41. Gue harus tau diri

235 3 0
                                    

🍁Siapa gue ini baginya?oh iya.. Gue cuma orang asing yang menjadi orang ketiga bagi mereka. Gue harus tau diri cinta tidak bisa di paksakan🍁

Rafael

Kaki ini membawa langkah gue kian menjauh dari klinik gadis yang begitu gue puja selama ini. Rasanya berat harus meninggalkannya meski gue tau dia tak sendiri lagi. Yaa.. Ada kekasihnya yang sudah datang untuk menemaninya. Lalu gunanya gue disini buat apa? Gue cuma seperti angin lalu bagi kekasih cantika. Padahal gue yang sudah membawanya ke klinik dan menemaninya selama dia tidak ada.

"Menjengkelkan" hanya satu kata yang terlintas di benak gue. Sebenarnya gue tidak menyukai sifat pacar cantika. Dia terlalu arogan dan sombong, dia juga tidak tau terimakasih. Dia selalu menuduh gue macam-macam dengan cantika yang notabenenya adalah kekasihnya. Apa itu tidak keterlaluan?

Padahal kita tidak punya hubungan khusus atau di bilang gue selingkuhannya. Gue cuma berteman baik dengan cantika. Yaa.. Dia sahabat gue dan gue sangat menghargainya sebagai seorang wanita. Gue tidak ingin dia terluka karena cowok brengsek macam hafidz,yang suka mempermainkan perasaan seorang gadis.

Munafik kalau gue nggak suka sama seorang cantika, dia begitu baik,manis,polos,dan tentunya sangat cantik dan menarik di mata gue maupun di mata semua cowok. Tapi gue nggak seberuntung hafidz, dia begitu mudah menarik simpati cantika dan membuatnya jatuh hati bahkan dia nggak pernah melihat keberadaan gue di sampingnya. Sedikit kecewa sih, tapi gue bisa apa? Gue nggak lebih seorang teman buat dia dan terkadang cantika juga terlihat kurang nyaman gue ada di dekatnya.

Yahh.. Begitulah nasib cinta gue, menyedihkan. Jatuh cinta baru sekali tapi udah ngrasain patah hati sebelum menyatakannya. Buat apa juga gue nyatain? Toh gue udah tau jawabannya. Dia udah jadi milik orang bahkan sebelum mereka jadian dia udah nolak gue deketin. Ngenes nggak sih??

Gue rasa, gue harus jauhin dia. Gue emang nggak bisa buat dia bahagia dengan keberadaan gue. Mungkin dengan menjauh dia akan merasa senang dan nyaman. Yaa.. Gue harus sadar diri. Inilah takdir tuhan yang harus gue jalani. Entah gue suka atau tidak gue harus bisa menerimanya.

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Hafidz membawa cantika pulang dengan mobilnya. Ya.. Karena hafidz baru pulang dari rumahnya dan tidak membawa motor seperti biasa.

" pulang yuk yank, kamu udah sehat kan?" tanya hafidz masih terlihat khawatir.

"udah mendingan kok,lagian aku juga bosen disini. Lebih baik di rumah sama kamu" kata cantika tersenyum kaku, banyak pikiran yang hinggap di kepalanya. Mengenai rafael,
Calon mertuanya,wina sahabatnya semuanya bercampur menjadi satu di fikiran cantika yang membuatnya tidak bisa fokus.

"yuk!!" ajak hafidz sambil menggandeng tangan cantika.

"hati-hati sayank!" kata hafidz saat cantika ingin turun dari ranjang sedangkan cantika lagi- lagi hanya bisa tersenyum.

Hafidz memeluk pinggang cantika dengan possesif seolah-olah ingin menunjukkan kepada semua orang bahwa dia hanyalah miliknya. Mereka berjalan menuju tempat parkiran dimana mobil hafidz berada. Sampai di depan mobil,hafidz bersikap begitu manis. Dia membukakan pintu mobil untuk cantika. Setelah cantika masuk baru dia menutup pintu mobil dan menuju tempat duduknya sendiri untuk menyetir mobilnya.

Di dalam mobil cantika hanya bisa terdiam, hafidz menatapnya dengan penuh tanda tanya. Lalu menghela nafas begitu berat dan akhirnya hafidz duluan yang memulai obrolan dan bertanya pada cantika.

Cinta SegitigaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang