Part 1

1K 110 47
                                    

Cerita ini adalah adaptasi dari film Romantis comedy dengan judul yang sama yaitu "The Proposal" dengan pemain Ryan Reynolds dan Sandara Bullock. Author tidak bisa menghilangkan imajinasi author bahwa minho dan jiyeon yang memerankan film ini.

Happy reading 💕 jika jalan ceritanya sama, memang author mengadaptasi dari film tersebut.

Berikut visualisasi pemerannya:

Park Jiyeon as Main Editor The Times magazine

Choi Minho as Assistant Editor The Times magazine

.
Komentar di setiap paragraf favorit kalian akan sangat berharga untuk author, sehingga membuat author lebih semangat ❤️
.

.
.
Hidup di Seoul memang sangat keras, pukul 7 pagi minho sudah siap di halte bus dengan ransel super beratnya sambil menulis beberapa catatan di buku kecilnya.

"Ah ya, wawancara dengan penulis Jang, bisa mati jika aku tidak menjadwalkannya"

Minho membubuhkan beberapa checklist disana.
Bus datang, ia bergegas naik dan seperti biasa ia memilih berdiri karena lebih mendahulukan penumpang prioritas.

Dalam prinsipnya semua wanita itu harus dihargai dan disayangi kecuali satu orang wanita yaitu.

Bibibip bibip ponsel nya berbunyi, layar hpnya memunculkan.

Ms. 👿 is calling...

Dengan menarik nafas dalam minho menekan tombol hijau.

"Selamat pagi dengan Asisten Editor Park disini, ada yang bisa saya bantu" sebuah tamplate kata pembuka yang selalu lelaki itu ucapkan berjuta kali.
.
"Ah baiklah"
.
"Nde, saya tahu tempat itu"
.
"Baiklah, selamat pagi" minho menekan tombol merah dan. Memasukan kembali hpnya ke saku celananya.
"Bisakah sehari saja tidak menyulitkanku" minho mendengus.
.
.
Sampailah buss yang ditumpangi minho di depan sebuah gedung bertingkat dengan papan reklame raksasa bertuliskan THE TIMES.

Menjadi seorang editor adalah impiannya sejak kecil, minho sangat terobsesi dengan tulisan, menurutnya tak ada yang lebih menarik dari sebuah karya sastra yang informatif dan dapat mempengaruhi orang banyak.

Dan, disinalah dia berada, impian tak harus sesuai kenyataan. Memang benar dia dapat bekerja di sebuah perusahaan penerbit kenamaan dunia, namun karirnya benar-benar harus ia rintis dengan awal yang teramat sulit.

Menjadi seorang asisten editor.

Minho tidak pernah mempermasalahkan posisinya yang hanya sebagai asisten, dia dapat belajar banyak untuk mewujudkan cita-citanya kelak menjadi editor sungguhan, namun boss nya ini lah yang menjadi duri yang tersebar di jalan karir minho.

Minho adalah seorang asisten dari kepala editor the times korea yang biasa dijuluki oleh seisi kantor dengan "anjing galak". Separah itukah? Kenyataannya memang iya. Jiyeon terkenal sebagai editor yang bengis, tipikal seseorang yang tertawa lalu membuang tulisanmu saat itu juga ke tempat sampah dan mengatakan "tulisanmu menjijikkan, enyah!".
Membantah dan berbuat masalah pada jiyeon adalah sebuah petaka besar yang mungkin berujung dengan pemecatan.

Hebatnya dalam situasi tersebut minho dapat bertahan selama 4 tahun, sekaligus dinobatkan sebagai asisten terlama park jiyeon.

Jika ditanya mengapa dia tetap bertahan dengan boss yang dapat mengancam kesehatan mental orang itu, minho akan menjawab 'mimpiku sebagai editor lebih kuat dibanding bentakan si anjing galak'
.
Minho tidak langsung masuk ke dalam kantornya, melainkan berjalan ke arah utara untuk mampir ke sebuah kedai kopi, padahal di gedung kerjanya ada sebuah kedai kopi langganan karyawan, namun boss nya menyuruh minho untuk pindah kedai karena jenis gula diet yang disediakan disana ternyata mengandung maltitol yang bisa berkontribusi pada pemasukan kalorinya. Oh god! demi big Mac favorite minho, boss nya sungguh keterlaluan.

The Proposal Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang