9. Rock Balancing
***
Perlu ditekankan satu hal. Aku enggak terlalu suka seni, karena pemahaman yang berbeda. Nanti ada orang yang bilang di dalam seni itu ada jiwa, di dalam sana ada perasaan. Iya, aku paham masalah itu.
Tapi, gimana caranya mereka bisa ngerti makna-makna yang ada di sana? Gimana bisa mereka bisa tahu ada aura lain di seni tersebut.
Buat riset kali ini, aku akan angkat tema seni. Tapi bukan seni lukis, patung, atau ukiram-ukiran dan lainnya. Di dunia ini seni nggak hanya sebuah karya semata. Di lingkungan kita banyak sekali seni.
Salah satunya seni menata batu. Biasanya kalau kita ke sungai atau air terjun. Di sana banyak batu-batuan kecil yang bisa disusun menjadi menara yang tinggi.
Terlihat mudah dilakukan, tapi sebenarnya seni ini membutuhkan kesabaran ekstra. Kalau kalian mencobanya di sungai atau pantai, kesabaran kalian akan sangat diuji. Bayangkan kalau batu yang kalian gunakan terselimuti lumut.
Bukannya menara, justru menjadi tumpukan batu saja.
Sebenarnya kenapa bisa ada seni seaneh ini sih?
Kita akan berkenalan dengan seniman terkenal bernama Michel Grab. Dia adalah seniman yang sudah menekuni seni ini sejak 2008. Semuanya berawal dari sebuah hobi dan keisengan saja.
Jika Michel pergi ke sungai atau bertemu dengan aliran, dia sering membuat tumpukan batu yang seimbang. Berbagai gaya peletakkan dia buat berbeda dengan seniman lainnya. Beberapa hasil karyanya juga sering diabadikan ke laman media sosialnya.
Nah, sekarang kita intip sebenarnya apa saja dasar dari seni menata batu hingga bisa membuat seniman-seniman di luar negeri berlomba-lomba membuat menara batu tertinggi.
Kita bisa tanyakan kepada seniman dari Indonesia! Suryadi yang merupakan pendiri Balancing Art Indonesia. Komunitas ini yang kerap sekali melaakukan penyusun batu-batu.
Batu dari segala ukuran disusun dengan seimbang dan menghasilkan panorama yang menakjubkan. Namun ternyata bukan hanya bebatuan, benda-benda lain seperti koin, kartu kerap kali disusun oleh komunitas yang bermarkas di Yogyakarta.
Di sana Pak Suryadi menjelaskan beberapa gaya-gaya tertentu yang memiliki kesulitan yang meningkat. Berikut ini gaya yang diberitahukan;
1. Stacking, inuksuk, cairn
2. Bridge
3. Counter balance
4. Tic tac toe
5. Combination
6. Tornado
7. Stone flower
8. Jedi
Nah itu tadi gaya-gaya rock balancing atau menyusun batu, mungkin terdengar sulit namun jika kita bisa melatih kesabaran dan ketelitian kita bisa membuat seni tumpukan batu yang indah.
Micheal memberikan trik agar mudah membuat seni menata batu ini. Dikutip dari perkataannya,
"Unsur paling mendasar untuk menyeimbangkan fisik media adalah menemukan semacam 'tripod' untuk batu bisa berdiri. Setiap batu ditutupi lekukan kecil atau besar yang bisa berfungsi sebagai tripod untuk batu sendiri tegak dengan baik."
Trik lainnya adalah menemukan titik nol atau ketenangan di dalam diri pembuat. Menurut Micheal, rock balancing bisa berkembang menjadi jenis meditasi yoga baru dan bukan hanya seni belaka.
Selain Pak Suryadi dan Micheal, ada banyak seniman rock balancing yang ternama. Berikut nama-nama seniman tersebut.
1. Adrian Gray, seniman berasal dari inggris yang terkenal dalam seni patung batu penyeimbang dan fotografi
2. Andy Goldsworthy, seniman yang menyeimbangkan beatuan yang merupakan bagian kecil dari karyanya yang berjudul "Collaborations With Nature".
3. Bill Dan, seniman Amerika
4. Michael Grab, seniman penyeimbangan dan fotografi. Berasal dari Alberta, Canada.
situs yang dikunjungi:
https://padasuka.id/2018/02/04/mengenali-seni-menyusun-batu/
https://id.wikipedia.org/wiki/Penyeimbangan_batu
https://kumparan.com/kumparannews/melihat-ragam-balancing-art-di-dunia-dan-trik-triknya/full
http://www.andyyahya.com/2015/05/stone-balancing-belajar-dari-batu.html
KAMU SEDANG MEMBACA
POLAROID [RISET]
RandomSemua informasi ada di sekitar kita. Melalui tangkapan mata, informasi bisa terserap ke otak kita dan menjadi ilmu yang berguna untuk masa depan. Cara lainnya adalah menangkapnya dengan kamera, mencetak hasil dan menganalisisnya menjadi informasi ya...