1. Pertemuan

31 9 2
                                    

"Sebuah kebetulan yang memang sudah direncanakan"

🐣🐣🐣

"Awal tahun ajaran baru, sekolah baru, dan teman baru." Itulah yang ada dipikiran Via saat ini. Dengan senyumannya yang mengembang, Via berjalan santai di koridor sekolah.

Vikaila Armanidya, biasa dipanggil Via, gadis berparas cantik yang kini baru duduk di bangku SMA. Tepatnya di SMA Merah Putih.

Hari ini adalah hari pertama MOS, maka dari itu Via sengaja berangkat pagi agar mendapatkan citra yang baik sebagai siswa teladan. Masa iya baru berangkat langsung telat wkwk.

Du du du du du... Via bersenandung kecil.

"Viaaa." Teriak Siska salah satu sahabat Via dari SMP dan kini satu sekolah dengan Via.

Via yang merasa dirinya dipanggil langsung menengok ke belakang dan menghampiri Siska.

"Yeay akhirnya kita satu sekolahan lagi." ujar Via heboh dan mereka berpelukan layaknya teletubies.

Mereka yang menyadari jadi bahan tontonan, kemudian melepas pelukannya dan hanya nyengir kuda.

Bel telah berbunyi. Semua siswa baru berbondong-bondong menuju aula untuk mendengarkan sambutan dari kepala sekolah dan susunan acara kegiatan MOS.

Disisi lain ada segerombolan anak laki-laki yang sedang memasuki pintu aula. Mereka masuk terlambat. Otomatis semua siswa yang ada di dalam memandang ke arah mereka dengan tatapan kagum.

Sheno Aditya, salah satu pria dari gerombolan tersebut. Sheno memiliki paras yang cukup tampan dan dia juga anak dari seorang pengusaha kaya di Indonesia.

Ia memiliki 3 teman. Teman-temannya pun memiliki wajah yang tampan, namun tak bisa dipungkiri bahwa Sheno adalah yang paling tampan dari ketiganya.

"Wuih semuanya pada ngeliatin gue bro." ujar Dipo dengan bangganya.

"Geer amat lu bocah. Mereka tuh liatin si bos noh." ucap Raka sambil menoyor kepala Dipo.

Bos yang Raka maksut adalah Sheno. Karena menurut teman-teman Sheno, dia lah yang pantas untuk menjadi ketua. Padahal ketua apa mereka juga tidak tau.

Terlepas dari Dipo dan Raka, ada Ical yang sedang sibuk tebar pesona memamerkan senyum manisnya.

"Ganjen amat lo jadi cowok." kata Sheno sambil geleng-geleng kepala melihat kelakuan sahabatnya.

Sedangkan Ical hanya memamerkan gigi putihnya.

Via yang berada dalam aula pun sontak melihat barisan para cowok yang akan memasuki gedung aula.

"Ya ampun Sis itu ganteng banget." ucap Via dengan heboh.

"Apaan si?" tanya Siska karena memang dari tadi dia hanya fokus pada ponselnya.

"Ituloh liat ciptaan tuhan ganteng bangettt."

"Yaelah biasa aja kali." ucap Siska dengan cuek.

"Ish lo mah gabisa diajak liat yang bening-bening." ucap Via dengan kesalnya.

SHEVIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang