"Gue ..."
Anan berbalik dan ...
BUGH!
Satu pukulan mendarat di pipi
mulus pria itu, dia meringis sakit kemudian memegang tangan Anan"Nan ... Gue tau lo marah sama gue, tapi izinin gue buat minta maaf." ucap pria itu penuh penyesalan.
"Lo ... Lo siapa?" tanya Anan
Anan menatap pria itu dengan penuh kecurigaan. "Ni orang siapa sih? Nggak jelas banget, tiba-tiba dateng trus pegang-pegang tangan lagi. Dasar aneh!"
Anan tampak berpikir kenapa orang tersebut bisa mengetahui namanya ... jelas-jelas mereka tak pernah bertemu
"Iss ... Apaan sih? Gue tanya lo siapa trus apa tujuan lo?" Anan tampak geram dengan pria tersebut
"Istigfar, Nan. Istigfar, ini gue. Aldi."
"Aldi? Kayak pernah denger sih ... Oh iya mungkin dia anak pembatu gue!"
Tapi oh tapi Anan tersadar.
"Lah? Gue kan nggak punya pembantu." Anan memukul-mukul jidatnya pelan, membuat pria jangkung bernama Aldi itu menatapnya heran
"Lo kenapa?"
"Nggak ada. Gue buru-buru nih, mungkin lo salah orang, Bye."
Anan berjalan sambil melambaikan tangan ke arah cowok aneh bernama Aldi tersebut
Aldi menunduk pasrah. "Nan ... semarah dan sebenci itukah lo ke gue? Sampai nama gue lo lupain. Jangankan nama! Wajah gue aja lo lupa." monolog Aldi saat melihat Anan yang mulai menjauh
***
"Jadi totalnya berapa mbak?" Anan sedang berada di tempat kasir, dengan barang belanjaannya yang cukup banyak.
"Ini jadi 127rb aja." ucap petugas kasir tersebut
"Sebentar ya ... " Anan merogoh saku celananya mencari-cari uang yang di berikan kakaknya. Tapi... entah jatuh atau memang minimarket ini ada tuyulnya, sehingga uang itu hilang tanpa jejak.
"Ini biar saya yang bayar, tadi berapa totalnya?" Aldi dengan antusias memberikan uangnya pada si mbak kasir, tapi tangannya dicegat oleh Anan
"Mbak, kakak saya lagi OTW ke sini jadi uangnya kembaliin aja." Anan saat Aldi berusaha memberikan uang tersebut
"Ooo gitu ya, mas in—" Ia hendak mengembalikan uang tersebut pada Aldi tapi ucapan si mbak terpotong oleh Aldi
"Gak bisa gitu dong! Udah ambil aja mbak." ucap Aldi tak terima
"Ini kemba—"
"Kakak saya mau dateng loh mbak, jadi itu uangnya dia. Balikin aja." Anan menepis uang tersebut dan meminta agar uang itu dikembalikan.
"Tap—"
"Mbak ini udah saya bayarin. Jadi belanjaannya taruh di kantong plastik dulu ya." akhirnya Aldi lah yang membayar belanjaan Anan.
***
"Jadi ... lo kira gue itu sahabat lama lo ya?"
Anan dan Aldi sedang berjalan menuju rumah Anan, awalnya sih Aldi menolak, tapi Anan memaksanya untuk ikut. Ya, kalian tau lah untuk apa ... Anan tidak ingin mempunyai hutang budi pada orang baru, bahkan bisa dibilang Anan tidak mengenal orang tersebut
"Sorry ya ... tadi gue kurang sopan, ya gitu lah, kalian itu mirip banget." Aldi mulai mengingat-ingat wajah Anan -sahabatnya
"Masa sih?" tanya Anan penasaran
Aldi mengangguk pasti, "Iya. Jadi nama lo emang bukan Ananditha Febriana ya?"
Sepanjang perjalanan entah sudah berapa kali ia menanyakan pertanyaan yang sama pada Anan
"Ya, kaya yang gue bilang tadi." Anan menjawab dengan nada malas
"Ohh, hehe sorry." ucap Aldi yang nyengir tanpa dosa
Anan menatap heran, "Oke fix dia emang aneh."
"Kira-kira rumah lo masih jauh nggak? Sebenarnya nggak usah dikembaliin juga nggak apa sih." Aldi menggaruk-garuk lehernya yang tidak gatal
"Duh lo bawel banget sih! Sekarang tinggal belok kiri, 2 rumah lagi udah nyampe kok."
Sampailah mereka pada rumah Anan yang
besar dan terkesan modern."Wah rumah lo lumayan juga ya, gue suka."
"Gue nggak nanyak!"
"Lo tunggu di sini aja! Nanti anjing gue bisa ngamuk kalo lihat lo!" Anan menyuruh Aldi untuk menunggu di depan rumahnya.
***
TBC
Diharapkan untuk pencet bintang dibawah Σ(-᷅_-᷄๑) Jangan sampai gak pencet ya..
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT ANANDHITA
Teen Fiction[REVISI] Ananditha gadis cantik yang bingung pada perasaannya sendiri sejak ia bertemu dengan cowok yang menurutnya aneh, bernama Aldi sedangkan Aldi sendiri sudah menyimpan rasa padanya *** "Jadi, lo emang beneran-" "Iya! Gue suka sama lo!" pungkas...