Four

34 3 0
                                    

Pagi ini kelas X-A sedang berada dilapangan basket outdoor bersama dengan kelas XI-B, ya kelas X-A digabung dengan kelas XI-B karena Pak Rohmat selaku guru olah raga kelas X-A tidak bisa mengajar dikarenakan sakit. Saat ini mereka sedang melakukan pemanasan terlebih dahulu.

"Oke anak-anak pemanasan cukup sekian sekarang kalian akan olah raga basket. Yang mainnya perempuan terlebih dahulu. Perempuan kelas X-A  melawan perempuan kelas XI-B. Memang kelas XI di SMA Cakrawala disetiap kelasnya ada laki-laki ada perempuan dan kelas X dan kelas XII dipisahkan kelasnya antara laki-laki dan perempuan.

"Eh siapa aja nih yang main?" Tanya Naila kepada Syareefa.

"Nggak tau." Jutek Syareefa.

"Lo napa?"

"Apanya?" Tanya balik Syareefa.

"Au ah puyeng." Kesal Naila. Saat Syareefa ingin menjawab suara dari Pak Gunawan menginstrupsi mereka.

"Oke saya pilih ya, yang akan main. Dari kelas X-A yang main adalah Yasmin, Malca, Rania, Armila, dan Neila. Dan untuk kelas XI-B yang main adalah Chika, Celin, Melan, Marsya, dan Meylin." Ucap Pak Gunawan. Dan yang disebutkan namanya pun melangkah menuju lapangan dengan Melan dan Yasmin sebagai center. Pak Gunawan berdiri diantara Melan dan Yasmin dengan bola yang siap akan dilayangkan dan.......

Pritt.....
Bunyi peluit bersamaan dengan bola yang dilayangkan ke atas membuat Melan dan Yasmin melompat untuk mendapatkan bola. Dan bola pun berhasil diraih oleh tim Yasmin, Yasmin mengoper bola basket itu kepada Armila dan Armila ingin melempanya ke Rania tiba-tiba Celin menghalangi dirinya dan pada saat menemukan posisi yang pas bola itu malah direbut oleh Celin, lalu Celin melemparnya kepada Melan yang dekat dengan ring dan dengan satu lompatan bola pun masuk ke ring denga  sempurna. Sekarang pointnya 2-0. Bola saat ini dilempar oleh Armila dan mengarah kepada Yasmin dengan sigap Yasmin meraihnya dan mendribblenya, lalu dioperkan kepada Neila, dan dengan cepat pula Neila menangkapnya dan berlari sambil  membawa bola itu menuju ring tanpa didribble, dan itu sebuah kesalahan.

"Tolol lu Nei! Bolanya itu dibawa sambil di dribble bukan dipegang bawa lari." Kesal Malca.

"Goblok, goblok, goblok. Lo bisa main ngga sih? Kalau nggak bisa udah out aja lo!" Marah Yasmin.

"Ck! Udahlah jangan salahin Neila mulu kasiam dia." Lerai Almira.

"Ya nggak bisa gitu." Ucap Malca dan beralih menatap Neila yang sedang diam.

"Lo belajar basket berapa tahun sih? Masa main basket aja bola nya dibawa-bawa. Lo sekolah dimana sih? DI SMP ATO DI SLB! MIKIR DONG!!" Bentak Malca.

"Udah-udah sekarang kita lanjut main basketnya." Lerai Armila lagi. Dan mereka melanjutkan bermain basket melawan XI-B dan kali ini mereka bermain dengan serius. Saat ini bola sedang digiring menuju ring oleh Malca saat tiba di garis pinggir Malca pun melempar bola itu dengan heboh.

"Eh anjir itu ngapa yang melayang duluan bibirnya dulu? Anjir kocak. Hahaha."

"Anjir itu mukanya ya Alloh nggak bisa dikondisikan apa?"

"Hahahahah itu bibir duluan yang masuk bukan bolanya. Hahahahah anjir ngakak sumpah."
Dan masih banyak lagi teriakan dan tawa lucu dari teman sekelas maupun kakak kelas yang melihat Malca memasukkan bola basket yang maju dan melayang duluan itu bibirnya bukan bolanya. Malca memang beda. Lah emangnya TVONE apa pakek memang beda aja.

Pritt.....
Bunyi peluit dari wasit telah berbunyi menandakan bahwa permainan telah selesai. Dan pemain pun meninggalkan lapangan, saat yang bersamaan bel istirahat pun berbunyi membuat semua yang ada dikelas berlari keluar ada yang menuju kantin, green garden, perpustakaan atau tempat-tempat yang lain. Saat ini Rania Cs sedang berjalan menuju kantin, saat melewati kelas X-B mereka melihat Galuh yang berjalan kearah mereka.

Faithfulness in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang