sembilan

1.2K 83 14
                                    

Bocah-bocah minggir sebentar okey..

Yang minta untuk tidak di skip..selamat menikmati. Siapkan tisu sebelum memulai.wkwkwkwk.

Jangan sampai kalian horny🙊🙊🙊🙊

Oke. Next. Happy reading.
.
.
.
.
.

Kedua tangan pria itu bersidekap di depan dadanya. Ia masih terus memikirkan setiap keanehan yang terjadi pada wanita di depannya.

Kesimpulan yang ia dan tabibnya dapat, pada akhirnya hanya bahwa gadis itu hidup kembali karena menyerap energi Seokjin saat sang raja menciumnya. Tapi bagaimana itu bisa terjadi? Tak ada yang tau jawabannya.

Wanita itu menggeliat dalam tidurnya, sementara Seokjin masih memperhatikannya. Kembali ada perubahan aura yang bisa ia rasakan. "Sial, gadis ini sebenarnya makhluk apa?" gumamnya pada dirinya sendiri.

Wajah cantiknya sekilas sangat mirip dengan Serenia, aura pertamanya adalah aura manusia, tapi berubah jadi aura kemarahan penuh dendam dan keinginan membunuh seperti penghuni dunia bawah, namun sekali waktu memiliki aura dunia langit, dan sekarang aura yang kental menguar dari dalam dirinya adalah aura sang raja. Sepertinya sekarang ia telah jadi belahan jiwa Seokjin, karena aura mereka benar-benar sama.

"Eugh!"

Sang wanita kembali mengerang, dan Seokjin masih bergeming menatapnya dengan mata merahnya. Perlahan dilihatnya manik biru wanita itu mengerjap, dan terbuka.

"KYA!!" ia berteriak nyaring, membuat Seokjin menutup telinganya rapat-rapat.

"Hei! Kecilkan suaramu! Kau tak perlu berteriak!" hardik Seokjin membuat Selina menegang dan menatap takut pada pria bermata merah di depannya.

"Di...di..mana aku..?" gagapnya dalam ketakutan, ia terbangun dan memundurkan tubuhnya hingga punggungnya terbentur di sandaran ranjang.

Seokjin menghela nafas. Lalu berjalan perlahan mendekati gadis itu. Ditatapnya Selina dengan penuh selidik. Menggunakan indera iblisnya ia mencoba mencari tahu siapa sebenarnya wanita di depannya. "Katakan padaku siapa kau sesungguhnya?" suara berat Seokjin terdengar menyeramkan, membuat Selina makin ketakutan.

"Ak..aku ha..hanya..gadis desa biasa..yang dipungut dan dijadikan anak oleh keluarga kaya yang brengsek itu.."

"Me..mereka..ah..kakakku..kakak tiriku dia mencoba memperkosaku, karena itu aku membunuhnya."

Tatapan mengintimidasi Seokjin masih membuat Selina ketakutan. Entah kenapa ia jadi sangat takut pada pria itu. Mungkin karena pria itu benar-benar tampak seperti iblis sekarang.

Sementara Seokjin semakin mendekatkan wajahnya, ia mencoba menyentuh wajah cantik di depannya. Tiba-tiba dilihatnya wajah wanita itu memucat mengingatkannya pada Serenia pada malam yang mengerikan itu.

"Akh!" Selina menjerit menyentuh dada kirinya. Degup jantunya terasa kacau, ia merasa sangat kesakitan. Nafasnya tersengal tampak seperti tercekik. Aura Seokjin yang berasal darinya perlahan melemah.

"Hei kau kenapa?" titik-titik keringat dingin tampak di dahinya. Dan bibirnya mulai gemetar seperti orang kedinginan.

"To...long.."

Segera Seokjin berderap naik ke atas ranjang. Wanita di hadapannya makin mengerang memegangi lehernya seolah tercekik.

Sejenak Seokjin berfikir tentang apa yang akan dilakukannya, hingga akhirnya ia mengulurkan kedua tangannya dan menangkup rahang sang wanita. Kedua bibir mereka kembali bersentuhan. Setelah itu Seokjin pun mulai menyecap bibir ranum milik gadis belia di hadapannya.

Seven Cursed SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang