{11}

104 5 0
                                    

Sang penerang sudah mulai meninggalkan langit berarti sekarang sudah akan menjelang malam. Seluruh siswa siswi juga sudah bersiap untuk makan dan melaksanakan aktivitas malam mereka

"Baik anak anak seluruhnya sudah berkumpul disini. Bapak ingin mengumumkan kelompok untuk jurit malam nanti dan seluruh yang hadir wajib mengikutinya"

"Anjir udah gila kali" ucap Ara sepontan

Bianca dan Vero langsung menutup mulut Ara dengan kedua tangan mereka karna Ara baru saja membuat masalah baru

Seluruh siswa dan juga guru pembimbing menoleh kearah Ara "hehe ampun bu keceplosan"

"Banyak bacot sih lo ra" omel Vero

"Ya sorry" Ara tersenyum dengan muka termanisnya

"Baik bapak lanjutkan, satu kelompok akan ada empat orang. Disini bapak akan memberitau dua kelompok saja sisanya tanya pada kakak pembina yang lain"

Vero memasang wajah tidak sukanya

"Lo kenapa Ver?" Tanya Gweny

"Males gue kayak gini ujung ujungnya kita pisah kelompok"

"Yaelah Ver santai kali bisa diakalin" sahut Bianca

"Kelompok pertama Gweny, Rangga, Ara, dan Andreas. Kelompok kedua Vero, Leonel, Bianca, dan Carlos"

"Anjing!" Teriak Vero spontan

Seluruh mata menatap Vero termasuk ketiga sahabatnya, bagaimana tidak baru saja Vero mengibarkan bendera perang lagi setelah Ara

"Ver lo gila ya" ucap Ara

"Maaf pak keceplosan" ucap Vero dengan puppy eyes nya

"Ada ada aja lo Ver, gak lo gak Ara sama aja" sinis Bianca

"Bisa gila kali, gue gamau satu kelompok sama si Leo bisa gila gue" sahut Vero sambil merapihkan buku buku dan pulpennya

"Udahlah ayo cepetan" ucap Gweny yang sudah selesai mempersiapkan dirinya kemudian berjalan keluar terlebih dahulu meninggalkan Vero, Bianca, dan Ara

"Tuh kenapa si Gweny?" Bisik Bianca pada Vero

Vero menatap Bianca singkat kemudian mengangkat kedua bahunya "mana gue tau, udah lah cepetan ribet nanti si Leo"

"Ohh... jadi ada yang semangat nih sekelompok sama Leo?" Ejek Ara

"Dih apaan sih bacot lo. Udah ayo cepetan" ucap Vero sinis kemudian berjalan menjauhi tenda mereka dan meninggalkan Ara juga Bianca

Ya sekarang tersisa mereka berdua yang saling menatap satu sama lain kemudian ikut mengangkat kedua bahu mereka kemudian berjalan mendekati aula

"Ya baiklah anak anak, kita semua sudah berkumpul disini jadi silahkan lakukan aktivitas apapun sampai besok pagi setelahnya kalian akan mengikuti rangkaian acara. Dan meskipun kalian dikasih jam bebas seperti ini harus tetap bersama dengan kelompok masing masing. Terimakasih"

Vero memutar bola matanya kemudian mengeluarkan ponselnya kemudian mengetik suatu pesan yang entah pada siapa

Leo yang sedari tadi ada didekatnya hanya dapat memperhatikannya dengan saksama

Leo yang sedari tadi ada didekatnya hanya dapat memperhatikannya dengan saksama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Vero langsung memasukan ponselnya kembali. Tanpa ia sadari sedari tadi ada sepasang mata yang memperhatikannya, yaa.. kalo sekarang ditempat camping kayak gini udah pasti tau dong kira kira siapa yang ngeliatin?

Bener banget siapa lagi kalo bukan Leo?

Carlos yang sedang merapihkan tenda melihat Leo yang sedari tadi tidak fokus pada tendanya memperhatikan arah pandangan Leo dan ya jatuh pada gadis cantik yang sedang berjalan menjauh. Dari bentuk tubuhnya bisa dengan mudah ditebak kalau itu adalah Vero

"Nel meratiin mulu suka loh nanti" goda Carlos sambil tersenyum mengejek

"Los kira kira dia mau ngapain ya? Kayaknya mau ngelakuin sesuatu" ucap Leo pada Carlos

Carlos mengerutkan kedua alisnya "ngapain kek dia urusan sama lo apa?"

"Ya jelas lah dia anggota kelompok kita klo dia ilang dihutan sana siapa yang repot?" Jawab Leo sinis

Seketika itu juga seakan kesadaran kembali kedalam diri carlos "eh iya juga anjing!! Kalo dia ngelakuin misi kayak taon lalu gimana?"

Sekarang giliran Leo yang mengerutkan alisnya kebingungan, jelas aja Leo kebingungan karna tahun lalu Leo tidak mengikutin camping

"Maksud lo?" Tanya Leo

"Taon lalu dia ngilang gaktau kemana selama seminggu" jelas Carlos yang masih memandangi punggung Vero yang kian menjauh

"Hah?!" Tanya leo meyakinkan

"Iya ketemu ketemu dia pingsan terus banyak luka dibadannya" jelas Carlos

Seketika itu juga rasa khawatir menghampiri diri Leo, entah apa maksudnya ini tapi yang jelas rasanya Leo tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi apda Vero

"Kenapa lo khawatir? Apa jangan jangan lo udah jatuh cinta sama Vero?" Tambah Carlos

Leo menatap carlos sinis "apaan sih lo"

"Jangan boongin perasaan sendiri Nel"

"Gak anjing gausah sok tau. Udah ayo cepet"

My Ice EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang