6. Seblakkkkkk
***
Sebelum aku nulis ini, pagi tadi angin kencang menyambut. Aroma-aroma hujan mulai tercium, dan langit sudah tak lagi bersahabat dengan cahaya matahari.
Di saat itu pula, pelajaran Bahasa Indonesia tidak aku pedulikan. Cuacanya lebih mendukung untuk rebahan atau tidur sih. Tapi yang namanya deadline itu nggak boleh dilewatin.
Ya, lanjut bikin tugas. Beberapa menit kemudian hujan deras melanda. Gorden di samping tempat aku belajar berkibar, jendela yang dibuka mulai basah dengan hujan dan aku mulai malas lagi.
Padahal deadlinenya 4 jam lagi, masih sempetnya malas-malasan. Laptop di depan mata aku tuh kayak udah detik-detik mode tidur, karena dibiarin ngelamun ngerasain angina plus percikan air hujan.
Dingin banget lagi. Ya, namanya juga masuk ke musim hujan. Siap-siap nyestok mie instan, energen, sama the tubruk. Buat temen pas lagi begitu nggak ada tandingannya sih.
Ngomongin makanan, aku langsung keingetan sama tugas teks eksposisi proses membuat sesuatu. Senyum langsung ngembang begitu lihat judul tugas. "Makanan Kota Kembang", judulnya ngakak banget.
Iya, jadi lapar pas buat tugas itu.
Udahlah, tadi pagi biarkan berlalu. Sekarang kita akan membahas makanan pereda amarah! Yaitu seblakkkk!
Awal mula terbentuknya makanan ini adalah saat tahun 1940. Udah lama banget, tapi pas tahun tersebut yang dibuat hanya kerupuk rebus tanpa menggunakan bumbu-bumbu khas semblak sekarang.
Lalu makanan ini menyebar ke cianjur dan mulai terkenal. Kemudian ada penambahan beberapa bumbu untuk memberikan rasa lain pada makanan ini. Berbagai bumbu dicoba untuk dicocokkan dengan kerupuk rebus.
Dan bertemulah kerupuk rebus dengan soulmatenya, bumbu cikur. Tak lama mereka dicocokkan kembali dengan beraneka ragam topping, mulai dari ceker ayam, sosis, baso, mie, dan topping berbeda di setiap daerah.
Di Bekasi, seblak paling sering dicari itu sama topping kuetiaw, ceker ayam, makaroni, kerupuk, terus dikasih level pedasnya. Nggak tahu lagi itu udah enak banget! Bumbu kencurnya bikin nagih.
Ada 2 jenis seblak di Indonesia. Yang pertama seblak basah, yang ini banyak dicari sama orang-orang dan gampang dicari. Jalan saja ke luar rumah, tukang seblak nanti muncul hehehe.
Kedua, yang paling sering dibuat aku. Seblak kering, ini udah jarang sih yang jual. Seblak ini kayak kerupuk pedas dikasih bumbu seblak mirip-mirip basreng yang gopean. Tahukan?
Yah, walaupun makanan ini enak banget. Jangan makan terlalu banyak ya. Kandungan lemak di kerupuk juga pedas dari cabai nggak terlalu baik buat tubuh.
Setelah makan seblak, jangan minum-minuman bersoda ataupun berasa. Coba minum air putih atau susu. Itu baik buat lambung. Jaga kesehatan juga ya.
Oh, ya. Aku mau nanya, kapan kali pertama kalian nyoba seblak dan gimana menurut kalian pas makan seblak pas itu?
Aku masih inget banget. 5 tahun yang lalu, setelah pulang dari rumah saudara ada motor gerobak gitu yang ramai banget. Karena penasaran akhirnya beli, setengah jam nunggu karena banyak banget yang mesen.
Pesenan pertama seblaknya pedas banget. Terus pesan lagi yang nggak pedas. Pertama kali aku lihat itu, ada ceker ayam berlumuran bumbu merah. Di bawahnya ada baso, sosis, telur, sama kerupuk.
Suapan pertama, rasanya aneh banget. Kerupuknya lembek, sosis sama basonya juga. Tapi kok ketagihan? Bumbu kencurnya enak banget. Aku habis 1 porsi. :)
Harganya masih murah banget, 7 ribu sampai 10 ribu tergantung pakai topping apa aja. Itu benar-benar first time ketemu seblakkkkkkk!
Aku nulis ini jam 10 maleman, jadi pengen seblak. Wkwkwk, tapi harus tidur! Besok ketemu pelajaran matematika. Semuanya, met bobo!
situs yang dikunjungi:
https://seruji.co.id/gaya-hidup/kuliner/asal-mula-seblak-makanan-pedas-yang-cocok-dinikmati-saat-hujan/
https://id.wikipedia.org/wiki/Seblak
https://www.kaskus.co.id/thread/59df14edc1d77015598b4567/bagaimana-asal-mula-sejarah-seblak/
masa lalu~
KAMU SEDANG MEMBACA
POLAROID [RISET]
RandomSemua informasi ada di sekitar kita. Melalui tangkapan mata, informasi bisa terserap ke otak kita dan menjadi ilmu yang berguna untuk masa depan. Cara lainnya adalah menangkapnya dengan kamera, mencetak hasil dan menganalisisnya menjadi informasi ya...