Awal mendekati Akhir

39 3 0
                                    

1. Memulai kembali.

Saat Muzan sadar ia kembali ke masa lalu (Lebih tepatnya 9 tahun sebelum kematian Yunae).

Di waktu ini, Yunae masih gadis kecil berusia 5 tahun yang baru di tinggal oleh kedua orang tuanya.

Karena tidak ada kerabat, saat itu Yunae yang masih kecil di letakkan di panti asuhan, baru saat ia masuk SMP Yunae mulai tinggal di rumah yang tinggalkan orang tuanya untuknya.

Yunae sering di bully baik di panti atau pun di sekolah, yang mana membuat kepribadiannya yang tertutup dan pendiam semakin pendiam.

Sepanjang hidupnya, teman-temannya bahkan bisa di hitung dengan satu tangan.

Muzan meninggalkan Yunae di panti asuhan bahkan sampai dia remaja. Tidak tau bahwa gadis kecil itu tertekan dan membutuhkan seseorang untuk menghiburnya.

Muzan kembali waktu hari orang tua Yunae di makamkan.

Yunae memakai pakaian serba hitam, dia tidak menangis. Anak usia 5 tahun sepertinya, di paksa untuk mengerti arti kehilangan dan itu sangat menyakitkan untuk di lihat.

Muzan mendekati Yunae dan berjongkok menatap mata biru langit Yunae yang berkelip dan besar. "Maukah anda datang kepada saya, kali ini?"

Yunae memiringkan kepalanya dengan bingung. "Paman siapa?"

Muzan terkejut. Dia sempat memikirkannya. Dia hanya lari ke sini setelah memastikan tanggal dan tahun. "Paman adalah teman ayahmu, kami dekat dan saya harap anda juga bisa dekat dengan saya! Anak-anak sangat baik."

Yunae memikirkannya sebentar, melihat makam orang tuanya lalu melihat paman di depannya.

"Jika saya tidak merepotkan, saya akan ikut dengan pamannya!"

Entah kenapa Yunae memiliki kepercayaan yang tak bisa dia gambarkan tentang paman ini.

"Bagus. Ayo pergi!"

"Ibu, ayah, saya pergi!" Yunae membungkuk untuk terakhir kalinya di makam ayah dan ibunya.

Yunae ikut bersama Muzan ke mansion Muzan di pinggiran kota. Tempatnya sangat tenang dan damai. Banyak burung berkicau dan lingkungan serba hijau, sangat berbeda dengan kota.

Sambil mengemudi Muzan memerintahkan anak buah serta para pelayan untuk merapikan kamar di samping kamarnya, di hias untuk anak-anak juga baik.

Saat sampai di depan mansion, Yunae di buat kagum dengan arsitekturnya yang megah dan terlihat klasik layaknya istana dalam dongeng, dia merasa menjadi cenderella sehari.

Paman ini pastilah kaya!

Setelah memasuki mansion Yunae tidak bisa tidak takjub dengan apa yang dilihatnya, semua sangat mewah dan cantik dan ada apa dengan semua pelayan keren ini? Terlalu nyata.

Muzan langsung membawa Yunae ke lantai 2 untuk melihat kamarnya.

Ceklek.

Ruangan sangat cantik dengan aksen biru muda cantik dengan campuran putih halus.

Tempat tidur berkanopi berwarna biru cerah gelap sangat cocok di tengah-tengah ruangan. Jujur dia memang suka warna biru, seperti dia melihat laut atau langit keduanya sangat indah.

"Anda suka, jika anda ingin perubahan katakan saja pada butler Su dia akan melakukannya!"

"Tidak perlu, saya suka kamar ini. Terimakasih untuk paman!"

"Mn. Istirahat dan  lanjutkan dengan makan malam nanti!"

"Oke."

.
.
.

Tbc.

.
.
.

Catatat penulis : Hm, Untuk cerita sebenarnya sudah tamat. Ya sad ending, ha ha. Sedikit sedih untuk kisah hidup Yunae. Part ini dan seterusnya adalah alternatif story, yang akhir happy ending, yeeee...😂😂😂 Semoga anda semua suka membaca cerita saya, klik bintang dan ikuti akun saya kalau anda suka. Hm, komen juga kalau anda mau.

Sebenarnya, akhir-akhir saya sedang asik membaca cerita dari Cina, kebanyakkan kalimatnya seperti yang saya tulis, hm saya tpye penulis yang selalu mengikuti apa kata hati, ya kalau anda bisa melihat dalam hati saya, di sana selalu suram, gelap dan sedikit beraroma tidak sedap di pandang.

Semoga anda senang membaca, happy reading...

Kimetsu No Yaiba Versi Choco Part 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang