Stay like this

447 31 6
                                    

[Moon Su Inn]

Gue mendapat telepon dari rumah sakit 15 menit setelah gue menyelesaikan ujian akhir semester gue.
Telepon itu mengabarkan bahwa Su Inn berada disana karena cidera yang dialaminya hari ini.

Gue melajukan mobil gue dengan secepat mungkin sambil berdoa tidak ada kejadian buruk terjadi padanya.

Setelah mencari ruangan Su Inn, gue berhenti sebentar sebelum masuk kedalam ruangan.
Gue memegang gagang pintu dan berpikir apakah harus masuk atau tidak.
Terlambat, seseorang dari dalam membuka pintu itu.
Ternyata pelatih Seo bareng sama anak basket lainnya.

Gue menyapa dan pelatih Seo menyuruh gue masuk setelah mereka semua berpamitan.

Gue berjalan gontai. Miris melihat keadaanya saat ini.

"Kenapa lagi sih?" Gue berkata lirih. Berusaha menahan tangis.
Dia hanya tersenyum.
"Gue gpp." Ucapnya mencoba menenangkan gue.

"Ga usah bego. Sampe rawat inap tuh berarti ada apa-apa. Lo pikir gue sekolah kedokteran buat lo begoin?" Gue berceloteh panjang lebar.
"Karena lo udah dateng makanya gue bakalan sembuh. Kan lo obat gue." Su Inn bercanda yang hanya gue tanggapi sinis.

"Bisa ga sih jaga diri?" Gue akhirnya mendekat.
"Lo tau kan kalo lo udah main tuh ambisnya kebangetan?" Ucap gue lagi.
"Lo tau kan kalo cedera lo kemaren aja belom sembuh, terus maksain buat ikut tanding. Lo tau kan lo tuh manusia? Bukan robot. Lo tau kan....." kata-kata gue terhenti karena Su Inn sudah memeluk gue.

Gue mencoba menolak dengan mendorong badannya pelan.
Semakin gue berontak semakin dia memeluk gue dengan erat.

"Gue gpp dan akan selalu gpp." Dia menenangkan gue sembari menepuk punggung gue pelan.

Pelukan Su Inn adalah tempat yang paling gue suka sekaligus gue benci. Karena dipelukan dia, gue ga bisa menahan semua perasaan gue. Perasaan apapun itu, senang, sedih bahkan takut. Namun, dipelukan dia jugalah gue merasa nyaman. Pelukan Su Inn adalah tempat ternyaman didunia ini menurut gue. Hangat, seperti rumah.

"Kalo lo cedera lagi, gue ga mau jadi temen lo lagi." Kata gue sambil berusaha menghapus air mata gue.

"Iya gue tinggal nembak lo biar jadi pacar gue." Canda Su Inn yang membuat gue refleks ingin melepaskan pelukan gue. Namun gagal karena dia malah lebih mengeratkannya.

"Stay like this. Ga usah bawel. Biarin gue meluk lo bentar aja."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Handsome Tigers' One Shot StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang