[0.1] PERTEMUAN ✿༄

264 20 3
                                    

KRING KRING KRING!!

Suara alaram terdengar sangat keras, matahari pun sudah memulai tugasnya di pagi hari ini, tetapi itu pun tidak berlaku bagi si tukang tidur agar mau meninggalkan ranjang kesayangannya

"Nan! Anan! Bangun sayang! Udah siang nih! Bangun atuh!"

Ya, dia adalah Ananditha Raveena. Kerap disapa Anan oleh keluarganya, dia si gadis cantik yang kini tengah bermalas-malasan di tempat tidurnya. Anan berserta keluarganya baru saja pindah rumah sejak dua hari lalu.

"Iya bentar." sahut Anan

"Anak gadis kok bangunnya siang-siang, bantuin tuh kakak kamu buat sarapan." omel wanita yang umurnya sudah setengah abad, namun tidak mengurangi kadar kecantikan seorang Bunda Lita.

Dia Bundanya Anan. Umurnya sudah kepala lima, tapi wajahnya masih segar dan tampak muda.

"Iya, iya bunda bawel ihh."

Anan beranjak turun dari kasurnya menuju dapur, Lita Selaku orang tua hanya bisa elus dada melihat tingkah putrinya yang kini beranjak remaja, "Hah dasar Anan!" umpat Lita dalam hati.

***

"Sarapan udah siap! Bunda!! Anan!! Udah berantemnya lanjutin nanti aja. Kita makan dulu yukk!" teriak seorang pemuda tampan yang kini tengah menyiapkan sarapan untuk Bunda dan Adiknya.

Lita datang menghampiri putranya. "Ehh, si Kakak pagi-pagi udah rapi aja," puji Lita yang kini tengah memperhatikan penampilan putranya, "ini kakak yang masak? Hm... Kayaknya enak nih."

"Iya, dong bun."

Aldwin itulah
namanya. Pemuda yang sangat manja ketika bersama Bunda tersayangnya, ternyata ia dikenal sebagai Badboy di Kampus lamanya.

"Gak usah sombong lo bang!" tegas Anan yang sedari tadi mendengar percakapan antara ibu dan anak.

"Apa lo? Nyolot... Kayak emak-emak yang lagi belanja di pasar aja!" balas Aldwin tak terima

"Lah... gue kan emang calon emak, emangnya abang yang sampe sekarang jodohnya gak pasti." ejek Anan yang sudah geram dengan tingkah abangnya yang sok polos

"Dia adik gue bukan sih? Gak ada kerjaan lain apa? Selain nistain abangnya." ucap Aldwin membatin.

"Depan bunda aja dianya kalem, rajin, baik, tapi dibelakang... Eh, udah tengil, nakal, Playboy, idup lagi. Ckckck ... abang siapa sih lo?!" 

Aldwin menghela napas, menatap sinis ke arah Anan. "Diem lo! Nih, gue kasih uang, beli chiki yang banyak. Buat gue! Sana cepet! Di minimarket depan kompleks noh! Jalan kaki aja!"

Anan mendengus, kemudian mengambil uang tersebut dari Aldwin. "Sini uangnya!"

Tak lama... Anan pun segera keluar rumah, meninggalkan Aldwin, yang sudah cekikikan, melihat tingkah Anan saat marah.

Lita yang sedari tadi diam mematung di meja makan, hanya bisa elus-elus dada melihat kedua anaknya yang tak henti-hentinya membuat ulah. "Ya Tuhan berikan hidayah pada kedua anak hamba, agar mereka tidak membuat hamba kewalahan dengan tingkah mereka... Amin."

                                    ***

Di pagi hari yang cerah ini Anan sedang berjalan kaki, menyusuri jalan yang sedikit becek akibat hujan kemarin.

Sesampainya di minimarket ia langsung mengambil beberapa chiki yang Aldwin suka.

Saat akan mengambil chiki terakhir di tiba-tiba ada seseorang yang menepuk bahu dan memanggil namanya

"Anan?" tanya pria tersebut.

Anan tersentak, matanya membulat. Takut jika orang dibelakangnya akan berbuat yang tidak-tidak. Jadi Anan enggan untuk berbalik badan

"Lo ... Anan 'kan?

"Siapa lo? Kenapa lo tau nama gue? Lo orang jahat ya? " Anan tampak panik dan mengambil ancang-ancang untuk memukul pria tersebut.

"Gue.."

***
TBC

ABOUT ANANDHITA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang