[0.3] GEMBEL KAYA ✿༄

181 17 5
                                    

Mimpi-mimpi yang datang membawaku
pada suatu kekhawatiran

"Anan pulang!!!"

Krik krik krik

Bagaikan rumah tak berpenghuni. Itulah yang di rasakan Anan ketika memasuki ruang tamu rumahnya, entah kemana para orang-orang rumah ... Anan sama sekali tidak tau.

"Dari mana aja lo?"

Tiba-tiba ... Aldwin datang dengan tatapan yang tak bisa diartikan

Anan menelan ludah kasar. "Eh abang ... anu .. e-em ... uangnya tadi hilang. Trus —"

"Trus makanan gue?"

"Ini" Anan menyerahkan belanjaannya kepada Aldwin, sedangkan Aldwin cuma menatapnya sinis

Kenapa uangnya hilang? Trus lo bayar pakek apaan? Lo kena copet? Uangnya jatuh? Atau ntu uang lari sendiri?

Begitulah pertanyaan yang Aldwin berikan untuk Anan dan Anan menjelaskan secara singkat, jelas dan padat. Hahhh Aldwin memang sedikit cerewet kalau masalah uang, walaupun ia terlahir dari keluarga kaya ,tetapi ia tak akan boros,karena Aldwin mengerti, mencari 1000 rupiah saja sangat sulit

***

Anan memang gadis yang sangat cantik, kulitnya yang putih, pipinya yang bulat memang menjadi ciri khasnya, bibir tipisnya yang merah alami, rambutnya yang lurus dan postur tubuhnya yang bak model.

Anan sempurna di segala bidang. Baik itu dalam hal tarik suara, menari, seni acting, dan ia juga senang dengan sejarah.

Anan sedang berbaring di ranjangnya menatap langit-langit kamarnya... hanya ada
bunyi cicak yang memenuhi ruangan kamar yang bernuansa biru langit itu.

"Besok ... udah mulai sekolah, kira-kira berapa banyak orang yang bakal jadi temen gue?"

Besok Anan sudah mulai sekolah menjadi anak kelas XI di SMA Tunas Bangsa lagi dan lagi dia akan merasakan suasana yang baru

"Kok gue kayak ada lupain sesuatu ya?mungkin gue lupa beli makanannya Steven, bodo amat lah".

Jelasl-jelas ia memang meninggalkan sesuatu, ia lupa bahwa tadi Anan menyuruh Aldi untuk menunggunya di depan gerbang,,ingatannya memang payah!

Perlahan-lahan ia mulai menutup matanya dan terbawa dalam dunia mimpinya.

                                    ***
06.00 WIB

"Mana sih, si kang Asep kok belum nyampe juga?" Aldwin sedang menunggu tukang sayur langganannya, melirik ke kanan dan kiri tapi si kang Asep tersebut tak kunjung datang

"Astagfirullah!" Matanya melihat sesuatu yang aneh, seorang pria berwajah pucat yang kini tidur bersandar pada gerbang rumahnya.

"Moga aja ni orang masih idup ya ... Intinya klo dia mati bukan gue yang bunuh."

Perlahan ia mulai menepuk-nepuk pipi Aldi agar terbangun.

"Siapapun elo, bangun woy! Gak enak kalo dilihat orang!" Aldwin bahkan menggoyang-goyangkan bahu Aldi agar mau bangun.

"Hwaahemm .... kamu siapa? Aaaa aku kotor." Aldi terbangun ia menyilangkan kedua tangannya di depan dadanya dan berteriak hingga membuat Aldwin menghentikan aktivitasnya 

"Anjir gak tau diri banget ni anak  yak, gue sumpahin lo! Biar otak lo bisa di bawa ke RS eh RSJ aja sekalian!" umpat Aldwin dalam hati.

"Maksud gue tu baik ya dik. Lo gak malu apa tidur di depan rumah orang?" Aldwin tampak kesal dengan sikap Aldi yang bisa dibilang aneh

"Gue Aldi bang ... Temennya Anan." Aldi sedikit gugup karena Aldwin memberikan tatapan tajam khasnya pada Aldi.

"Lo tau gak—?"

"Enggak bang."

kebiasaan Aldi ya gini deh, suka motong pembicaraan orang.

"Gue belum selesai ngomong monyet! Lo temen Anan kan? Berarti sekarang lo juga harus sekolah, hehe, sebelum gue marah dan cari ortu lo mending lo pulang, mandi, trus berangkat sekolah ya! PULANG SANA!" Cara mengusir yang tidak santuy ya Al.

Aldi pun pulang terburu-buru karena
rumahnya lumayan jauh dari sana jadi kemungkinan ia akan terlambat ke sekolah

***

"Kenapa lo bang?" Anan dan Aldwin sedang berada di meja makan untuk..sarapan

"Gak. Tadi gue liat ada gembel pakek jam Rolex trus ngaku-ngaku jadi temen lo, gue usir deh," ucap Aldwin sambil tersenyum

"Hahaha. Lucu deh masa gembel pakek Rolex?" Anan geleng-geleng kepala

"Eh. Jam Rolex? Oh ya! Aldi? Astaga. Gue lupa." Beberapa detik kemudian ia baru ingat tentang Aldi. Setelah menyelesaikan ritual makannya, Anan cepat-cepat menyuruh Aldwin untuk mengantarnya ke sekolah.

Di sisi lain.

"Lo pasti telat Di, telat." Aldi mengambil dasinya lalu beranjak ke sekolah

***
TBC

ABOUT ANANDHITA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang