3. Arena Balap

26 6 1
                                    

“Kamu itu kaya pelangi, datang sekejap lalu menghilang. Datangmu membawa keindahan, hilangmu membawa kenangan.”

🐣🐣🐣

"Ee eh ehh itu bukannya Sheno?" mata Raka memicing sambil menunjuk-nunjuk pria didepan yang memboncengkan seorang gadis.

"Ho'oh bener tuh! Sama siapa dia?" timpal Ical yang baru saja melihat kedepan.

"Mana sih kok gue nggak liat?"

Plakkk!

"Di depan ogeb!" gemas Raka sambil menggeplak kepala Dipo.

Dipo menggebrak jok motornya dengan keras. BRAKK!

"WHAAATT... Itu si Via noh!" ucap Dipo menggebu-gebu.

"Gue mencium bau-bau pdkt nih." kata Raka sambil mengendus-endus.

Mereka bertiga saling memandang satu sama lain, berbicara lewat tatapan mata. Seolah mereka paham apa yang tengah mereka rencakan, mereka tersenyum licik!

Keempat sekawan ini telah bersahabat sejak kecil dan mereka tau bahwa Sheno tidak pernah sekali pun dalam hidupnya merasakan cinta. Inilah saatnya Dipo, Raka, Ical beraksi membuktikan pada Sheno bahwa cinta itu indah.

Namun mereka tidak tau dibalik makna cinta yang sebenarnya, yang mereka tau hanyalah kesenangan didalamnya.

Sebenarnya cinta itu rumit tapi biarlah mereka tau dengan sendirinya.

***

Deru mesin motor mengisi keheningan dua remaja yang tengah berboncengan. Suasana awkward kini tengah dirasakan Via. Entah mengapa dirinya sama sekali tak nyaman, biasanya ia akan terus mengoceh tapi kali ini ia bingung harus memulai pembicaraan dari mana.

"Alamat." ucap Sheno memecah keheningan.

"Hah?" beo Via yang tak mengerti maksut Sheno.

"Alamat rumah lo mana?"

"Nah gitu dong ngomong yang jelas." Sheno memutar bola matanya malas.

"Setelah ini belok kanan, terus nanti ada pertigaan lurus aja." kata Via sambil menunjukkan arah jalan.

Sheno mengangguk tidak menjawab. Setelah sampai di depan rumah berpagar hijau, motor yang ditumpangi mereka berdua berhenti. Via melepas helm dan diberikannya pada sang empu.

"Btw makasih ya udah dianterin." ujar Via tersenyum manis.

Sheno tidak membalas hanya menatap mata Via sebal lalu melaju dengan pesat.

Via cekikikan. Kapan lagi coba menjaili pria dingin tak tersentuh.

Hari mulai petang tapi Sheno tidak langsung pulang ke rumah, ia pergi ke bascamp tempat geng mereka kumpul. Di sana sudah ada tiga curut yang sibuk dengan game di ponselnya. Katanya mereka sedang ‘mabar’.

Teman-teman Sheno belum menyadari kedatangannya. Mereka masih asik dengan dunianya sendiri.

"Modar sia!" Dipo kegirangan melihat musuhnya yang jatuh tergeletak tak berdaya setelah ia tembak.

"Gue bilang apa pasti menang kalo satu tim sama gue." ucap Raka dengan bangganya.

"Apaan orang dari tadi lo yang sering mati." Ical mendelik sebal ke arah Raka.

"Yailah Cal mana kuat gue ditembak sama hero seksi."

"Semerdeka lo, Rak." Ical bergidik ngeri.

"Eh pak bos udah dateng ternyata. Gimana nih kencan pertamanya?" tanya Dipo menaik turunkan alisnya.

SHEVIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang