Langkah kaki terburu-buru itu menggema di koridor yang sudah sepi.
Han, pemuda itu mendengus kesal. Ia melirik sedikit arloji nya, pukul 4 lebih 15 menit. Yang artinya ia kembali pulang terlambat.
"Ck, gue pulang terakhir lagi" gumamnya pelan. Han mengacak sedikit rambutnya. Menjadi tangan kanan salah satu guru fisika memang tidak mudah. Ia selalu menjadi murid yang pulang terakhir dan --
"Han Jisung. Sok pintar"
--- diolok-olok oleh teman sekelasnya.
Han menoleh, mendengus malas saat mendapati salah satu teman sekelasnya tersenyum remeh kearahnya. "Gue benar kan? Sok pintar dan cari perhatian guru"
Han mendelik "Gue emang pinter. Dan lo? Terlalu bodoh untuk mengakui kalau gue emang pinter" ejeknya sarkas. Han tersenyum miring saat melihat lawan bicaranya mengepalkan tangannya.
"Cih, gitu aja bangga"
Han tertawa "lo iri sama gue?"
Kini ganti sang lawan bicaranya yang tertawa "Gue? Iri sama lo? Gak pernah dan ga akan"
Han berjalan mendekat, tangannya ia masukkan ke saku celananya. Sedikit mengangkat wajah dan memasang senyum remeh.
"Orang yang bisanya cuma ngata-ngatain dan ngejelek-jelekin orang itu. Orang yang gak guna ---
Han sedikit memiringkan kepalanya, membisikan sesuatu yang membuat lawan bicaranya itu terpancing emosi.
--- dan lo salah satu dari orang yang gak guna itu. Na Jaemin"
"Aku tugaskan kau untuk membunuhnya. Malam ini juga"
"...."
"Aku bilang sekarang bodoh! Aku muak dengannya. Bunuh dia dan kau bisa memakan tubuhnya"
"...."
"Lakukan tugasmu! Cepat!"
Pria itu menyeringai, saat sosok hitam didepannya mengangguk patuh. Sosok hitam itu menghilang kemudian, untuk menjalankan tugas dari sang tuan untuk membunuh seseorang malam ini.
"Semuanya dimulai" gumamnya pelan. Sorot matanya menatap tajam pada foto yang sedari tadi ia pegang. Foto salah satu temannya.
Cklek
"Kau belum tidur?"
Pria itu tersentak, buru-buru menyembunyikan foto itu di bawah bukunya. "Kau mengagetkanku!"
"Hehe maaf, habisnya tadi aku dengar kau berbicara. Kau berbicara pada siapa?"
Sorot mata pria itu berubah tajam, seringai tipis terukir di bibirnya. Ia beranjak dari tempat duduknya untuk menghampiri orang yang baru saja mengagetkannya.
"Aku tidak berbicara pada siapapun. Lebih baik kau kembali ke kamarmu, atau ..
"Atau?"
... sesuatu yang buruk terjadi padamu malam ini Hwang Hyunjin"
-To Be Continue-
Ha..haii?? Adakah yang menunggu cerita ini?
Belakangan ini aku belum bisa fokus buat nulis lagi hiks:( karena kuliah online ku penuh dengan tugas:(
Aku baru bisa update sekarang, maaf kalau ceritanya kurang nge feel, aku harap kalian masih mau nungguin cerita ini hehe :(