Queen pergi ke villa milik nya yang berada di puncak, ia masih tidak percaya bahwa Dean memiliki mata yang sama dengan mata nya.
"Gak mungkin Dean, jelas-jelas nama anak laki-laki itu Qier bukan Dean." Ucap Queen yang mencoba berpikir keras dengan pose tiduran di atas kasur dan laptop menyala di hadapan nya.
"Ah gak tahu ah. pusing gue!" ucap Queen sambil mengacak rambutnya seperti orang yang sedang frustasi.
sementara di kampus.
"Si Queen kemana sih? tiba-tiba ngilang, cabut ngajak kek." Kesal Aorin sambil terus mencoba menghubungi sahabat nya.
Aorin menyerah untuk menghubungi sahabat nya itu ia memilih untuk ke kolam dan menemui Win.
"Rin, dapet kabar dari Queen gak? dia kan harus turun ikut perlombaan tiga hari lagi, dan sekarang dia malah ngilang." Ucap Win pada aorin saat melihat Aorin datang.
"Gue udah coba buat hubungin dia, tapi sama sekali gak ada respon, gue telfon juga gak di angkat sama dia, gue chat gak di baca." Jawab Aorin.
Aorin melepas kaus nya dan hanya menyisakan pakaian dalam, Win? dia sudah biasa menyaksikan itu, setelah Aorin mengganti pakaian dengan pakaian yang biasa ia pakai untuk berenang, Aorin pun keluar dari dalam ruangan dan langsung menceburkan diri ke dalam kolam renang.
Saat sedang asyik berenang tiba-tiba Dean menghampirinya dan memanggil nya, "Aorin." Panggil Dean dari tepi kolam.
Aorin yang sedang menenggelamkan diri langsung muncul ke permukaan. "Jangan ngagetin gue bisa gak sih lo?!" Kesal aorin, hampir saja ia tersedak air kolam.
"Sorry, gue mau tanya." Ucap Dean.
"Kalau lo mau tanya Queen dimana, gue gak tau, tapi gue rasa dia pergi ke villa punya dia." Jawab Aorin, "Oh iya, gue juga gak tau villa nya dia ada dimana." Lanjutnya, cenayang mungkin Aorin ini, pasalnya ia bisa tau apa yang ingin Dean tanya kan.
Dean tiba-tiba teringat suatu tempat, Dean meninggalkan kolam dan langsung pergi menuju parkiran kampus. "Gue harap, tebakan gue gak salah." Ucap Dean lalu ia menjalankan mobil nya menuju tempat yang ia yakini Queen datang kesana.
tidak terlalu lama untuk menempuh perjalanan, kini Dean sudah berada di depan gerbang Villa tersebut. "Ternyata bener, dia datengin Villa ini." Ucap Dean saat melihat ninja milik Queen ada di pekarangan Villa.
Dean memilih langsung masuk ke dalam dan mencari keberadaan Queen, apakah pintu tidak di kunci? jelas di kunci, tetapi Dean memiliki kunci Villa itu.
Dean berhasil menemukan Queen, ia sedang berenang yang tersedia di Villa itu. "Queen." Panggil Dean.
Queen kaget dengan kehadiran Dean, Ia langsung naik ke atas "Kok?" Queen kaget, pintu sudah di kunci tetapi bagaimana laki-laki ini bisa masuk dengan mudah.
"Aku Qier, anak kecil yang selalu berada di mimpi mu." Ucap Qier membuat Queen tersentak kaget. "Dan aku tau, mata kiri mu berwarna biru terang sedangkan mata kanan mu berwarna hitam gelap." Ucap Dean.
Queen spechlees selama ini ia selalu menyembunyikan mata asli nya dari orang-orang, tapi kali ini? Dean bisa mengetahui warna mata Queen dan yang membuat Queen tidak bisa mengelak adalah, Dean berhasil menemukan nya di Villa ini dan bisa masuk dengan mudah.
"Gue, Dean Zaqier Rannamant." Ucap Dean menyebutkan nama panjang nya.
Sedangkan di kampus.
"Si Dean cabut ya?" Tanya Win pada Zaffran yang sedang meminum sprite.
"Kayanya, begitu, tadi gue liat mobil P'Dean keluar dari area parkiran kampus. (dalam bahasa Thailan P yang di maksudkan adalah Phi yang artinya kaka, mas, mbak, teteh atau yang lain nya.)
"Anjir lah." Ucap si Win.
"Win, nanti lo kontrol anak-anak, karna Dean kayanya gak bakal balik hari ini, dan besok juga belom tentu dia ngampus." Ucap Zaffran dan Win hanya mengangguk pasrah.
"Nyuahin aja si Dean." Ucap Win. "Tapi dia tetap nurunin si Queen?" Lanjutnya.
Zaffran mengangguk. "Data sudah di serahin jadi Queen tetap harus ikut perlombaan." Jawab Zaffran. "Lagian adek gue profesional kok dia gak akan campurin urusan pribadi dia ke urusan kelompok."
"Ah iya-iya gue percaya." Uap Win. "Ayo ke kelas, sebentar lagi dosen masuk." Ucap Win dan Zaffran meanggukinya.
"Si Queen kebiasaan kalo cabut gak ngajak." Gerutu Aorin yang masih kesal dengan Queen.
"Dah dari pada lo gerutu mending kedapur sana, bilang sama Giffy nanti jam 3 sore kirim makanan ke sini, mau ada latihan terkahir sebelum lomba soalnya." Ucap Win dan Aorin malah menghela nafas nya.
"Gue kan juga anggota klub renang, kenapa gue yang disuruh nyamperin Giffy, Pharm aja lah, dia kan suka sama Giffy tuh, biar bisa spik-spik sekalian." Ucap Aorin membuat Win menghela nafas nya, Aorin adalah wanita yang tak sudah disuruh dan tak bisa di bantah, keras kepala.
Pharm baru datang, ia baru bersiap ingin menceburkan diri kedalam kolam, namun Win langsung menarik lengan nya.
"Ke tempat Giffy sana, bilang nanti jam 3 antar makanan, kita ada latihan tambahan dan hari ini latihan terakhir sebelum perlombaan." Ucap Win.
"Siapa yang ngajar? P'Dean gak ada." Kata Pharm, karna biasanya, Dean akan mengajarkan teknik-teknik pada akhir latihan.
"Gue." Jawab Win dan Pharm menunjukan wajah bingung nya.
"Emang bisa?" Celetukan dari Aorin membuat Pharm menahan tawa nya.
Win berjongkok, mendekat kan bibirnya pada daun telinga Aorin. "Bisa dong sayang, mau di ajarin cara yang gimana? Hmm?" Ucap Win menggoda Aorin, sedangkan Aorin mengalihkan nya dengan berenang sedangkan Win tertawa melihat tingkah lucu Aorin.
"Udah gue ke tempat Giffy dulu, jangan di goda terus kasian Aorin." Ucap Pharm dan langsung pergi begitu saja menuju ruang ganti dan berpakaian lengkap kembali.
×××
"Jadi lo Qier? Kemana lo selama ini? Kenapa lo ninggalin gue sendiri? Mana janji lo yang akan selalu ada buat gue? Mana janji lo yang akan selalu ngejaga gue? Lo pergi ninggalin gue dan semua janji lo!" Ucap Queen dengan air mata yang tidak seharusnya keluar.
"Lo tau? Seberapa sakit nya gue? Lo tau, seberapa menderitanya gue akan mimpi itu? Lo tau, betapa bingung nya gue dengan mata ini, dan satu yang harus lo tau, gue selalu nyoba buat inget lo, tapi gak pernah berhasil." Ucap Queen dengan air mata yang semakin deras.
"Gue pergi karna gue sayang sama lo, lo tau gak betapa berat nya gue ninggalin lo saat itu, gue bangun dengan nata yang berbeda, lalu di ajak pergi, saat terakhir gue liat lo, gue berjanji akan kembali dan sekarang gue menepati nya." Ucap Dean dengan tatapan sendu.
"Tapi kenapa baru sekarang? Kenapa baru sekarang Qier?"
Dean tersenyum, "Satu hal yang gak pernah berubah, Qier selalu menyayangi Queen nya." Ucap Dean membawa Queen pada pelukan nya, Queen dengan senang hati menerima pelukan itu.
Queen membuat mata nya dan mata Dean bertemu, namun tak melepas pelukan itu. "Lo tau gak? Dulu gue punya cita-cita. Kalau gue ketemu lo, gue mau marah-marah, gue mau ngambek, gue mau nangis sambil nyakar lo, tapi gue rasa gue gak bisa. Gue terlalu lemah untuk melakukan itu."
"Gue sayang lo, selalu." Ucap Queen memeluk kembali tubuh besar di depan nya degan erat. "Jangan pergi lagi, menahan rindu tidak lah berat, namun hati yang sakit akan sulit untuk bangkit."
"Aku gak akan pergi lagi, jika tidak bersama mu." Ucap Dean semakin mengeratkan pelukan nya.
~®~
Yeh, setelah sekian lama, up juga. Wkwkwk
Semangat puasanya bagi yang menjalankan,love you dari akuu🧡
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet Again
Teen FictionNot the first time. Queen, si pemilik manik mata dengan warna yang berbeda wajah nya yang imut namun bertolak belakang dengan sikap nya yang bar-bar. Dean, laki-laki dengan paras tampan dan manik mata yang berbeda sejak lahir. Ketua klub renang di k...