Bab 6.B

35.7K 5.1K 355
                                    

akhirnyaaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

akhirnyaaa... harus mengungsi ke starbuck dulu untuk Update karena dirumah mati lampu sejak pagi dan nggak bisa buka laptop karena leptopku rusak batreinya, nggak bisa nyala kalo nggak dicucuk ke listrik. sebel dehhh.... T_T VOTE KOMENNYA jangan lupa yaaa....


Aurel menghela napas panjang kemudian menatap Ivander dengan berani. "Aku selalu bersama Mario saat kesini. Puas?" Aurel sudah tak memiliki kekuatan untuk melawan Ivander lagi, jika Ivander akan memakinya di sini, maka Aurel akan menerimanya.

Sedangkan Ivander, dia merasa sudah kesbaran untuk menghadapi Aurel. Perempuan ini bisa-bisanya melawannya sampai seperti ini bahkan dihadapan orang asing seperti Dokter Lisa. Apa Aurel tak memikirkan apa yang akan dipikirkan Dokter Lisa saat ini tentang hubungan mereka? jika Aurel sudah tak memikirkan tentang hal itu, maka Ivander akan berbuat sama, dan akan mengabaikan rasa malu Aurel saat orang asing seperti Dokter Lisa mengetahui bagaimana bobroknya hubungan rumah tangga mereka....

Ya, Ivander akan melakukannya....

******************************************* 

Bab 6.B


"Oke." Hanya itu tanggapan Ivander.

"Baik, jadi?" Dokter Lisa bertanya.

"Tunjukkan saja pada Ivan bagaimana keadaanku." Ucap Aurel pada Dokter Lisa. Memang, keduanya cukup dekat sejak kehamilan Aurel yang pertama kali, dan saat Aurel mengandung lagi untuk kedua kalinya, hubungan mereka semakin dekat apalagi saat mengetahui bahwa bayi yang dikandung Aurel adalah kembar.

Keduanya dibimbing memasuki ruang USG. Ivander hanya mengamati saja sembari bersedekap saat aurel dan Dokter Lisa menyiapkan semuanya, hingga ketika Dokter Lisa mulai prosesnya, Ivander mendengarkan dengan seksama penjelasan yang keluar dari Sang Dokter.

"Bayinya kembar ya... ini sudah terlihat." Ucap Dokter Lisa sembari menunjuk ke arah layar yang menampilkan gambar hitam putih yang benar-benar tak dimengerti Ivander.

"Ini detak jantungnya. Semuanya sehat dan normal." Ivander kemudian mendengar suara detak jantung yang menggema di ruangan tersebut. Perasaannya segera diliputi oleh sebuah perasaan aneh.

"Karena usia kehamilan baru 12 minggu, jadi ukurannya masih sangat kecil. Bulan depan..."

"Tunggu dulu." Ivander memotong kalimat Dokter Lisa. "Dua belas minggu?"

"Ya?" Dokter Lisa tak mengerti apa yang ditanyakan Ivander. "Ya, Dua belas minggu, Tiga bulan." Koreksinya.

Ivander lalu menatap Aurel dengan penuh tuduhan. "Bagus sekali Aurel, jadi kali ini dua bayi liar?"

"A –Apa maksudmu?" Aurel tak mengerti apa yang dimaksud Ivander.

Ivander tak menanggapinya, dia lalu menatap Dokter Lisa dan bertanya dengan arogan "Katakan, apa kami bisa melakukan Tes DNA pada janin?"

The Guardian DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang