ꞋꞌꞋ. ᵎᵎ ❛𖠄 Halaman 14⌑ 〉

65 2 0
                                    

             Don't be siders !
𖧧ᤳᤳᤳ⊹ᤳᤳᤳ𖧧ᤳᤳᤳ⊹𖧧ᤳᤳᤳ⊹ᤳᤳᤳ𖧧ᤳᤳᤳ⊹ᤳᤳᤳ𖧧ᤳᤳᤳ⊹ᤳᤳᤳ𖧧ᤳᤳᤳ⊹
    ↓ㅤㅤ↓ㅤㅤ↓ㅤㅤ↓ㅤㅤ↓ㅤㅤ↓
..
..
..

H - happy Reading . . . !

Keesokan harinya...

Di kamar Marisa

"Ve...beneran mau pulang..?" Marisa bertanya entah yg keberapa kalinya. Dan direspon helaan nafas oleh yg ditanya.

"Huft...Iyaa Marisaa~" Balas Veve dengan nada yg dibuat-buat sambil menatap malas kearah sahabatnya ini.

"Yakali gw nginep dirumah lu lama-lama Mar, yg ada nanti gw disangka ngga inget rumah sendiri" Ucap Veve dengan tangan yg masih sibuk memasukkan baju-baju ke dalam ranselnya.

"Iya sih..tapi kan gw masih mau lu ngi nep ve" ucap Marisa dengan nada memelas. Dan hanya ditatap jengah oleh Veve.

"Mar...lu lupa apa gimana, besok senin tau" ucap Veve sambil menoyor kepala Marisa yg berada tak jauh dari kepalanya. Dan dibalas keluhan dari gadis berhijab tersebut.

"Iya juga sih, huft yaudah deh" Marisa menunduk lesu, dan mengeluarkan helaan nafas berat.

"Kkk~ ututu kangen ya lu sama gw sampe segininya" Veve terkekeh melihat tingkah Marisa yg lucu di mata nya.

Seketika ia teringat Jevinka, sahabatnya itu sekarang seperti musuhnya.

Veve POV

Jevinka ya...
Haahh...dia seperti bukan Jevinka yg aku kenal dulu. Entah kenapa aku merasa dia sangat jauh sekali denganku.

Padahal, dulu saat sebelum dia mengenalkanku dengan Vendra, dia orang yg ceria, setiap hari pasti selalu datang dengan banyak berita yg membuatku jengah dan bosan.

Namun sekarang, hilang. Bahkan saat kami bertemu tatap muka pun dia seolah-olah menghindari kami, saat aku hubungi pun dia seperti cuek dan tak ingin memperpanjang obrolan kami.

Entahlah, aku berharap dia tidak berubah, apa karena ia ingin mengejar cintanya dengan kak Melvin ya?

Apa dia merasa tersaingi dengan fakta bahwa aku dulu dekat dengan kak Melvin?

Apa dia benci aku, karena kak Melvin?

Huft...sebenarnya banyak sekali pertanyaan dengan tanda tanya besar di kepala ku. Entahlah aku terlalu bingung dan pusing dengan situasi seperti ini.

"Veve...!!!" Marisa berteriak sambil menepuk bahuku keras. Membuatku mengaduh kesakitan dan meringis karena teriakan nya cukup memekakkan telinga.

Veve POV End...

"Sakit tau...!!!" keluh Veve dengan alis menukik kesal.

"Ya lu sih, gw panggil daritadi ga nyaut-nyaut kan gw takut kalo nanti lu kesambet" balas Marisa sambil menyilangkan tangannya di dada.

"Ya maaf gw tadi lagi ngebayangin masa depan gw" Canda Veve di akhiri dengan kekehan kecil olehnya. Dan dibalas dengan Marisa yg merotasikan matanya malas.

"Yayaya...terus ini lu pulang gimana?" tanya Marisa sambil menaikkan alisnya heran.

"Oiya ! Yaudah deh nant- " ucapan Veve terhenti ketika ponselnya berdering dan muncul nama "Kak Melvin" di layar ponselnya.

"Wuih...pangeran berkuda nya nelfon disaat yg tepat" ujar Marisa dengan nada menggoda, disertai wajah anehnya.

"A-apasih !" elak Veve namun wajahnya bersemu karena digoda Marisa, lalu meng-klik ikon hijau di ponselnya.

𝐋𝐨𝐯𝐢𝐧𝐠 𝐔 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang