Behind the scene of Take Me Home:
Take Me Home merupakan sebuah cerita yang terinspirasi dari sebuah lagu dengan judul yang sama milik US. Sejak pertama kali mendengarkan lagu itu—sekitar lima bulan yang lalu, saya sudah punya rencana akan menjadikannya sebuah cerita, persisnya bagaimana saya belum tahu.
Hingga, dua minggu lalu, ketika saya kembali mendengarkan lagu itu, tiba-tiba sebuah plot melintas di kepala saya. Nggak ingin membuang waktu, saya memutuskan untuk mengerjakan cerita itu malam itu juga. Akhirnya, setelah seminggu lebih berkutat dengan Moza dan Arco, Take Me Home selesai juga.
Tadinya, saya berencana untuk menulis cerita ini paling banyak dua sampai tiga bagian, dan nggak tahu kenapa malah melebar sebanyak ini.
Bahkan, tadinya, saya sama sekali nggak punya niatan membuat Moza berakhir dengan Arco. Namun, setelah saya melakukan perbincangan dengan kedua sepupu saya mengenai; siapakah yang akan dipilih di antara masa lalu yang kembali datang, atau masa depan yang baru dikenal, untuk menghabiskan sisa hidup? Akhir cerita Take Me Home lantas berubah.
Well... apa pun itu, saya bahagia sekali akhirnya bisa menuliskan kisah ini dari sebuah lagu yang menginspirasi. Semoga, kalian para pembaca, dapat menikmatinya—seperti saya yang menikmati setiap perkembangan ketika menuliskannya.
P.S. Untuk kalian yang sedang patah hati, percayalah, suatu saat nanti kalian akan kembali jatuh cinta. Bagaimana caranya, biarkan saja menjadi kejutan.
Love,
J
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKE ME HOME
RomanceMoza Sybil Abieza 'Kosongkanlah hatimu, lalu kembalilah jatuh cinta.' Aku benar-benar tak menyangka kalimat itu berhasil memengaruhiku selama puluhan tahun. Membuatku memutuskan untuk sendiri, dan menolak semua perhatian yang laki-laki tujukan padak...