ꞋꞌꞋ. ᵎᵎ ❛𖠄 Halaman 12⌑ 〉

163 6 0
                                    

              Don't be siders !
𖧧ᤳᤳᤳ⊹ᤳᤳᤳ𖧧ᤳᤳᤳ⊹𖧧ᤳᤳᤳ⊹ᤳᤳᤳ𖧧ᤳᤳᤳ⊹ᤳᤳᤳ𖧧ᤳᤳᤳ⊹ᤳᤳᤳ𖧧ᤳᤳᤳ⊹
    ↓ㅤㅤ↓ㅤㅤ↓ㅤㅤ↓ㅤㅤ↓ㅤㅤ↓
..
..
..

H - happy Reading . . . !

Hari ini Venecia libur sekolah, karena semua kelas 12 akan mengikuti try out dinas sedangkan kelas 11 ada kegiatan field trip bersama anggota osis.

Maka dari itu sekarang gadis itu masih bergelung dikasur empuknya dengan damai. Padahal jarum jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi.

"Veve bangun!" Teriak Mama Sintia dari luar pintu kamar Venecia sambil mengetuk-ngetuk dengan kasar. Sedangkan yg dibangunkan hanya mengerang pelan lalu melanjutkan acara mimpinya.

"Duh.. Jam berapa sih?! Berisik banget!" Ujarnya sambil mengacak rambutnya kasar.

Ini efek dia asik bercengkrama dengan Vendra semalaman lewat telfon. Semenjak Veve dekat dengan Vendra, banyak hal berubah dari Veve.

Mulai dari keluar malam, tidur selalu larut malam, bahkan Veve hampir sering sekali dihukum guru karena tidak membuat tugas ataupun pr sekolah.

"Veve bangun!!!" Dan sekali lagi entah yg keberapa kalinya Sintia meneriaki anaknya. Sebenarnya terhitung dengan jari berapa kali ia meneriaki Veve dulu.

Putri sulungnya yg cantik, pinter, dan anak yg baik sekarang menjadi anak yg pembangkang. Bahkan sekarang ia seringkali beradu argumen dengan sisulung.

"Apa sih ma berisik!" Dan ya, pada akhirnya Sintia selalu mengalah dengan putrinya itu. Dia tipe ibu yg tidak bisa melihat putrinya sedih ataupun merasa terkekang.

Brakk!

"Mama mau apa sih, berisik banget pagi-pagi" Itu Venecia, dia membuka pintu kamarnya ddngan kasar lalu langsung meneriaki ibunya yg berada didepan pintu.

Sedang sintia..
Hanya mampu terdiam melihat tingkah anaknya. Sudah berbulan-bulan dia mengalami hal seperti ini.

"Ngomong dengan orangtua itu yg sopan Veve!" Kali ini suara Ferdy mengintrupsi. Membuat keduanya menolehkan kepalanya menghadap sang kepala keluarga.

"Ngapain sopan sama orangrua kayak gini, kalian dirumah aja nggak pernah tahan sampe satu minggu, cih" Balas Venecia emosi.

Ferdy pun ikut terpancing emosi karena Venecia berbicara dengan nada yg sangat tinggi. Bahkan Sintia tak lernah melihat putrinya seperti ini selama hidupnya.

"Kamu pikir papa sama mama itu kerja buat apa kalo bukan buat kamu!" Balas Ferdy dengan amarahnya. Seketika itupun Sintia langsung sigap meleraikan keduanya.

"Hiks... Sudah pa nggak papa" Tanpa sadar air mata sudah mengalir dipipi Sintia.

Brakk!

Lalu setelahnya Venecia langsung menutup pintu kamarnya kasar. Meninggalkan Sintia dan Ferdy dengan wajah tak terbaca.

                     𝑳𝒐𝒗𝒊𝒏𝒈 𝑼 ♔︎ ⌟
              🦢⿻ꦿꪳ։☕𖧵ฺฺ݊🦢ꕥꦿོ꧈☕❜︧༷

"Ve.. Habis ini jalan-jalan yuk!" Itu suara Vendra, mereka sedang berbincang melalui ponsel.

"Yuk! Lagian gue juga males dirumah"

"Oke.. Nanti jam 8 malem gue jemput ya"

"Oke sip!"

Dan setelahnya Veve sibuk memilah pakaian, menyesuaikan make up, dll.

                     𝑳𝒐𝒗𝒊𝒏𝒈 𝑼 ♔︎ ⌟
              🦢⿻ꦿꪳ։☕𖧵ฺฺ݊🦢ꕥꦿོ꧈☕❜︧༷

"Wah.. Bagus banget tempatnya gue suka!" Ujar Veve saat baru saja sampai ketempat tujuan mereka.

Sedangkan Vendra berdiri tak jauh dari Veve hanya tersenyum tipis. Sambil mengambil sebatang rokok dari dalam sakunya.

"Nih.. Mau rokok nggak?" Tawar Vendra sambil menyodorkan sekotak rokok kepada Veve. Lalu ditolak dengan senyuman lebar oleh Veve.

"Udaranya lagi seger banget jadi jangan ngerokok disini" Ujar Veve pelan sambil menarik nafas panjang menhirup udara malam yg segar.

Membuat Vendra terdiam sejenak lalu tersenyum pelan. Memasukkan lagi putung rokok yg belum dihidupkan itu kedalam kotaknya.

"Ternyata lo belum berubah ya Ve" Balas Vendra pelan sambil menopang kedua tangannya di tiang jembatan tempat mereka kunjungi.

"Maksudnya?" Merasa aneh dengan dengan ucapan Vendra yg kurang masuk diakal.

"Selama ini gue udah ngajakin lo keluar malem, kesini situlah tapi lo tetep Veve yg gue kenal dari pertama" Ujarnya lagi kali ini dengan menundukkan kepalanya pasrah.

"Haah... Gue tau kok kenapa lo gini ke gue" Balas Veve sambil mengubah posisinya menjadi menghadap Vendra.

"Kenapa?" Vendra mengubah posisinya sejajar dengan Veve. Membuat mereka sekarang saling tepat bertatapan mata satu sama lain.

"Karena lo disuruh sama Jevinka kan?" Veve menjawab santai sambil terkekeh pelan melihat reaksi terkejut Vendra.

Vendra POV...

Gue nggak nyangka selama jnj udah banyak banget usaha gue buat nherubah Veve. Tapi nihil, dia memang berubah, namun hanya sekedar fisik bukan mental.

Memang kami seringkali jalan-jalan hingga keclub saat malam. Namun selama itupun Veve nggak pernah sekalipun nyentuh alkohol, rokok ataupun vape.

Biasanya gadis-gadis seperti Veve mudah untuk digoda. Namun, semua dugaanku salah. Sepertinya aku mulai menyesal bermain-main dengan gadis didepanku ini.

Aku mulai menyadari kalau aku mengukainya, menyayanginya, bahkan mencintainya. Namun apalah daya, aku yang seperti ini apakah lantas untuk dia yang sesempurna itu.

Haha tentu nggak.

Dan itu mutlak.

Gue nggak mau cewek sebaik Veve bersanding sama cowok nggak bener kayak gue.

Vendra POV End...

"K-kok lo bisa tau?" Vendra membalas dengan terbata-bata.

"Lo nggak perlu tau gimana gue bisa tau rencana lo, intinya gue tau kalo lo nggak bakalan sejahat itu sama gue"

Dan sekali lagi Vendra tertegun dengan kata kata Veve malam ini.

"Gue kayak gini juga punya alasan kok" Jawab Veve sambil mengubah lagi posisinya menjadi mengadap sungai dari atas jembatan tersebut.

"Kenapa?"

"Nanti lo juga tau sendiri alasan kenapa gue bisa sampe kayak gini"

Dan setelahnya mereka memilih untuk pulang dan menjernihkan pikiran masing-masing. Dalam perjalanan pun masing-masing tidak ada yg mau salkng membuka pembicaraan.

Biasanya dalam perjalanan seperti ini selalu ada topik yg akan mereka bincang. Tapi malam ini berbeda.
Hanya kata "Selamat malam" dari mulut masing-masing.

To be Continue . . . o(〃^▽^〃)o

──────────────────────────

Haii...
Aku update setelah sekian lamanyaa
Hehe maaf ya kalo lama efek jde nggak ada terus tugas yg makin numpuk :(
Masih ada yg nungguin nggak cerita gaje ini? :v
Makasih yg udah stay nungguin :3
See u dichap depan yg gk tau kpan¿
Jangan lupa vomment ya! ❤️

Love💚
Julianra21

𝐋𝐨𝐯𝐢𝐧𝐠 𝐔 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang