punya daya pengamat yang sangat bagus , mungkin ini lah alasan Naina menjadi seorang yang 'handal

"Dia Risa" jawaban yang santai terucap dari Naina
"Lalu kalo gitu lu siapa ?" Alex
"Gue ??
Gue Risa" Naina
"Argghjhh jangan bodoh Ris " Zion berdiri sambil menendang kursi yang tadi ia duduki

Disisi lain 2 gadis itu masih memandangi gadis yang baru saja Ganti baju
Tak lama keheningan itu dipecahkan dengan pertanyaan dari Laura
"Jadi lo tuh Risa ? Dan yang lagi di luar sana itu siapa ?"

Tatapan khas Risa yamg dingin memandang gadis yang tadi bertanya kepadanya dan sambil berkata
"Gue Risa dan dia Risa"

Hah ?? Apa ?? Risa serius apa yang dia bilang? Risa adalah Risa dan Naina adalah Risa ?
Itu yang Risa pertanyakan kenapa dia bisa berkata seperti itu ???

.
.
.




Gimana guys ??? Semoga suka yaaa please komen yaa biar tau apa yang kurang , dan bisa di perbaiki di next episodenya ❤❤

The Twins *on going*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang