💏Langit'Bumi 07

15 6 0
                                    

Bintang dulu ya😉🌟

"Udah makan?"

"Belum"

"Kenapa belum sih? Nanti sakit loh" ucap di sebrang sambil berdecak

"Emang kalo aku sakit kenapa?"

Langit menghela nafasnya " ya kan aku khawatir yang"

"Eumm sweet banget sih kamu"

" yaudah gini aja, kamu mau apa nanti aku kesitu"

"Aku gak mau makanan"

"Terus maunya apa?"

"Aku maunya kamu"

"Yaudah nih ambil nih" ucap Langit sambil terkekeh di sebrang sana

"Tapi maunya semuanya" ucapnya dengan nada manja

"Kan udah semuanya"

"Bener?"

"Iya sayangkuuuu"

"Loveyou Langit"

"Loveyou to Zahra"

Setelah panggilan Langit dan Zahra selesai kini satu panggilan belum di akhiri, Dengan mencoba menguatkan hati Bumi terus mendengarkan pembicaraan dua sejoli yang menurutnya ingin sekali muntah isi dalam perutnya  mendengarkan ucapan-ucapan yang menurut Bumi sangat lebay, padahal Buminya aja yang cemburu

"Udah tidur apa sepi?" ucap Langit yang di balas dengan deheman oleh Bumi

"Gue kira tidur, oh iya kemana aja sih, kangen nih gue"

Seakan ucapan Langit bagai sihir yang sangat manjur untuk mengobati hati Bumi yang sempat sakit mendengar obrolan Langit dengan Zahra, kini menjadi hilang bahkan terganti dengan gurat merah di pipi
Hanya karna mendengar ucapan kangen dari langit

Padahal kemarin Bumi sedang mencoba menjauh dari Langit, namun dengan gampangnya hati itu meluluhkan tekadnya hanya karna mendengar kata kangen , dasar Labil

"Gue ke bogor"

"Ohh................ Eh pulang?" Ucap Langit ber'oh ria kemudian bertanya dengan kaget saat menyadari sesuatu

"Iya"

" kok lo gak ngajak gue sih? Padahal kan gue pengen ketemu camer, eaaaaaa" ucap Langit sambil menyoraki diri sendiri

Senyum Bumi tidak lagi dapat di tahan hanya karna mendengar gombalan receh dari Langit

" besok juga pulang"

"Oh, yaudah, lo ke sana sama siapa?"

"Sama Nilla.......,......... Oh iya, gue ketemu sama Erros" ucap Bumi, seperti biasa memberitahu Langit apapun yang terjadi pada dirinya

"Tapi lo gapapa kan? Han"  ucap Langit dengan nada khawatirnya, di ujung sana Bumi tersenyum mendengar nada Khawatir di ucapan Langit yang memang slalu seperti itu

"Enggak,"

"Bagus, kamu cepet balik kesini ya? Aku khawatir kamu nangis di sana terus aku gak ada di sana" ucap Langit dengan reflek menyebut aku-kamu

"Aku-kamu"  ucap Bumi

"Intinya cepet balik kesini gue kangen"

"Iya iya bawel"

"Bawel-bawel gini juga gue tau lo sayang sama gue" 

"Ihh geer banget sih lo"

"Gapapa orang gue juga sayang kok sama lo"

_   _    _

"Lo baikan sama Langit?"

"Huum"

"Rasa lo itu terlalu besar, Mi, mundur secara perlahan atau menetap dengan sakit yang menggerogoti hati lo"

"Huum, gue tau kok! Entah lah rasanya gue itu gak bisa hidup tanpa dia"

"Halahh lebay"

Memang setelah semalam telponan dengan Langit dan membuat Bumi senyum3 (sera seuri sorangan) kayak orang gila, di tambah dengan pipi merahnya, belum lagi guling yang di ciuminya terus menerus, membuat Nilla bergidig ngeri melihatnya,

"Lo emang bener Nill, cinta gue itu terlalu besar tapi sayangnya gue ke sahabat sahabat gue juga sama besarnya, jadi gue akan pastikan cinta dan persahabatan kita akan berjalan bersama"

"Okey terserah"

Nilla sebagai sahabat orok Bumi dirinya tidak lelah menasehati Bumi yang menurutnya keterlaluan, tapi dirinya juga tidak bisa melarang apa yang Bumi jalani, menurutnya itu hak Bumi, dirinya cukup mengingatkan

Cinta boleh bego jangan!

"Nih baca" ucap Nilla sambil memperlihatkan ponselnya

"Hemm"

"Ahh lu mah" desah Nilla kecewa mendengar tanggapan Bumi

"Hehe, tapi bener deh La, rasanya gue tuh emmmm.... Pokonya susah deh di jelasin nya"

"Udah ah ayo" ajak Nilla sambil bangun dari kursi yang mereka duduki untuk segera turun dari kereta,

"Langit"

---------------------

Cinta boleh bego jangan!

Ingat empat kata itu ya readers:)

Salam dari tunangannya  Cogan²😚
Alma💕
15maret20
Seeyou:*

ANTARA LANGIT DAN BUMITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang