Sekolah

16 2 0
                                    

2.Mengenal pamannya.

Setelah tidur hingga menjelang sore Yunae pergi ke kamar mandi untuk mandi lalu memutuskan untuk turun ke bawah.

Yunae memakai pakaian putri warna biru muda dengan renda sederhana yang cocok dengan usianya.

Hm, dia memang sangat imut, bahkan Muzan akan mengakuinya.

"Paman!" Sapa Yunae pada Muzan.

"Duduk!"

"Mn."

"Bagaimana? Apakah anda menyukai kamar anda? Jika ingin perubahan katakan saja butler Su!" "Ini adalah butler Su!"

"Nona!"

"Paman Su, salam!"

"Anda bisa memanggil butler Su!"

"Baik, Butler Su!"

"Mn. Untuk sekolah, mari kita pindahkan!"

"Hn. Saya akan mengikuti pamannya."

"Jika anda memiliki sesuatu di dalam hati anda jangan ragu untuk mengatakannya!"

"Hn."

...

2 Hari kemudian Yunae pergi ke sekolah baru, ini adalah sekolah khusus untuk orang kaya atau kalangan aristokrat.

Sebenarnya Yunae sangat tidak suka dengan sekolah ini, tapi karena pamannya memintanya untuk tinggal ia tidak bisa menolak.

Lagi pula dia hanya memiliki paman ini!

Semua orang sangat enggan untuk berteman dengan murid pindahan culun seperti Yunae.

Ia juga tidak terlalu ingin berteman. Di sekolahnya yang sebelumnya Yunae juga hanya memiliki 2 teman dekat.

Orang lain enggan karena Yunae tidak memiliki latar belakang apapun. Orang-orang ini lahir untuk menjadi seorang penguasa dan yang mereka butuhkan bukan teman tapi koneksi.

Beberapa orang kaya sangat berbudi luhur tapi beberapa yang lainnya, sangat suka bersenang-senang dengan menggertak orang tanpa latar belakang seperti Yunae.

Yunae hanya diam, dia tidak ingin membuat masalah untuk pamannya. Kata ibunya, anak nakal tidak sukai dan dia tidak ingin pamannya tidak menyukainya.

"Yuna-, ada apa? Kenapa anda menangis?"

"Tidak." Yunae menggelengkan kepalanya sambil menghapus air matanya. "Saya hanya merindukan kedua orang tua saya, apa paman memerlukan sesuatu?"

"Hn. Akhir pekan ini mari kita pergi ke taman hiburan!"

"Wow. Terimakasih, paman!"

"Mn. Beristirahatlah!"

"Hn. Selamat malam, paman!"

"Selamat malam."

Yunae segera menutup matanya untuk tidur, setelah melihat gadis kecilnya tidur Muzan baru keluar dari kamar Yunae.

"Selidiki apa yang baru-baru ini terjadi di sekolah Yunae, segera laporkan besok pagi!"

"Baik, tuan!"

.
.
.

Tbc.

.
.
.

Kimetsu No Yaiba Versi Choco Part 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang