Bahkan secangkir kopi ikut-ikutan
membisu mendengar cerita perdanamu.
Apa yang salah?
Hanya saja ini adalah kali pertamaku
mendengar kisah-kisah sederhana
yang menarik masuk ke dalam kubah petang bercabang pilu.
Walau-walau hanya jejak tipis kata yang meningalkan asa
setidaknya kamu percaya
kita bisa berbenah
mencari lorong kecil yang bersedia memangkunya sesaat.
Bahagia rasanya
setidaknya aku mulai mengenalmu
bukan karena kata orang
akan tetapi melalui dugaan-dugaan yang kususun sendiri.
Tetaplah seperti ini
jangan kau tutup celah kecil
yang memungkinkanku mengintip
kisah pekatmu.
Bali, 28 April 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruang Pekat
Poetry[Kumpulan Puisi] Perihal rindu memang pelik. Suara pun kadang menyerah. Namun, masih kurencanakan alur-alur berikutnya. Mungkin dengan menerbangkan kata-kata sederhana bersama angin. Entah di mana nantinya ia memilih tinggal. Memeluk angkasa, berlay...
