Setelah Alan keluar untuk mengambil pesananya, Alana membersihkan kotak obah yang ia gunakan untuk mengobati Alan tadi. Banyak kapas yang terdapat darah dimana-mana.
Ceklek!
"Nih, cepet makan dan harus dihabisin" Alan pun datang dengan membawa pesananya tadi lengkap dengan minumanya.
"Alan suapin, Alana gak mau mak kalo gak di suapin sama Alan." Alana memasang ekpresi polos nya.
"Dasar manja." Ucap Alan
"Yaudah kalo Alan gak mau suapin aku, aku gak mau ngomong lagi sama Alan titik."
"Yaudah iya. Sekarang kamu duduk yang bener," Alana pun kini berpindah dari ranjang menjadi ke sopa. Alan pun sama, duduk di sopa, tepat di depan Alana.
"Aaaaaaa," Alan menyodorkan makananya ke dalam mulut Alana. Sementara Alana, terlihat bahagia. Karna jarang- jarang ia di perlakukakan seperti ini oleh Alan.
"Alan makan juga dong, ini enak banget tau." Alana mengambil alih sendoknya." Alana gak bakal habis kalau porsi nya besar kaya gini."
Alan menetima suapan Alana," ya udah aku bantuin kamu buat ngabisin ini."
Kalau Alan ikut makan, ujung-ujungnya Alana juga yang menyuapi, Alan tetsenyum bahagia. Walaupun Alana kadan sangat kekanak-kanakan, begonya kebangetan, dan slalu membiat Alan kesal, tetapi tak banyak yang tau kalo Alana orang yang selalu membuatnya bahagia. Dan Alan sangat membenci jika ada seseorang yang menghina atau mencoba untuk merendahkan Alana.
"Alan, ayamnya enak banget pesan dimana?" Alan mengangguk,
" biasa di resto favorit kamu."
"Pantes rasanya kaya familiar buat Alana.""Alan habis ini beliin Alana permen kapas ya." Alana memandang-mandang Alan penuh harap dan melihat kelakuan kekasihnya itu membuat Alan gemas sendiri.
Alan mencubit pipi temben Alana," aku lagi sakit gini masa disuruh keluar buat beliin kamu permen kapas, kamu tega.?"
Alana mengelengkan kepalanya, " gak papa deh, nanti Alana minta bawain sama Rio aja. Al---"
"Siapa Rio?"
Ups! Alana tara ia salah bicara. Ekspresi Alan menunjukan ketidaksukaanya. Alana tersenyum kekakihnya ini benar-benar sangat posesif. Tidak papa, itu tandanya Alan mencintainya, dan menganggap Alana sangat berharga bagi Alan.
"Ihh, Alan cemburuan!" Alana tertawa sambil memukul pelan dada Alan yang membuat Alan sedikit meringis.
"Kamu tau kan, kalau aku ini lagi sakit?" Alan menatap Alana datar yang membuat Alana menjadi takut.
Alana menundukan, " maaf Alan...."
"Jangan pernah sebut laki-laki lain didepan aku, aku gak suka itu." Alana hanya menunduk takut,
"Tapi kan itu cuma temen al--""Aku gak perduli dia temen kamu atau abang kamu."
Pendek yaaaa? Hehehe...
Terima kasih sudah menunggu dan membaca cerita ini:)
Vote dan komenya jangan lupa, yang bamyak
WkwkwkSalam manis,
Putri 💜
KAMU SEDANG MEMBACA
My Childish Girl (Eunkook)
Fanfiction-HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA- Alana punya sifat polos,manja cengeng dan kekanak-kanakan padahal sudah kelas 11. Tapi malaupun sifat Alana kadang sangat kekanak-kanakan Alan sangat menyayanginya dan hubungan mereka tidak lurus-lurus saja, pasti akan...