Chap 11

2.7K 142 5
                                    

COMPLICATED
Linzy Athita


Pagi itu, Boruto dan Hikari berlari menyusuri hutan, tujuan mereka saat ini adalah mencari keberadaan Sarada. Setelah membaca gulungan yang berada dikantor Hokage, Boruto dan Hikari langsung memutuskan pergi bersama untuk meminta penjelasan dari semua yang sudah terjadi, walaupun awalnya Boruto sempat menolak untuk mengajak Hikari bersamanya tapi Hikari tetap memaksa dengan memakai sarkas di akhir perdebatan mereka, tentu saja Boruto kalah argumen, ingat? Dia seorang Uchiha, pelan tapi menyakitkan.

"Aku tak menyangka kau juga bisa membangkitkan Mangekyou Sharingan" kata Boruto ditengah-tengah perjalanan mereka, ia menatap mata Hikari.

"Tapi-bukankah untuk mendapatkannya harus ada syarat?" Boruto berkata dengan hati2 "Seperti Sarada yang tak sengaja..."

"Ya." potong Hikari seraya menyentuh mata kananya sambil termenung
"Aku membunuh sahabatku"

Boruto terkejut tentu saja, tapi ia berusaha mengontrol ekspresinya takut jika Hikari tersinggung
"Jangan bilang, anak yang meninggal bulan lalu itu-sahabatmu?"

"Namanya Soya, dia anak perempuan yang baik. Aku bahkan tidak tau kapan kami mulai berteman, tapi satu yang ku tau aku hanya ingin melindunginya. Dia mengingatkanku pada Hutari, mungkin karena itulah kami dekat" ucap Hikari pelan

"Dia anak yang ceria dan penuh positif. Aku menyukainya dan sempat berpikir akan bersamanya jika kami beranjak dewasa nanti" Hikari nyengir malu pada Boruto membuat pemuda kuning disampingnya ikut tercengir

Tapi selanjutnya ekspresi Hikari berubah muram "Hingga saat itu tiba, aku benar2 tidak sengaja"

Boruto diam, mendengarkan cerita Hikari dengan seksama. Entah kenapa dari cerita Hikari ini, Boruto jadi teringat Sarada. Well, waktu kecil mereka memang tidak bisa dibilang akrab sebaliknya mereka itu malah tampak seperti rival yang selalu bertengkar dimana pun dan kapanpun. Tapi..

Moment2 itulah yang Boruto rindukan, dimana Sarada menceramahinya saat ia berbuat kesalahan, selalu memanggilnya 'Bodoh' disetiap kesempatan, dan juga berdebat dengannya.

"Ne Onii-san" panggil Hikari membuat lamunan Boruto buyar, ia berpaling pada Hikari yang memandangnya dengan senyuman tipis "Kau mencintainya kan?"

Boruto terpaku, mendadak ia termenung memikirkannya. Boruto juga tidak tau kapan dia mulai menyukai gadis Uchiha itu, dia bahkan mungkin baru menyadarinya setelah Hikari berkata seperti itu. Ya benar

Dia mencintainya. Boruto mencintai gadis Uchiha itu.

"Kau harus melindunginya" kata Hikari tanpa berpaling pada Boruto, matanya menatap fokus kedepan

Boruto memandang lama pada Hikari sampai akhirnya ia kembali fokus kedepan, senyuman tipis tersungging di bibirnya.

Hikari mempercayakan Sarada padanya.

***

Waktu berlalu begitu cepat, Boruto mengerling matahari yang berada tepat diatas kepala mereka. Sudah siang dan mereka belum juga menemukan Sarada. Mungkin Ayahnya dan pasukan lainnya sudah sampai di Suna. Semua orang pasti mencarinya, lebih dari itu, Boruto mungkin akan babak belur ketika sampai disana begitu Sasuke dan Sakura tau ia mengajak Hikari bersamanya.

Memikirkan ia akan ditampar oleh Susano'o milik Sasuke dan terkena patah tulang dari Sakura

Gigi Boruto bergemeletuk, ketakutan sendiri membayangkannya.

"Siapa itu?" suara Hikari memecah khayalan Boruto. Ia memandang kearah yang tunjuk Hikari, mereka berdua berhenti di batang pohon seraya memasang kuda2 waspada.

COMPLICATED [BORUSARA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang