(4)

60 25 0
                                    


Kring... Kring... Kring....

Alarm pagi Tamara berbunyi
Dengan segera Tamara bangkit dari kasurnya dan langsung menuju kamar mandi untuk mandi pagi sebelum ia berangkat sekolah, setelah lama mandi Tamara berpakaian osis dan segera turun ke bawah untuk sarapan bersama keluarganya.

Namun Tamara tidak sempat sarapan, ia hanya membawa bekal roti isi yang sudah disediakan oleh ibunya.

Gerbang hampir saja ditutup, namun Tamara sudah berhasil masuk duluan sebelum pak satpam benar benar menutup gerbang besar berwarna hitam tersebut.

Dengan langkah kaki cepat, Tamara berlari menuju kelasnya. Untungnya belum ada guru yang masuk. Apabila sudah ada habislah riwayat Tamara.

***

"Gimana? Udah nemu belum siapa pelakunya?" Tanya Revan

"Maaf kak belum" ucap Tamara sambil menunduk

"Eh Tamara, santai aja kalik. Gausah pake nunduk segala. Gwe baik kok. Walupun kadang gwe kejam baget kalau lagi emosi" jelas icel

Dengan memberanikan diri Tamara mengangkat kepalanya sambil memandang icel yang sedang tersenyum padanya.

"Kami sebenarnya baik baik semua. Namun hanya kelihatan tegas aja" sambung Reza.

Clara yang melihat itu hanya tersenyum lebar karena kini teman temannya sudah mau menerima Tamara seutuhnya

Teng  teng  teng

Bel istirahat berbunyi

Kini Tamara memanfaatkan istirahat kedua untuk menunaikan sholat Dzuhur di mushola sekolahnya. Saat ia sedang berjalan menuju ke mushola. Ia mendengar seperti orang sedang berbisik

"Yes, akhirnya rencana kita berhasil juga!" Yukei merasa senang karena telah menjerumuskan geng alkasta yang berada di klub.

"Bener, sekarang gwe puas!" Kata salsa

"Eh lu harusnya terima kasih donk sama gwe" ucap Yukei menyombongkan diri. Karena itu adalah ide Yukei

"Iya iya Yukei yang paling cantik, eh cantikan gwe lah" mereka berdua tertawa menang

Tamara yang menyaksikan tersebut hanya geleng geleng, kenapa ia jahat kepada Genk alkasta, padahal geng alkasta tidak pernah semena mena terhadap mereka.

Tamara sempat merekam kejahatan kalian mereka berdua dan ingin segera melapor ke kepala sekolah yang tak lain adalah ayah dari salah satu komplotan jahat yaitu Yukei.

Namun, Tamara mengurungkan niatnya untuk mengadu ke kepala sekolah karena ia sempat berpikir. Kalau dilaporin, bukan hanya Yukei dan salsa yang kena omel, namun Revan, Reza, juga icel karena mereka seperti tak ada kerjaan kenapa harus ke klub.

Daripada pikir pusing, Tamara langsung menuju mushola karena sebentar lagi iqomah akan terkumandang.

Setelah selesai sholat, ia memberanikan diri menuju ruangan keramat selain BK yaitu ruang kepala sekolah.

Ia melangkah gontai, kakinya lemas tak beraturan, ia nervous dan grogi saat berhadapan langsung dengan kepala sekolah.

Saat Tamara tepat berada di depan pintu ruang kepala sekolah, tiba tiba pintu terbuka dan terlihat wajah kepala sekolah yang terbilang Garang.

"Mau ngapain kamu keruangan saya?" Tanya kepala sekolah bernama pak Herman

"Mau ngelapor pak" tanya Tamara terpotong potong

"Ya sudah silahkan masuk" ucap pak Herman

Tamara masuk dengan hati hati, ia mengedarkan pandangan di ruangan kepala sekolah tersebut, sangat rapi, nyaman dan bersih.

Tamara dipersilahkan duduk oleh pak kepala sekolah.

"Jadi gini pak. Kan ada berita bahwa Genk alkasta itu tadi malam ke klub, emang benar mereka ke klub, namun tidak untuk maksiat. Namun disalah pahami sama penyebar foto Genk alkasta di Mading pak" ucap Tamara panjang lebar

"Terus saya sudah tau siapa pelakunya!" Ucap Tamara

"Siapa?" Tanya pak kepala sekolah datar

"Yukei dan salsa, anak bapak sendiri!" Ucap Tamara sambil menunduk, ia takut pak Herman marah jika mendengar anaknya di fitnah

"Jangan nuduh sembarangan kamu. Anak saya baik baik" elak pak Herman

"Kalau bapak ga percaya, saya ada buktinya" Tamara mengeluarkan handphone dari sakunya dan menyetel video berdurasi kurang lebih 25 detik.

Pak Herman langsung menatap layar handphone itu dengan seksama dan terlihat jelas anaknya yang sedang berbuat jahat bersama salsa. Ia tak habis fikir kenapa anaknya bisa berbuat seperti itu.

Pak Herman keluar dari ruangannya meninggalkan Tamara sendirian.

Pak Herman menuju TU dan mengumumkan sesuatu

"Panggilan untuk Yukei, Salsa, Revan, Reza, Clara, dan juga Icel segera ke ruangan kepala sekolah terimakasih"

.
.
.
.
.
.

Bakal apaan ya yang dilakuin kepala sekolah terhadap mereka? Apakah mereka akan dihukum?

Silahkan baca part selanjutnya.
Thx ya guys. Jangan lupa vote dan koment.

Follow ya wattpad author
Atau Ig author yaitu @futuh_fx.

Thank you muach💗

TROUBLE MACKER (BLM REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang