Part #4

91 60 0
                                    

Karena itu aku jadi semakin semangat belajar, aku mau menemui Alvin di Jerman. Tidak peduli apapun yg di katakan orang lain.

Pada Suatu hari di Malam hari, sehari sebelum UN, aku dan kedua orangtuaku sedang mengobrol santai di ruang keluarga.

Ayahku bertanya "Kenapa akhir-akhir ini kamu rajin belajar?"

Besok aku harus menghadapi UN Ayah, jadi aku harus lebih rajin belajar supaya nilaiku bagus. Kan aku mau jadi dokter, jadi nilaiku harus bagus."Jawabku.

"Apa? Kamu mau jadi dokter? Lebih baik kamu membantu ayah bekerja saja. Jadi dokter itu susah, kamu harus sekolah yang tinggi itu pasti mahal. Ayah gk punya uang banyak untuk menyekolahkanmu" kata ayahku

"Gapapa dong yah, anak kita punya cita cita yg tinggi, kamu tuh harusnya dukung dia" Kata Ibuku sedikit membentak.

"Sudahlah, ayah ibu jangan berantem aku akan coba lebih giat belajar, siapa tau aku dapat beasiswa, supaya ayah tidak mengeluarkan uang untuk sekolahku" Aku menjelaskan.

"Ibu doakan semoga nilai UN mu bagus. Buat bangga ibu."Ucap Ibuku.

"Iya bu, Terima Kasih bu mau mendoakan aku."

"Iya nilai mu harus bagus. Katanya mau jadi dokter. Biar dapet beasiswa, jadi kamu bisa meringankan beban orang tua." kata ayahku

"Iya ayah, aku akan berusaha mendapatkan nilai yg bagus."Kata ku dengan semangat.

Keesokan harinya aku harus menghadapi UN, aku bertekad untuk mendapatkan nilai yg bagus agar dapat masuk ke SMP favorit. Aku mengerjakan UN dengan sungguh-sungguh tanpa harus menyontek.

Seminggu setelah UN, hasil ulangan pun dibagikan. Aku mendapatkan yang nilaiku yg cukup memuaskan. Dan aku berharap bisa masuk ke SMP favorit.

Sepulang dari sekolah, setelah pembagian nilai aku menunjukkan nilaiku ke orang tuaku. Mereka merasa bangga kepadaku, walaupun nilainy gk terlalu bagus. Mungkin karena nilai ku  bagus Ayahku mulai mendukung cita-citaku.

Ayahku berkata "Wah, nilai kamu bagus ya. Kalau kamu makin rajin Ayah yakin kamu bisa jadi Dokter."

"Terima Kasih Ayah, aku tidak akan mengecewakan Ayah. Aku akan giat belajar agar bisa membuat ayah bangga." Jawabku Senang.

"Oh iya, kamu mau masuk SMP favorit gk? Ayah bisa daftarin nih." Ayahku menawarkan

"Mau dong Yah, tapi kalau Biaya nya mahal gimana?"

"Tenang saja, Ayah juga akan lebih giat bekerja supaya ayah bisa mendapatkan gaji lebih" kata Ayahku.

"Wah, beneran Yah? Terima Kasih Yah."

Disitulah Ayahku mulai percaya kalau aku bisa Mencapai Cita-citaku, dan membuatnya bangga. Aku juga tidak akan menyia-nyiakan kepercayaannya.

Maaf Yaw Kalo Banyak Typo Atau Kurang Nyambung. Aku juga masih belum bisa buat cerita yg menarik

Jangan Lupa Tinggalkan Jejak Ya dengan cara Vote✌.Buat aku semangat

Achieve The DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang