Satu-satu Jisung sayang...

5.3K 518 175
                                    

"Anna... mau kah kau menjadi istriku?" kata Jisung sambil berlutut di depan poster animasi Frozen dengan segenggam tanaman liar yang dia petik dari belakang rumah.

"Ohok! Ohok!" sementara itu Chenle yang sedang nyemil pentol Jepang pun tersedak.

"Eh lah De... Ade tuh masih kecil ngomongin nikah-nikah" tegur Chenle ngelus-ngelus dada.

"Enak aja! Ade udah besar tau! Udah bisa mandi sendiri" protes si bungsu mengerucutkan bibirnya.

"O iya? Tidur aja masih ngompol"

Jisung terhenyak. Menatap Chenle dengan perasaan yang tersakiti. Tega-teganya Mas kesayangannya itu mengumbar aibnya di depan poster pujaan hatinya. Sementara Chenle dengan tanpa bersalahnya, kembali menikmati pentol Jepang ala Bang Yuta.

"Mas Chenle jahat huweeeee" tangis Jisung lalu memukul-mukul Chenle secara brutal dengan tanaman tadi.

Chenle mah bodo amat. Pentol Jepang nya lebih sedap.

Dan tanpa disadari oleh mereka, seekor ulat bulu yang tadinya bersembunyi di balik tanaman itu akhirnya mental lalu nemplok di pipi si sulung.

"Kyaaa!" pekik Chenle bak anak perawan dan reflek melempar sisa pentol tadi ke Jisung.

"BUNDAAAAAA BADAN MAS GATEEEEEELLL!" teriak Chenle seraya menggaruk-garuk badannya.

"BUNDAAAAAA MATA ADE PEDEEEEESSSS!" tangis Jisung yang matanya kecipratan saos pentol.

"Hmmm... ribut lagi!?" tegur Jeno yang muncul dengan wajah yang penuh masker spirulina.

"UWAAAAAHHHHHH BUTO IJOOOO!!" teriak ChenJi berpelukan. Mereka pun nangis kejer-kejer.

Namun mereka berhenti menangis sejenak, merasakan hal yang agak janggal. Dan mereka kembali menangis lebih heboh saat Jisung juga merasakan gatal-gatal di seluruh tubuhnya. Sementara Jeno hanya menatap kedua krucilnya dengan datar.

"Na Chenle! Na Jisung! Pergi mandi sana!" teriak Jeno murka dan membuat ChenJi kelabakan ke kamar mandi. Tentu saja sambil garuk sana-sini.

Jeno mendengus sebal melihat kekacauan anak-anak.

"Hadeeeehhh padahal baru juga dipel. Mana ini masker retak lagi gegara itu bocah"

🐰

👑

♡️𝒩𝒶𝒩𝒶𝒩𝒶𝒩𝒶 ℱ𝒶𝓂𝓈♡️

🐬

🐭

Dan akhirnya Jeno pun menyiapkan air hangat yang dia taburi antiseptik untuk ChenJi yang sedang gatal-gatal. Sedangkan kedua krucil itu masih membuat paduan suara di pojokan kamar mandi.

Tenang, Jeno sudah cuci muka kok. Jadi wajah hijau lumutnya karena masker, hilang berganti dengan wajah yang makin kinclong nan glowing.

"Mas, Ade, tuh airnya sudah Bunda siapin. Mandi yang bersih! Biar Bunda ambilkan baju kalian"

"I-iya Bundaaa..." koor ChenJi dengan wajah melas mereka.

Singkat cerita, mereka pun selesai mandi dan Jeno juga selesai membersihkan segala kekacauan mereka. ChenJi juga sudah bersih nan wangi. Kulit mereka yang gatal juga sudah diusapi sang Bunda dengan salep pereda gatal.

"Nah gini kan ganteng anak Bunda... nanti gelut lagi ya sekalian gecek-gecek di kebonan" ucap Jeno sarkas.

ChenJi menggeleng.

"Terus jangan lupa nyemplung ke got biar diculik Om Pennywise"

ChenJi kembali geleng-geleng dengan muka mau mewek.

"Bagus... jangan ulangin lagi ya. Kasihan ini kulit anak Bunda yang ganteng-ganteng jadi merah begini" ucap Jeno lembut lalu merangkul ChenJi dan memberi usapan lembut pada rambut mereka.

"Bundaaaa... kami sayang Bunda..."

"Bunda juga sayang kalian"

🐰

👑

♡️𝒩𝒶𝒩𝒶𝒩𝒶𝒩𝒶 ℱ𝒶𝓂𝓈♡️

🐬

🐭

Pesan moral dari cerita ini adalah...

Sayangilah ibumu sebagai nomer satu. Kan di dalam lagu tertulis... satu-satu aku sayang ibu bukan satu-satu aku sayang pacar. Apalagi cuma cem-ceman yang gak jelas nyata atau enggak:)

.

.

.

.

.

(*'・ω・)ⓒⓗⓐⓟ ⓔⓝⓓ(・ω・'*)

.

.

.

.

.

Gimana? Udah panjang kan:)

Yok yang di chap kemarin bilang kependekan sama minta dipanjangin votment yang banyak. Berani nagih berani votment. Share juga alhamdulillah ٩( '◡' )( '◡' )۶

Sekian dan terima ChenJi♡️

Sekian dan terima ChenJi♡️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

Jct, 6 Maret 2020
©ranauva

ℕ𝕒ℕ𝕒ℕ𝕒ℕ𝕒 𝔽𝕒𝕞𝕤 || 🐰🐶🐬🐹Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang