Two

51 4 0
                                    

Jam istirahat telah usai dan sekarang semua siswa-siswi memasuki kelasnya masing-masing karena sebentar lagi guru yang mengajar pasti datang dan mereka pun tak mau terlambat masuk kelas karena bisa-bisa mereka dihukum apalagi yang gurunya killer. Saat ini kelas X-A sedang mengobrol ria, berselfi, bahkan ada yang merias wajah. Ya kalo yang terakhir siapa lagi kalau bukan si Senna sang cabe. Haha. Saat sedang asyik-asyiknya mereka semua langsung menjadi grasak-grusuk sebab orang yang sedari menjaga pintu pun berteriak memanggil teman-temannya supaya segera duduk.

"WOY!!! WOY!!! PAK BOTAK DATENG, CEPETAN DUDUK." teriak penjaga pintu kelas lantang seraya berlari menuju tempat duduknya. Tak lama guru pun masuk dan memberi salam.

"Assalamualaikum anak-anak!!!" Salam guru tersebut yang langsung dijawab kompak sekelas.

"Waalaikumsalam pak!!!" Teriak mereka --- kelas X-A ----.

"Oke, sekarang kita masuk materi baru yaitu tentang PARTIKEL PENYUSUN BENDA DAN MAKHLUK HIDUP, sekarang buka buku paket kalian halaman 97." Ucap guru tersebut.

"Di bab ini kita akan mempelajari tentang atom, molekul senyawa, molekul unsur, dan ion." Lanjutnya. Dan materi itu pun dijelaskan oleh Pak Gading secara detail dimulai dari cara tumbuhan berfotosintesis, pengertian atom, nomor atom,massa atom, dan masih banyak lagi. Sedang asik-asiknya menjelaskan materi ini tiba-tiba dua orang berdiri dan sontak membuat Pak Gading berhenti menjelaskan.

"Eh itu kalian mau ngapai berdiri?" Tanya Pak Gading.

"Em..... mau ke toilet Pak!" Jawab Claressa.

"Iya Pak, udah kebelet banget." Timpal Aruna.

"Ck! Kalian ini saya sedang menjelaskan malah mau ke toilet, yasudah sana ke toilet takut pipis disini kan malu-maluin." Ujar Pak Gading yang mengundang gelak tawa siwsinya dan itu membuat Aruna menahan malu.
Sialan ni guru! Malu-maluin gue aja. - batin Aruna. Dengan langkah seribu Aruna segera melesat pergi ke toilet diikuti oleh Claressa di belakangnya. Sedangkan di kelas X-A seketika menjadi hening karena mereka melanjutkan mendengarkan penjelasan Pak Gading, sesekali mereka mencatat hal-hal yang penting. Tak lama pintu diketuk dari luar entah oleh siapa, Pak Gading pun terpaksa harus menjeda dulu penjelasannya untuk mengetahui siapa yang mengetuk pintu tersebut. Setelah pintu terbuka tampaklah dua orang siswi dengan cegirannya, rupanya mereka adalah Claressa dan Aruna.

"Ck! Kalian ini bukannya langsung masuk malah ketok pintu, bapak ketok juga pala kalian." Ujanya seraya menggeleng-gelengkan kepala, pusing melihat muridnya yang dua ini.

"Yaelah Pak! Amal pak bukain pintu buat kita. Yaudah deh sebagai gantinya saya do'a in buat bapak!" Jawab Claressa seraya tersenyum jahil.

"Betul tuh pak! Khusus buat bapak deh kagak ada yang lain." Celetuk Aruna.

"Yaudah apa? Eh tapi kaliannya masuk dulu dan duduk baru ngomong lagi." Perintah Pak Gading.

"Nggak usah pak kita disini aja biar nggak lama, biar bapak nggak penasaran." Ucap Aruna. Yang lainnya memang hanya mendengarkan interaksi gurunya dan dua temannya itu, sebenarnya sih mereka juga kepo akut tapi ditahan dulu.

"Ck! Cepat jangan bertele-tele." Sentak Pak Gilang, karena dia juga penasaran apa yang akan dikatakan dua muridnya ini.

"Jadi kita do'a in semoga............" ujar Aruna seraya melirik Claressa memberi kode lewat tatapannya dan karena terlewat peka si Claressanya dia tahu apa arti tatapan itu dan dalam hati, mereka menghitung mundur.

"Cepat!" Geram Pak Gading.
Satu....

Dua....

Pada saat hitungan ketiga mereka kompak berbicara.

Faithfulness in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang