#Chapter 6

17 2 1
                                    

Naina beranjak dari duduknya niat menghampiri saudaranya , meninggalkan kedua orang pria yang masih belum mengerti pengakuan Naina yang ambigu , masih setia Alex bingung dan frustasi , tak kalah frustasi Zion pun begitu namun ditambah dengan amarahnya , kini ia tak tau mana Risa nya Zion, yang Zion tau Risa yang selalu bersama dia selama ini adalah orang yang mempunyai pintu-pintu misterius yang harus di buka.
"RISAAA!! aku akan cari tau tentang kamu! Siapa kamu! Siapa dia!"
Zion berdiri dan berteriak
Langkah nya terhenti dan dengan tenang gadis itu berbalik dan jawab pernyataan Zion
"Lakukan sayang lakukan selagi bisa" dibarengi dengan senyum manis nya .
.
.
.

"Risa ayo pulang"
Kedua gadis itu sontak intens menatap yang tadi bersua , beda hal nya dengan yang diajak untuk pulang dia langsung berdiri dan berjalan mendahului Naina berjalan ke arah pintu keluar, dan diikuti oleh Naina yang tidak lupa tersenyum kearah dua gadis itu yang masih menatap nya  dan bersua.
"Pikirkan apa yang kamu pikirkan Laura, Dara "

"Apa itu bener si Risa ?" Laura
"Gue jadi gak kenal mereka berdua" Dara
"Ya goblok tadinya kan kita taunya satu , pasti kita gaakan tau yang satunya lagi" Laura
" Anjing, maksud gue, setelah ada Risa 2 Risa yang asli jadi berubah juga, kaya bukan Risa yang kita kenal" Dara
"Apa dia seorang.... psik ... awwww" Laura
Belum sempat melanjutkan perkataannya kepala nya di pukul .
"Omongan lo ! Jaga! Jangan ngada-ngada intinya kita harus cari tau" Dara
.
.
.

Risa masuk ke mobil dan duduk disamping tempat supir, ya Naina yang mengemudi , dari awal perjalanan tidak ada pembicaraan dari kedua gadis ini , dan keheningan dipecahkan oleh Naina
"Ris seneng deh jalan bareng kaya gini" sesekali Naina menoleh ke arah yang Risa yang terpaku ke arah jalan.
Risa menoleh ke arah Naina yang sedang mengemudi mobil dengan intens dan serius Risa bertanya.
"Lo ngapain pake nama gue ? Dan bergaul sama anak gak jelas kaya mereka"
Smirk ... "Nama kita Ris nama kita , masa ia gue gak bisa pake nama gue"
Dahi Risa berkerut memikirkan apa yang Naina maksud dengan 'nama kita' jelas dia juga mempunyai nama ya Naina nama gadis yang disampingnya yang sedang mengendalikan laju mobil itu Naina , teringat dengan apa yang ia katakan kepada Laura dan Dara kenapa ini membingungkan bagi Risa , 'gue Risa dan dia Risa' kalimat itu yang membuat pikiran Risa berperang sendiri , mengapa ia berkata seperti itu ? Kenapa juga Naina mengklaim bahwa Risa itu nama mereka berdua? Mereka memang sama nyaris tak ada perbedaan , namun tetap mereka punya jiwa dan nyawa terpisah karena mereka manusia yang ditakdirkan tuhan lahir diselang waktu yang tak jauh lama .
"Jangan buat gila sama omong kosong lo, Naina!!"
"Oke lo harus tau fakta ini" .
.
.
.
Mobil sedan berwarna abu-abu itu terparkir di sebuah restaurant fusion
"Ayo turun Ris"
Ajak Naina yang sambil memakai topi putih dan sunglasses , visual yang sempurna dengan tinggi 170 cm tubuh ramping mungkin berat badan nya 50 kg , dengan style kaos putih dimasukkan ke celana jeans yang robek di lutut dan paha , cocok dengan topi gucci putih yang dia pakai dan juga sunglassesnya . Tak beda dengan Risa yang mengikuti keluar dari mobil walaupun itu bukan pakaian Risa karena pakaian Risa basah ketika insiden tadi tapi dia yakin bahwa ini pakaian orang yang sedang berjalan di sampingnya , dengan rok kotak-kotak di atas lutut di padukan dengan kaos hitam yang dimasukkan kaos itu bertuliskan :
'hey I wanna tell you one secret , I am psycho'

"VIP room on behalf of Risa" Naina kepada resepsionis, seraya mengerti pelayanan restoran itu mengantar mereka berdua ke ruangan yang di tuju
"Risa go head, I'll take my documents first" Naina
Tak menghiraukan perkataan Naina Risa terus mengikuti pelayan.
"Silahkan masuk, ini untuk menu nya , apa ibu mau pesan sekarang ?"
"Saya sudah konfirmasi menu nya tadi, tolong siapkan saja " potong Naina yang sudah berdiri di belakang pelayan tadi , sedikit terkejut pelayan tadi tidak menyadari ada kehadiran Naina .
"Baik bu, permisi"
"Terimakasih" tidak lupa dengan senyumnya.
Naina duduk di depan Risa dan ngasih berkas-berkas yang dilihat itu ada logo kampus mereka. Disana 2 dokumen tapi tertulis dengan nama yang sama 'Risa Putri Handoko'  yang masing-masing beda fakultas Hukum dan fakultas Matematika dan IPA, kening Risa berkerut kenapa Fakultas yang diambil Naina bernamakan namanya.
"Permisi ini semua pesanannya bu"
Pelayan restaurant itu meletakkan semua pesanan ke meja .
"Oke thankyou" Naina
Pelayan itu menunduk lalu pergi dari ruangan ,
"Ayo di makan Ris" tawar Naina yang mengambil minuman di depannya sambil meminumnya .
"Gw gak ngerti, I'd better go, than I'm here long can go crazy!"
Risa pergi gitu aja dari ruangan dan ninggalin Naina yang masih setia duduk dengan smirk nya
.
.
.





*comment please ❤

The Twins *on going*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang