Pesan yang kau sampaikan melalui angin
meresap ke pori-pori tubuhku
menjilat cairan yang melekat di ruas-ruas tulang rusuk
merayu
kau terlalu pandai mengaduk-ngaduk perasaan wanita.
Sesaat aku bahagia
kau kembali setelah lama tak berkabar
tetapi jua membawa luka
mengiris-iris jantungku hingga tak berdaya
"Ini adalah pesan terakhirku," katamu.
Bali, 11 Agustus 2020.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruang Pekat
Poesia[Kumpulan Puisi] Perihal rindu memang pelik. Suara pun kadang menyerah. Namun, masih kurencanakan alur-alur berikutnya. Mungkin dengan menerbangkan kata-kata sederhana bersama angin. Entah di mana nantinya ia memilih tinggal. Memeluk angkasa, berlay...