Book ke 1
bagi jiang cheng yang menyaksikan seluruh sekte serta kedua orang tua nya hancur karna pembantaian sekte wen.
merengkuh sang kakak yang merenggang nyawa.
dan menghunuskan pedang ke arah jantung sahabat yang sudah ia anggap saudara.
membuat...
Jiang cheng menoleh dan menemukan lan xichen yang menatap nya dengan kilat aneh, ia mengernyit melihat nya, sedetik kemudian ia langsung tertawa terbahak bahak, air mata bahkan keluar dengan deras dari mata nya, namun jika kalian perhatikan ada kilatan kekecewaan yang terpancar dari manik ungu nya.
"Jadi begitu, ini semua perbuatan mu ya lan xichen" ujar Jiang cheng dengan dingin ia mengusap pipi nya dengan kasar dan kemudian menyeringai sinis.
"Aku tak menyangka kau akan mengejar ku hingga kesini, dan aku juga tak menyangka, kau memanipulasi putra meng yao, sedemikian rupa, aku sudah berbaik hati pada mu dengan memaafkan dosa dosa mu yang telah menghancurkan orang yang paling aku cintai, dan kau dengan kurang ajar nya, mencoba menghancurkan kehidupan ku lagi" lanjut Jiang cheng zidian memercik kan kilat ungu saat merasakan kemurkaan tuan nya.
Lan xichen masih terdiam dan langsung memberi isyarat pada xingwang untuk lari, melihat remaja yang tengah diintrogasi nya kabur Jiang cheng mencoba menyusul nya, Namum lan xichen lebih gesit dengan meraih lengan nya dan membanting tubuh nya diatas lantai.
"Wanyin, dengar aku tahu kesalahan ku, aku kemari hanya untuk memperbaiki kesalahan ku dimasa depan, dan masalah xingwang anak itu yang meminta untuk ikut, lalu tentang anak anak yang ikut dengan nya mereka semua memang kami bawa dari masa depan, jadi tolong tenang dulu, biarkan aku menjelaskan semua nya" kata lan xichen sambil menahan Jiang cheng yang terus saja memberontak.
"Kau bajingan sialan, aku pastikan kali ini kau akan mendapatkan balasan atas perbuatan mu" ujar Jiang cheng sambil terus memberontak.
Sementara itu xingwang yang sudah lolos dari Jiang cheng, berlari kearah aula leluhur, ia menghela nafas lelah dan jatuh berlutut, ia Merogoh jubah dalam nya dan menemukan sebuah lukisan seorang pria cantik yang tengah tersenyum.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Mama"
.......................
Bugh bugh bugh
Para murid gusu lan berbondong bondong pergi kearah ruang musik saat mendengar suara hantaman yang berturut turut, mereka terkejut saat melihat pemimpin sekte mereka tengah di pukuli oleh istri nya sendiri yaitu pemimpin sekte Jiang.
Lan qiren langsung pingsan melihat kondisi keponakan nya yang mengenaskan sedangkan wei wuxian menahan tangan suami nya yang ingin menolong sang kakak dari amukan Jiang cheng.
"Tunggu dulu lan zhan, a-cheng pasti punya alasan menghajar zewu-jun" kata wei wuxian pada kan wangji.
Bugh bugh bugh
"Demi langit dan bumi lan xichen kali ini aku tidak akan pernah memaafkan mu, demi meng yao demi anak kami yang kau bunuh, demi seluruh dunia yang kau permainkan, kali ini aku akan benar benar membunuh mu!!!" amuk jing cheng ia menarik pedang milik nya dan berbuat menusuk lan xichen, sebelum sebuah sura menghentikan aksi nya.
"A-niang hentikan!"
Tangan Jiang cheng kaku, ia menoleh dan menemukan haoxiao yang tengah menangis, bukan itu sebenarnya yang membuat ia terdiam melainkan air mata haoxiao yang berwarna merah pekat.
Anak itu....
Menangis darah..
Haoxiao berjalan kearah Jiang cheng, dan memeluk tubuh nya, ia menangis sesegukan.
"A-niang hentikan, hiks sudah hentikan, jangan ada kekerasan lagi " isak nya Jiang cheng hanya diam, ia melirik lan xichen yang tak mampu berdiri, ia mengangkat tangan nya dan mendorong haoxiao.
"Cukup hentikan semua sandiwara ini, aku benar benar lelah" lirih Jiang cheng.
Haoxiao menunduk merasa bersalah akan semua nya, ia berjalan mendekati lan xichen dan membantu nya duduk.
"A-die"
"Tak papa"
Jiang cheng mendongak dan menatap mereka tajam.
"Aku benar berterima kasih pada kalian atas semua sandiwara kalian, aku tidak tahu dari mana kau mendapatkan rupa yang sangat mirip dengan ku disaat kau adalah anak wei wuxian dan lan wangji" kata Jiang cheng sarkas.
Perkataan Jiang cheng membuat pasangan WangXian terkejut bukan main, mereka menatap haoxiao dengan pandangan tak percaya.
"Kau anak kami"
Haoxiao hanya menunduk dan membuang muka.
"Dengar lan xichen, setelah aku menemukan xingwang jangan harap kau akan selamat"
Setelah mengatakan itu Jiang cheng langsung berjalan pergi meninggal kan keheningan di ruang musik.
TBC
Dua chapter menuju END
BTW MIKA MAU nanya dong, apasih yang kalian suka dari ff ini.
Terus gimana kalian bisa tau ff ini.
Dan gimana sih kesan kalian tentang mika
Dan terakhir apa yang bikin kalian kesel, seneng, plus sedih dari ff ini