Mungkin tak selamanya bahagia itu harus dengan senyuman kadang bahagia juga datang dari tangisan
RanzelPagi hari ini matahari tampak malu untuk menampakkan ekstensinya pada semesta. Membuat siapa pun itu pasti akan memilih bersembunyi dibalik selimut untuk menghangatkan diri. Begitu juga dengan ranzel, ia sangat malas untuk bangkit dari tidurnya apalagi cuaca yang sangat mendukung untuk tidur. Cuaca yang dingin ditambah ac yang menyalah membuat ia susah untuk meninggalkan kasur yang memberi kenyamanan untuknya.
Namun baru saja ia menarik selimut dan memejamkan matanya suara feni yang melengking membuat ranzel harus mengubur khayalannya untuk tidur lebih lama lagi. Dengan terpaksa ranzel membuka matanya dan melihat jam weker miliknya. Di lihatnya jam menunjukkan pukul 08.10 WIB ia pun berpikir untuk tidur sepuluh menit lagi.
Kemudian feni masuk kedalam kamar ranzel lalu membuka gorden agar cahaya sedikit membangunkan ranzel walaupun hari ini langit tampak mendung namun kamar ranzel benar-benar tidak ada penerangan jadi ketika gorden dibuka cahaya langsung masuk dan membuat ranzel merasa silau.
"ma silau please sepuluh menit lagi"ucap ranzel.
"kamu ga liat tuh uda jam 08.10 WIB"ucap feni.
"ma ganggu anaknya lagi tidur durhaka lo ntar masuk neraka mau?"ucap ranzel dengan menarik selimut agar ia bisa tidur lagi.
"kamu tuh yang durhaka disuruh bangun malah ngejawab aja dari tadi!!"ucap feni kemudian menarik selimut yang menutupi tubuh ranzel.
"ma please"ucap ranzel dengan muka memelas.
"kamu yang mandi sendiri atau mama suruh mang cecep tukang sayur buat mandiin kamu"ancam feni.
"ih mama tega sama anak sendiri"ucap ranzel.
"yaudah cepetan bangun sekarang!!"ucap feni.
"iyaiya aku bangun"jawab ranzel.
Kemudian feni pun keluar dari kamar ranzel untuk menyiapkan sarapan. Namun bukannya mandi seperti ucapannya tadi ranzel malah kembali tidur dengan pulasnya menikmati cuaca pagi hari ini.
Berbeda dengan ranzel yang masih menikmati tidurnya, arvin justru sedang menikmati sarapan pagi di warung mang jajang di dekat sekolah. Kemudian zulfan dan gio datang untuk sarapan juga sama seperti arvin. Mereka bisa dibilang berteman dekat dengan arvin karena memang gio teman sebangkunya arvin dan zulfan duduk di belakang bangku arvin dan gio.
Bel berbunyi pukul 08.15 WIB karena hari ini adalah hari jum'at. Memang sekolah ini sangat berbeda dengan sekolah lain dimana setiap hari jum'at dan sabtu sekolah masuk jam 08.15 WIB sedangkan senin sampai kamis masuk jam 08.00 WIB.
The Rebels
Semua anggota the rebels sudah siap untuk membalas hell angels dengan bersatu dengan mongols. Mereka sudah sangat matang menyiapkan strategi agar hell angels bisa ditaklukkan. Tanpa mereka pikirkan bahwa tidak mudah untuk menaklukkan hell angels yang sudah tidak diragukan kesadisannya dan tingkat kriminalnya.
"tunggu kedatangan kami"ucap leaders dari the rebels.
"jangan harap kali ini kita akan kalah dengan hell angels yang isinya bocah ingusan semua"ucap leaders dari mongols.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ranzel
Teen FictionSeorang gadis SMA yang salah dalam mengambil keputusan berujung pada masalah bagi dirinya sendiri. Ranzel Charlotte Dorothy harus menjalani lika-liku kehidupannya mulai dari sedih, bahagia, hingga ia berada disatu titik dimana semua tampak begitu me...