End.

1.5K 113 43
                                    

"Hari apa ini?

Jam berapa ini?

Kenapa aku ada di ruangan putih ini?

Kenapa tanganku penuh dengan selang?"

Cahaya matahari pagi menembus jendela kamar menyilaukan mata yang sudah lama tertutup.

Mata itu menyapu seluruh ruangan dengan bingung, tidak ada siapa pun, tapi kenapa dia disini?

Yura memegangi kepalanya yang ntah kenapa mendadak pusing saat dirinya berusaha mengingat apa yang telah terjadi, Yura menggeleng pelan tidak bisa mengingat apa pun dan memilih menyerah.

Suara decitan pintu yang terbuka membuat mata Yura reflek melihat ke sana, Rena berdiri dengan mata yang melebar kaget melihat Yura, Yura tersenyum melihat sahabatnya berdiri di depan pintu dengan mata yang mulai berkaca-kaca,

"Ren? Kenapa ngak masuk?"

"Kenapa sih?"

"Uyy Ren! Kenapa s-

Pintu terbuka lebih lebar dan kini mata Yura bisa menangkap Somi di sana dengan Roa dan juga Pinky di belakangnya, hanya senyuman lemah yang Yura mampu tunjukkan.

Rena melangkah perlahan ke dalam ruangan diikuti yang lain,

"Ren..."

"Hhh... Yura!"

✨✨✨

Yura pov

"Dok, anak saya gimana?"

"Alhamdulillah buk, Yura berhasil melewati masa koma nya, tapi Yura masih harus tetap di rawat selama 4 hari di sini kondisinya masih belum pulih 100% itu salah satu penyebab dia pusing"

"Oh ya, Yura kamu jangan terlalu memaksa kan diri untuk mengingat oke? Pelan-pelan."

Gue dan mama mengangguk paham, dokter pamit dan keluar dari ruangan,

"Maaa..."

"Hmm? Kenapa?"

"Hapus dulu atuh air matanya! Yura udah bangun nih masak mau nangis"

"Kamu ini, hhh mama lega sayang."

"Mama pasti nangisin Yura 24 jam kan?"

"Ihh apaan, ngak ada mama gitu!"

"Cie mama, sini deh aku peyuk!"

Mama mengelus punggung gue pelan, meski tanpa suara gue bisa merasakan bahu ku basah,

"Maa... Jangan nangis dongg"

"Iyaaaa, ngak nangis! Ngak"

"Senyum ma! Senyum kayak gini ni iiiii"

Mama menggeleng pelan sambil tertawa,

"Maa, bang Jun mana? Papa?"

"Bang Jun kerja, papa juga. Mama lupa ngasih tahu mereka, saking seneng nya, bentar deh mama telpon."

Mama berdiri dari duduknya dan berjalan keluar, sepi amat ni ruangan kalo ngak ada orang, perlahan gue turun dari ranjang yang ntah berapa lama menopang tubuh ini, berjalan ke arah jendela membuka gorden lebih lebar.

TOD ; Lai Guanlin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang