Part 4 ( The baby maker)

533 87 27
                                    

Jujur dengan membaca komentar dari teman-teman, membuat author lebih bersemangat menulis. Jadi saya harap teman-teman readers meninggalkan komentarnya di part ini❤️


.
.
.

Warning ⚠️ lil bit R-Rated ⚠️

"Ini kamar minho, yang sekarang menjadi kamar kalian" ucap eomma minho, ia dan Lily mengantarkan minho dan jiyeon menuju kamar dimana mereka akan menginap.

"What!" Umpat jiyeon pelan namun dengan nada yang tinggi.

"Honey" reflek minho merangkul pundak jiyeon. Menyadarkan situasi mereka sekarang.

"Ah waww,, maksudku waww kamar ini luar biasa"

"Aku tahu!" Girang eomma minho yang merombak tidak sedikit tampilan disana menjadi tidak terlalu boy's room seperti sebelumnya.

"Jiyeon kemarilah. Kau bisa melihat pemandangan indah dari sini" ajak lily pada jiyeon menuju pintu yang terhubung pada sebuah ruangan outdoor kecil. Ruangan ini terhubung langsung pada sebuah hamparan rumput nampaknya seperti tempat bbq, dan yang pasti pantai dan lautan biru terhampar langsung dihadapan mereka.

Minho mendekatkan kepalanya kearah telinga eommanya
"Action figuresku tidak eomma buang kan?" Bisiknya.

Eomma nya menyentil kepala minho "Mereka ku simpan, kau fikir kau masih bocah bermain mainan seperti itu"

" Eomma mereka anak-anak ku" protes minho

"Buatlah anak sungguhan!, Akhir tahun ini aku ingin menimang cucu"

"Eomma..."

"Kalian tidak berencana menundanya kan? Tidak akan kubiarkan"

"Eomma... jiyeon dan aku masih harus fokus bekerja, kasihan ia jika harus mengandung di tengah situasi kantor yang semakin sibuk"

"Dimana ada kemauan pasti ada jalan"

"Heyy apa yang kalian ributkan" tanya lily sekembalinya ia dari pelataran luar.

"Lily, ayo kita pergi biarkan mereka berdua membuatkan kita bayi" ucap eomma minho, membuat jiyeon mematung di tempatnya.

"Oh baiklah, jiyeon sayang jika kau butuh sesuatu kau bisa panggil kami, jika kau membutuhkan handuk, selimut kau bisa ambil di lemari ini, okay?"

"Ya lily, eomma, terimakasih"

Pintu pun akhirnya tertutup. Menyisakan dua orang yang saling berdiri canggung.

Jiyeon mengedarkan matanya ke sekeliling kamar "Aku ingin hotelku, bagaimana bisa mereka membatalkannya"

Minho mulai beranjak dan mengambil bantal untuknya berbaring di lantai beralaskan karpet.

"Karena hotel itu juga milik keluargaku" ucap minho malas ia mulai menutup matanya.

"Aku ingin beristirahat sebentar, kau mandilah terlebih dahulu" tambah minho.

Jiyeon terkejut untuk yang kesekian kalinya. Selama ini ternyata ia selalu mengomeli seorang anak konglomerat.

Ceklek, suara pintu terbuka lagi tanpa ketukan.

"Jiyeon, minho aku melupakan sesuatu yang sangat penting!!!!" Girangnya.

Minho yang hampir larut dalam mimpinya buru-buru bangkit dan memeluk jiyeon dari belakang.

"Lily ada apa?" Tanya minho.

"Ah ya, ini benda turun-temurun dari leluhur kami, dan sudah terbukti" Lily memberikan sebuah selimut berwarna coklat dengan motif bohemian.

The Proposal Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang