Markas utama The Rabels
Kini Leo berserta ketiga temannya sedang berada di markas. Mereka tidak hanya ber empat karna jika sudah bernama markas maka banyak juga anggota The Rabels yang lain yang berkumpul disini
The Rabels adalah geng motor yang besar dan memiliki banyak anggota yang tersebar luas diseluruh kota Jakarta
"Nel gimana menurut lo?" Tanya Andreas namun tak kunjung mendapat jawaban
Leo saat ini sedang menatap lurus kedepan dengan tatapan kosong seperti sedang memikirkan sesuatu sambil membolak balikkan ponselnya
"Nel" panggil Carlos
"Nel!!" Teriak ketiganya
Ya kalo teriak pasti bisa balikin Leo ke alan sadar lah
"Eh apaan sih tereak tereak" ucap Leo
"Ada juga lo ngapain bengong mulu sih ada apaan?" Tanya Andreas
Leo berfikir sejenak, sepertinya ia perlu memberi tau ketiga temannya ini. Selain karna mereka memang sangat dekat, ini juga mungkin bisa ada hubungannya dengan The Rabels
"Gue ketemu Dirga" ucap Leo pelan
Ucapan pelan itu dapat membuat ketiga temannya membelalakan matanya dan berhenti melakukan aktivitasnya
Flashback on
Leo mengikuti kemana mobil Vero berjalan, ya anggap saja kali ini Leo jadi penguntit. Karna rasa penasarannya yang besar terhadap wanita ini
"Ya gue juga gatau sih, pokoknya Gweny bilang kalo ada alesan dibalik sikap jutek dan nakalnya si Vero"
Kata kata itu terus terngiang ngiang di kepala Leo, mungkin dengan cara ini bisa memberikan sedikit petunjuk
Leo sedikit mengerutkan dahinya, ya ia merasa aneh Vero mengendarai mobilnya masuk kedalam sirkuit
"Buat apa Vero ke sirkuit?" Guman Leo dalam hati
Mobil Vero berhenti dan sedetik kemudian ia keluar dari dalam sana dan ya pengelihatannya gak mungkin salah
"Kak Dirga" Teriak Vero antusias
Dan pemilik namapun menoleh, sungguh Leo dibuat benar benar terkejut
"Belle" sahut Dirga
Belle adalah panggilan khusus dari Dirga untuk Vero yang diambil dari namanya sendiri Isabelle
Dan seketika itu juga Vero berlari mendekat kearah Dirga kemudian masuk kedalam pelukannya. Sungguh Vero rindu dengan Dirga
Vero menitikkan air matanya didalam pelukan itu, Dirga menyadarinya kemudian merenggangkan pelukan mereka
"Hei.. kenapa nangis Bel?" Tanya Dirga lembut
Vero menatap Dirga kemudian memukul dada bidang Dirga keras
"Lo jahat kak, berapa lama lo gak bangun dan biarin gue terus kangen sama lo" Teriak Vero dalam tangisnya
"Berapa lama kak lo gak peduliin gue dengan lo terus tutup mata lo" lanjut Vero sambil terus memukul dada Dirga
Dirga tidak sampai hati membiarkan Vero menangis seperti itu dan kemudian Dirga kembali memeluknya
"Maaf Bel, maafin gue baru balik sekarang. Gue janji gak akan ninggalin lo lagi" ucap Dirga menenangkan
Vero melepas pelukan itu dan berlari kencang menuju mobilnya, eh maksudnya mobil Ara yang ia bawa sekarang kemudian dengan kecepatan tinggi menjauh dari tempat itu meninggakan Dirga
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Enemy
Romance[dont copy my story] Kehidupan memang tidak seindah kenyataan. Harta tidak dapat membeli segalanya, begitu juga yang dialami gadis cantik bernama Veronika Isabelle Hawkins. Kehidupan yang serba berkecukupan siapa yang tidak menginginkannya? Veronik...