dua puluh dua

867 68 15
                                    

Happy reading. Jangan lupakan Vote, koment and share ya.
.
.
.
.
Seokjin benar-benar kesal dengan semua yang dikatakan Selina. Karena itulah agar tak menyakiti istrinya ia menghilang dari sana. Namun tanpa diduga, ia malah muncul di Nevadra. Sepertinya ingatannya pada Serenia telah membawanya ke sana.

Sejenak Seokjin membeku menatap menara batu yang ia pijak. Seluruh memorinya pun kini menguar ke permukaan membuatnya merasakan sakit yang teramat dalam hingga akhirnya ia terduduk di tempat itu, tempat dimana Serenia melahirkan putra mereka. Seonjin.

Meski sampai sekarang Seokjin belum mencari keberadaan Serenia tapi bukan berarti ia tak mengkhawatirkan keadaan istrinya itu. Serenia yang terjebak dalam permainan Taeran sang kakak justru benar-benar menguras energinya untuk berpikir tentang bagaimana cara menyelamatkan jiwanya. Membebaskannya agar jiwa wanita yang amat dicintainya itu bisa bereinkarnasi kembali. Itulah tujuannya saat ini. Karena akan percuma menghidupkan Serenia kembali menggunakan tubuh Selina jika bahkan hidup Seokjin sudah tak lama lagi. Untuk apa ia menghidupkannya jika kemudian ia meninggalkannya? Bukankah lebih baik jika Serenia dan dirinya bisa mati bersama-sama dan bereinkarnasi kembali di masa depan. Mungkin setelah itu, ia dan Serenia akan memiliki kisah cinta yang jauh lebih baik.

Akan tetapi masalahnya sekarang adalah ia sudah tak memiliki kekuatan apapun. Karena jika ia memaksa menggunakan kekuatannya maka itu akan semakin memperpendek umurnya, bahkan juga bisa membuatnya mati saat itu juga. Lalu jika sudah demikian bagaimana bisa ia menolong Serenia dari cengkraman Taeran?

Belum lagi di sisinya sekarang ada Selina. Ia mungkin belum mencintai wanita itu atau mungkin tak akan pernah mencintainya. Tapi Seokjin juga tak akan membencinya dan tak akan menyakitinya. Seperti apa yang selalu menjadi beban pikirannya maka Seokjin tak akan melakukan kesalahan fatal itu untuk kedua kalinya. Seokjin tak akan pernah membunuh Selina demi kepentingannya. Hingga meski ia berjanji akan menerima energi kehidupan Selina untuk memperpanjang hidupnya dan menyimpan jenazahnya di ruangan khusus agar bisa diberikan pada Serenia. Maka Seokjin tak akan pernah menepati janji itu sampai kapanpun.

Justru yang akan ia lakukan sekarang hingga beberapa tahun ke depan adalah menemani Selina dan memberikan seluruh haknya sebagai istri. Hingga kematian menjemput dirinya. Seokjin akan membuat wanita setengah werewolf itu bahagia. Kebahagiaan yang tak pernah bisa ia berikan pada Serenia, akan ia berikan untuk Selina sebagai bentuk permintaan maafnya pada Serenia.

Setidaknya jika suatu saat ia bertemu dengan Serenia, tepat ketika ia tak lagi memiliki raga, maka ia akan berkata bahwa "Aku tak lagi menyia-nyiakan istriku. Karena jika aku menyia-nyiakannya maka kau akan sangat marah padaku. Meski itu bukan kau, tapi setidaknya aku bisa menjadi seorang suami seperti yang kau harapkan."

Seokjin masih memaku diri di tempat yang sama mengingat bahwa seseorang yang bisa jadi sumber kehidupannya kini hanya ada Selina, Joonatrius dan Seonjin. Sedangkan Alzaka sudah menidurkan dirinya beberapa hari setelah ia membawa Selina kabur dari tanah keramat. Sayang sekali Seokjin berasal dari klan bangsawan makanya ia tak bisa menambah energi kehidupan dengan menghisap rakyatnya. Jika saja ia hanya rakyat biasa maka ia bisa menghisap energi kehidupan siapa saja. Mungkin memang sudah saatnya ia tidur untuk selamanya dan menyerahkan kekuasaan dunia bawah pada Joonatrius.

"Seokjin..." panggilan lembut seorang wanita membuatnya menoleh. Tapi bukannya merasa senang ekspresi pria itu malah langsung berubah berang.

"Altera!!"

*****

"Eugh..."

"Se..on..jin... Apa yang terjadi? Kenapa aku di sini?"

Seven Cursed SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang