#chapter 8

13 2 0
                                    

Di depan meja gadis itu duduk dengan  menyinglangkan kakinya ke satunya , sesekali melihat jam yang melingkar di tanggan kanannya , menggakan secangkir cappucino panas dan meneguknya perlahan, ketika sedang minum terlihat sesosok laki-laki menghampiri meja gadis itu, dengan tubuh yang proposional tingginya mungkin 180 cm memakai kemeja kotak-kotak panjang, yang tanggannya sengaja dilipat 3/4 lengannya , rambutnya yang rapih memakai jel atau mungkin pomade , emm wajah nya cukup tampan dan manis dengan kacamata yang ia pakai, ya mungkin jika dibandingkan dengan Zion, Alex sedikit lebih kurus dibanding dengan Zion, tapi tidak mengurangi karisma nya . Alex tersenyum ketika melihat Risa , ahh tepat nya Naina yang sebagai Risa sekarang.
"Maaf gue agak telat ya" Alex
Naina meletakkan cangkir kopi nya ke atas meja kembali, dan tersenyum banyak arti kepada Alex
"Gapapa lex ayo duduk , mau pesan apa ?"
"Ahh hot chocolate aja " Alex duduk di depan Naina
Naina memanggil pelayan dan memesan apa yang Alex pesan , todak berselang lama hot chocolate Alex pun datang .
"Terima kasih" Alex, Naina
Mereka saling balas senyum

Sungguh sebenarnya Naina mengetahui bahwa Alex menyukainya sejak lama , jangan lupakan pengamatan Naina yang tajam , seperti diketahui Naina pun tahu jika Dara menyukai Zion, sayangnya Zion mengabaikan Dara dan melihat Naina walaupun Alex yang lebih dulu mengenal Naina karena mereka satu Fakultas yaa matematika dengan IPA, berbeda dengan Dara yang terang-terangan mengungkapkan cintanya Kepada Zion dan ingin tetap berada di sisi Zion walau sering dikasari oleh Zion, Alex hanya bisa memandang Naina di seberang saja menahan cemburu nya ketika harus melihat Naina dengan Zion bermesraan , mungkin cinta Alex untuk Naina begitu tulus, tapi apa peduli Naina ? Naina hanya melihat ini adalah bonus untuk mempermudah rencana dia untuk mengjancurkan Zion walaupun itu harus mempermainkan perasaan .

Drama dimulai Naina mulai tidak bisa membendung air matanya, melihat itu Alex agak sedikit mendekatkan kepalanya untuk melihat dengan jelas apa gadis yang ia cintai ini kini sedang menangis ? Jatuh air mata Naina , dan Naina menggenggam tangan Alex yang ada di atas meja, sontak Alex terkejut dengan apa yang dilakukan Naina dengan sedikit mundur , kembali ke posisi duduk normal , tangan yang masih di genggam Alex memecah gugup nya dengan bertanya
"Ris ? Ada apa ? "

"Aku tau kamu banyak pertanyaan soal kemarin, tapi aku punya alasan aku hanya ingin menyelematkan saudara ku saja" pecah tangis Naina untung saja tempat yang mereka pesan agak jauh dari pelanggan yang lain jadi kesempatannya kecil untuk orang mengetahui urusan mereka yang terlihat seperti pasangan yang sedang bertengkar , tak tega melihat Naina seperti itu Alex berpindah posisi duduk di samping Naina dan menyandarkan kepala Naina kepundaknya dan mengusap lembut surai Naina seraya menenangkan Naina .
Step pertama berhasil !
"Aku mau nyelematkan saudara ku dari orang-orang yang di suruh ayah ku, tapi aku sekarang terjebak sama Zion" pecah lagi tangis Naina dan memendam kepalanya ke dada Alex

"Maksud kamu ? Zion cinta sama kamu Ris"

"Dia tau aku dan Saudara ku, aku ingin pergi dari dia tapi kamu tau diakan dia kasar, terlebih aku sudah lama tidak menyukainya, aku tau lelaki yang tulus itu bukan Zion dan aku mencintainya lex" Naina mendongkak sedikit dan menatap dalam mata Alex yang masih mencerna perkataan Naina

"Kamu mencintai orang lain ?"

