lupa
belum sempat kulanjutkan kisah kemarin
tentang pengusik yang mengganggu tidur.ternyata secarik kertas
yang memaksa angin untuk mengantarkannya padaku
dia menggigil
terlalu lama memikul sajak-sajak si penyair.singgah sejenak
minum kopi
lalu pergi meninggalkan alunan syairyang melekat di benakku.
Makin lama
membawaku terbang
sampai-sampai lupa
kejadian barusan nyata atau tidak.Bali, 7 Maret 2020.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruang Pekat
Poetry[Kumpulan Puisi] Perihal rindu memang pelik. Suara pun kadang menyerah. Namun, masih kurencanakan alur-alur berikutnya. Mungkin dengan menerbangkan kata-kata sederhana bersama angin. Entah di mana nantinya ia memilih tinggal. Memeluk angkasa, berlay...