💏 Langit'Bumi 05

20 6 0
                                    

Bintang dulu sebelum baca:)🤩

Bumi pov

"Erros"

"Esteh"

Ucap gue dan Nilla secara reflek, melihat di hadapan kami berdiri seorang pemuda tampan dan sangat baik yang pernah gue kenali seumur hidup gue, pemuda yang pernah menjadi pemuda yang paling gue cintai juga gue sakiti,

Erros Thedyros sosok pemuda yang pernah sangat amat gue cintai, Esteh nama singkat yang gue kasih untuknya,  dirinya serta perlakuannya yang slalu gue sanjung, Kami berteman sangat lama ketika gue masih tinggal disini, bogor, kota hujan yang menyimpan beban kerinduan yang mendalam,

Persahabatan kami tidak saperti gue Keyla dan Langit yang hanya bertiga, lain lagi jika persahabatan antara gue Nilla dan Keyla, tapi kami terdiri dari beberapa orang sedikit lebih banyak, salah satunya Joshep lebih yang sering di panggil Jojo kemudian Dara, ada juga si kembar Revin dan Juvin, satu lagi gita, termasuk Nilla dan gue

Sebelum semua itu berakhir, dulu gue diam diam mencintai Esteh hingga dirinya menyadari apa yang gue rasakan, di luar dugaan dirinya pun sama, mencintai gue secara diam diam

Suatu saat rumah pohon yang berada di belakang rumah orang tua gue, tepatnya tempat biasa kami berkumpul di sana hanya ada gue dan Erros, yang lain entah kemana saat itu,

"Langit sorenya indah ya" ucap gue sambil memandang langit jingga di ijung barat, tangan gue berpegangan di pagar rumah pohon itu, di samping gue ada Esteh yang juga memandang langit yang sama

"Langit sore memang indah, tapi Bumi yang di samping gue lebih dari kata indah" ucapnya

Gue mengangguk membenarkan, kemudian berucap "dengan penghijauan dan penghias muka bumi ini yang menjadi pelengkap keindahan ya" ya mungkin maksud dari kata 'bumi' itu adalah mukabumi yang memang indah ini, tapi di luar dugaan gue Eros kembali berucap

"Tapi Bumilar di samping gue lebih indah dari apapun yang gue ketahui sebelumnya" ada jeda beberapa detik, gue membalikkan badan untuk melihat ke arahnya "atau sesudahnya sekalipun"

"Es-" ucapan gue terpotong oleh kata katanya yang membuat jentung berdegup kencang,

"Gue bahkan mencintainya, .... Lebih dari apapun" jantung gue entah efek dari bahagia atau apa rasanya seperti sedang masuk sebuah diskotik berdegup lebih kencang dari yang tadi

"Gue---------" Esteh menghela nafasnya pelan "gue cinta sama lo,Mi, mau kan lo jadi pacar gue?" tanyanya

Gue lihat kedua matanya dengan dalam, tidak ada sedikitpun kebohongan ataupun lulucon yang sedang di buat nya, Esteh benar-benar serius dengan ucapannya, entah keberanian dari mana dengan sendirinya kepalaku mengangguk meng'iyakan ucapannya, perutku seperti menggelitik tak tahan untuk ku menahan senyuman

Esteh tersenyum "thanks.. Biarkanlah Bumi ini melengkapi segelas Esteh" ucapnya kemudian terkekeh begitupun gue, Esteh menarik ku kedalam pelukan hangatnya hingga suara barang jatuh terdengar begitu menyaring di dalam rumah pohon, gue rasa di dalam sana sudah ada yang datang,

Gue melepas pelukan Esteh kemudian tersenyum kepada laki-laki di hadapan gue "ke dalam yuk" ajak gue pada doi, eaaaaaa

Gue dan Esteh berjalan beriringan kedalam, disana ada Nilla gue tersenyum untuk menyapanya "hai dri tadi?" tanya gue yang di balas anggukan Nilla

"Gue rasa lo harus ngejar Dara!" ucapnya

Kening gue mengkerut bingung "kenapa?"

"Dia nangis setelah mendengar dan melihat kalian tadi, gue rasa Dara suka sama lo, Er"

ANTARA LANGIT DAN BUMITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang