Komentar di setiap paragraf favorit akan sangat berarti untuk author 💕
"Mengapa kau bawa-bawa keluarga ku?" Tanya minho setelah meninggalkan kantor imigrasi.
"Tak ada jalan lain. Pria tua itu mendesakku"
"Lalu bagaimana?"
"Bagaimana lagi, bukankah kau meminta cuti untuk hadir di acara keluargamu itu? Baiklah aku kabulkan dan bawa aku juga kesana.
Sebagai istrimu"
"Mwo?!?!"
Minho dibuat pusing oleh semua hal yang terjadi
"Minho kita sudah sejauh ini, aku tidak bisa dideportasi semudah itu, mengingat mimpiku dan juga mimpi milikmu"
Minho memandang jiyeon cukup lama.
"Ah aku butuh soju" minho berjalan berbalik dan memegang kepala bagian belakangnya. Jiyeon yang melihat itu tersenyum. Jika tak ada kata 'tidak' dalam kalimatnya artinya minho setuju.
.
.
.
.
Minho dan jiyeon kembali ke kantor, kemeja minho sudah berantakan ia mengacak rambutnya karena direpotkan dengan seluruh jadwal jiyeon 5 hari kedepan yang harus ia reschedule.Jiyeon di ruangan yang sama masih berkutik dengan beberapa berkas yang ia bisa bereskan terlebih dahulu, agar sepulang dari Jeolla, tugas nya tidak menumpuk.
"Hah selesai. Semua jadwal sudah ku reschedule, aku juga sudah memesan penginapan & tiket kereta untuk ke Jeolla"
"Aku ingin hotel dengan fasitilas gym" sahut jiyeon.
"Aku memesan hotel dengan fasilitas gym" jelas minho.
"Baiklah, ayo pulang" jiyeon menutup laptop dan mulai berdiri dari kursi kebesarannya
"Tunggu dulu"
Minho berjalan mendekat dan memberikan sebuah file berwarna merah.
"Ini tulisanku, kau berjanji kali ini akan me-review nya" ucap minho.
Jiyeon mengambilnya dan berjalan melewati minho.
"Yes" minho tersenyum girang, karena kali ini jiyeon mau menyentuh tulisannya.
.
.
.Minho dan jiyeon sedang memandangi gawai hitam yang sedang minho pegang erat dengan kedua tangannya. Mata mereka sesekali saling bertatapan..
Koper jiyeon dan tas ransel minho sudah siap di packing, jadwal kereta mereka akan berangkat 1 jam lagi.
"Cepatlah" komentar jiyeon.
"Tunggu aku mengumpulkan adrenalin"
"Ish"
Beberapa menit kemudian dengan sekali tarikan nafas minho akhirnya mendekatkan gawai yang dari tadi ia pegang ke telinganya, dan menunggu panggilannya terhubung
"Eomma"
.
"Mengenai acara besok aku akan hadir"
.
"Nde, dan..."
."Dan aku..."
."Aku.."
Demi Tuhan jiyeon ingin sekali memukul kepala pria itu, dia sangat bertele-tele.
"Aku akan membawa istriku kesana" ucap minho cepat.
.
Minho menjauhkan gawai itu dari telinganya. Wajah Jiyeon cemas, apakah keluarga minho shock? Apakah mereka tidak menerimanya???
"Eomma tenanglah, aku akan tetap berangkat"
Minho mematikan sambungan nya, balik memandang jiyeon yang sedari tadi memperhatikannya harap-harap cemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Proposal
Fanfiction[Completed] Jiyeon Park adalah seorang editor majalah kenamaan dunia, perfectionist dingin dan berwatak bengis. Choi Minho, seorang pemuda yang bercita-cita menjadi editor handal harus sabar meniti karirnya dengan menjadi asisten Jiyeon. Hingga suat...