"Aku cinta kamu lex , lama sejak lama "

Alex membulatkan matanya mendengar kata yang barusan di ucap Naina , dan mulai bergelut dengan pikiran nya sendiri , harus kah saat nya egois ? Dan memperjuangkan cinta nya ? Bukan ini bukan egois Alex harus memperjuangkan Naina karena Naina sendiri yang ingin lepas dari Zion, dan mencintai nya , Alex akan bicara kepada Zion , walau tau Zion itu tempramen tapi Alex percaya kalau dibicarakan akan baik-baik saja.
Alex masih menatap Naina tatapannya penuh arti seperti merindukan seseorang yang jauh , padahal yang ia rindukan ada selalu didekatnya dan sekarang posisi mereka sangat intim , Naina tidak mau melewatkan kesempatan emas ini , dengan tatapan Naina seolah menyihir Alex untuk bisa lebih dekat dengan wajahnya, Naina memejamkan matanya Alex dengan otomatis mendekatkan wajah nya ke wajah Naina ujung hidung mereka bersentuhan hembusan nafas mereka menderu, dan satu kecupan yang lembut dan tulus dari Alex untuk Naina yang selama ini ia cintai mendarat ke bibir tipis Naina . 

CEKREKKKK !!!!

"Sial mengapa harus ada blitz nya!! " lelaki itu pun langsung lari meninggalkan mereka yang sedang berpautan.

Alex yang menyadari cahaya dari kamera yang mengarah ke arah mereka sontak melepaskan pautan mereka dan mencari siapa yang memotret mereka .
"Apa itu ? Apa ada yang memfoto kita ? "

'Bodoh segitu aja gak becus'

Bukan Naina jika dia tak memutar otak untuk alasan ini ,

"Aku takut Lex mungkin itu suruhan nya Zion!"

"Aku bakal bicara sama Zion
Sekarang aku antar kamu pulang ya"

Naina hanya mengangguk dan mereka bangkit dari duduknya , setelah selesai membayar bill di kasir mereka menuju parkiran , sebelum itu Alex sempat menanyakan keberapa karyawan cafe apakah mengetahui siapa yang membawa kamera dan lari, tapi karyawan tidak mengetahui ada orang yang mencurigakan seperti itu .

Sekarang hanya ada keheningan, Naina sungguh dia mempunyai bakat akting yang bagus, ia terlihat sangat murung , Alex yang melihatnya ingin menyakan tapi terpotong dengan dering telfon yang ia terima

'Pas sekali bajingan itu menelfon lelaki bodoh ini '

"Ini Zion , kamu diam dulu" dibalas dengan anggukkan Naina yang memang sudah tau itu Zion terlihat ketika Alex mengangkat Handphonenya dari saku kemeja

"Halo ion"
"Gue dijalan kenapa ?"
"Omongin ? Bantu bantu apa ?"
"Tentang Dara ?"
"Oke gue ke rumah dan gue juga ada yang mau di omongin sama lo"
"Satu jam lagi gue nyampe"
"Oke"

Telfon pun ditutup oleh Alex, Alex menjadi bingung, kira Alex Zion nelfon Alex untuk minta kejelasan dengan foto mereka mungkin , tapi ini mengapa hal lain yang ingin dia bicarakan yaitu Dara ??

'Sial kenapa Zion bodoh itu langsung berbicara seperti itu'

"Zion ko bahas soal Dara? " Alex
"Aku gatau Lex"
"Aku anter kamu dulu terus aku mau ke rumah Zion"

Naina diam dan mengambil handphonenya dan mengirim pesan ke seseorang

Naina
Jangan kirim dulu fotonya

Unknow
Kapan aku harus mengirimnya ?

Naina
Tunggu kabar dari gw

Unknow
Sesuai perintah mu

Sekarang mobil Alex udah terparkir di depan apartmen , Naina meminta turun disini dia beralasan ini persembunyian saudara nya .
"Aku pergi yaa kamu hati-hati" Alex

"Selamat tinggal Alex" Naina melambaikan tangannya
.
.
.
.


"Taxi!! Ikutin mobil di depan itu pa"










*haloohalooo gimana guys part ini ??
Tolong comment yaa gimana menurut kalian dengan cerita ini sejauh ini yaa  💜💜

The Twins *on going*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang