enam

54 5 0
                                    

Dean terbangun dari tidur nya, ia lihat di sebelah nya tak ada siapapun yang tertidur.

Bang Niel tidur sama siapa? Fikir Dean sambil celingak-celinguk memastikan bahwa ia benar-benar sendiri di dalam kamar.

Dean akhir nya memutus kan untuk pergi keluar kamar dan pergi ke dapur, sampai di dapur ia melihat seorang perempuan sedang minum dengan gemetar.

Dean menghampiri perempuan itu lalu menepuk pundak nya. "Queen?" Panggil Dean.

Queen menoleh dengan kaget, "Huh, gue kira siapa!" Ucap Queen lalu meminum lagi air putih di gelas nya.

"Lo kenapa?" Tanya Dean.

Dean duduk di samping Queen dengan pandangan yang tertuju pada mata Queen.

"Engga." Jawab Queen cepat.

"Gue bisa liat, Queen, lo kaya orang habis mimpi buruk." Ucap Dean.

"Sudah biasa, tenang aja." Jawab Queen.

Dean menyatukan alis nya, apa tadi ia bilang? Sudah biasa? Itu artinya ia sering bermimpi sesuatu yang sama secara berulang? Fikir Dean.

"Berarti lo sering mimpi itu? Dan terus berulang?" Tanya Dean.

Queen mengangguk. "Sejak gue sekolah dasar." Jawab Queen.

"Dengan mimpi yang sama?" Tanya Dean, dan Queen mengangguk.

Apa mungkin, mimpi Queen sama kaya mimpi yang sering menghantui gue? Dalam hati Dean terus bertanya dan berfikir.

"Lo tau apa maksud mimpi itu?" Tanya Dean.

Queen menggeleng. "Gue gak pernah ngerti sama mimpi itu, berulang kali gue coba pahami tapi cuma ngebuat gue pusing terus pingsan." Jawab Queen.

"Apa isi mimpinya?" Tanya Dean.

"Seorang anak laki-laki dan perempuan yang saling mengenal, lalu terpisahkan karna suatu kejadian." Jawab Queen.

"Kemana anak itu pergi?"

Queen menggeleng. "Gue gak pernah dapet mimpi kemana salah satu di antara mereka pergi, mimpi gue selalu berakhir dengan." Ucapan Queen menggantung saat melihat seseorang masuk dari pintu utama terbuka.

"Gerlie!" Queen teriak saat melihat tubuh Gerlie yang limbung di dekat tangga dan jatuh kelantai.

Queen berlari menghampiri tubuh Gerlie, Queen menatap sendu wajah adik nya. "Kamu kenapa sih? Kenapa bisa kaya gini?" Tanya Queen yang hampir menangis.

"Tadi handphone Gerlie mau di ambil orang, Gerlie gak kasih, akhirnya mereka gebukin Gerlie." Jawab Gerlie.

"Gerlie dengerin Kaka,. Kalau besok-besok ada kejadian kaya gini lagi, kasih aja handphonenya, kita bisa beli lagi sayang. Lebih baik kehilangan handphone dari pada kamu harus kaya gini." Ucap Queen.

"Iya kak, Gerlie minta maaf." Ucap Gerlie.

Sebenarnya Gerlie itu anak yang kuat, sudah babak belur begini saja Gerlie masih lancar berbicara, coba orang lain? Pasti sudah tergagap atau diam saja.

"Yaudah Kaka bantu ke kamar." Ucap Queen mengambil satu lengan Gerlie lalu menaruh nya di pundak Queen.

"Biar gue bantu." Ucap Dean mengambil lengan kanan Gerlie.

"Ini siapa kak? Pacar Kaka?" Tanya Gerlie sembari melangkah menuju kamar yang ada di lantai dua.

"Bukan." Jawab Queen cepat. "Dia adik temen nya bang Zen dan bang Zaffran." Lanjut nya.

"Tapi Kaka kenal?"

Queen mengangguk. "Dia ketua klub renang di kampus gue." Jawab Queen.

Gerlie tersenyum sangat simpul, karna ujung bibir nya yang robek membuat nya sudut tersenyum lebar.

"Katanya gak mau masuk klub renang, katanya mau masuk klub masa aja." Ejek Gerlie.

"Kaka masuk klub renang dan klub masak." Jawab Queen.

Sesampainya di kamar Queen meminta Dean untuk menunggu diluar, karna Queen akan menggantikan pakaian Gerlie terlebih dahulu.

Setelah beberapa menit akhirnya Queen keluar dari kamar Gerlie. "Kenapa lo masih disini?" Tanya Queen saat melihat Dean yang menunggu nya.

"Emang nya gak boleh ya?" Tanya Dean.

Queen berjalan ke arah tangga. "Boleh aja." Jawab Queen.

"Masalah mimpi lo yang tadi," Ucap Dean menggantung.

"Kenapa?" Tanya Queen.

Mereka sudah sampai di lantai bawah lalu mereka memutuskan untuk duduk di sofa ruang tengah.

"Engga, gak apa-apa." Jawab Dean lalu pergi kembali ke kamar nya.

Dari pada salah, lebih baik buktikan langsung! Pikir Dean

Queen tak ambil pusing ia juga kembali ke kamar Zen, jangan harap Queen akan kembali ke kamar nya, karna itu tak akan terjadi.

Ke esokan pagi nya Queen bangun agak terlambat, ketika yang lain nya sudah berada di meja makan Queen baru selesai mandi.

Zen, Zaffran, Deonniel, Dean, Airin dan Gerlie menunggu Queen yang belum juga keluar, sampa akhirnya setelah 10 menit lama nya Queen keluar dan duduk di meja makan.

"Sorry ya lama, maaf ya bang." Ucap Queen pada yang lain nya lalu mengucapkan maaf untuk dua abang nya.

"Gak papa de, yaudah ayo makan." Ucap Zen lalu mereka menyuap makanan nya.

Queen belum menyadari sesuatu sampai saat ia sedang mengunyah matanya bertemu dengan mata Dean.

Queen yang sedang mengunyah makanan menjadi tersedak. "Dek, ehh." Zen yang di samping nya kaget karena Queen tiba-tiba tersedak.

Queen tak menjawab ia memilih melihat mata Dean yang sangat ia kenali. *Mata lo?" Ucap Queen.

Semua yang ada di meja makan tau warna asli mata Dean, hanya Queen yang tidak tau.

"Bang gue berangkat sendiri." Ucap Queen lalu bangkit dan berjalan dengan kunci motor di tangan nya.

"Kak Queen, kak Queen mau naik motor?!" Teriak Gerlie dari ruang makan.

"Iya!" Teriak Queen.

Queen tidak akan pergi kesekolah, Zen tau itu, dia pasti akan pergi ke suatu tempat dan gak akan pulang hari ini.

"Dean, nanti ke kelas Ade gue ya, izinin dia." Ucap Zen pada Dean.

Tadi malam Aorin tidak jadi datang karna dia ada urusan dengan mama nya.

"Lho, kan dia udah berangkat." Ucap Deonniel.

"Dia gak akan kesekolah dia pasti pergi ke tempat lain." Jawab Zen. Dean pun mengangguk mengerti.

Setelah selesai sarapan mereka semua pergi ke sekolah sedangkan Zen, Zaffran dan Deonniel pergi ketempat lain.

Dean sampai disekolah, ia langsung mencari Queen, dan benar Queen tidak masuk bahkan ia sudah menanyakan nya pada Aorin dan ketua klub masak, tapi tidak ada yang melihat Queen.

Akhirnya Dean menitipkan absen pada Aorin saat bertemu lagi di lobby.

~®~

Vote yapss

Meet AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang