💫 Chapter 03 💫

646 33 0
                                    

Lisa mengendarakan mobilnya, ia terlihat sangat senang karena lisa sudah sangat lama tidak mengendarai mobil setelah ia mendapatkan sim mobilnya.

Memang ia akhirnya sedikit menyesali perbuatannya karena sedikit takut dengan lingkungan sekitar yang gelap dan sunyi.

Namun lisa tetap mengendarai mobilnya menuju ke kantor ayahnya bekerja yaitu di AinWorld.

"Huh.. sangat jauh" keluh lisa. Tiba tiba lisa di berhentikan oleh dua orang pria di samping jalan. Mereka terlihat menggunakan seragam polisi.

Lisa memberhentikan mobilnya tepat di depan dua pria tersebut. Lisa pun membuka kaca mobilnya. "Permisi.. boleh keluar sebentar?" Tanya pria itu.

Lisa sama sekali tidak dapat melihat wajah si polisi karena tertutup topi hitam.

"Uhh.. ada apa ya pak?" Tanya lisa yang kemudian membuka mobilnya dan mengeluarkan dirinya dari mobil sport hitamnya itu.

"Anda telah melanggar ...." belum sempat lisa mendengarkan ucapan pria di depannya ini lisa tiba tiba merasakan mulutnya di segap oleh sebuah handuk dari belakang.

"HMMM!!" Teriak lisa yang berusaha memukul orang yang membawanya. Namun matanya tidak kuat untuk tetap terbuka. Beberapa saat kemudian lisa menutup kedua matanya.

***

Lisa membuka matanya perlahan lalu memegangi kepalanya yang sangat amat sakit. Kemudian ia melihat seorang gadis di depannya.

Lisa sangat terkejut dan membuka matanya lebar. "Maaf tapi anda siapa?" Tanya lisa yang akhirnya menyadari kedua tangan juga kakinya yang terikat di tembok.

Gadis itu menelan ludah. Ia sungguh tidak ingin milihat orang orang tersiksa. "N-nama saya.. jennie kim.. jennie.

"Saya ..." Gadis yang bernama jennie itu terlihat seumurannya. "AKU DIMANA?!" Teriak lisa saat ia melihat sekelilingnya yang sudah seperti penjara.

Jennie mengeluarkan air matanya. "Kau..." Jennie mencoba menguatkan diri "dirumah baru mu" lanjutnya.

"Kau gila? Apa maksudmu?!" Teriak lisa yang terus memberontak. Tiba tiba satu bodyguardnya datang memasuki tempat yang bisa dikatakan sebagai penjara.

"Pelayan Jennie, tuan jeon akan masuk harap anda keluar sekarang" himbau bodyguard itu. Tata bicaranya hampir sama dengan bodyguard lisa. Hingga membuat lisa sedikit sedih karena mengingat insiden kemarin.

Jennie pun mengelap air matanya lalu berjalan pergi keluar penjara ini. Digantikan dengan kehadiran seorang pria tampan yang mampu membuat lisa terdiam sejenak.

"Apakah kau lelah?" Tanya pria tersebut yang lalu mendekati lisa dan menunduk jadi kini jarak mata lisa dan matanya berkisaran 5cm.

Entah bagaimana jantung lisa berdegup lebih kencang. Ini pertama kalinya lisa di buat gugup oleh seorang pria setelah mantannya bambam itu.

Pria itu kemudian menaikan badannya lagi lalu ia tersenyum dan berkata "piuttosto ..."

Lisa hanya terdiam ia tidak mengerti maksud laki laki di depannya ini. Lalu pria itu pergi keluar namun lisa dengan segera menghentikannya. "PERMISI" seru lisa yang membuat pria di depannya itu berhenti dan kembali menengok ke arahnya.

"Tolong lepaskan aku ..." Lirih lisa yang kemudian di beri tawa smrik oleh pria itu. "You wish" pria itu lalu pergi dan menutup pintu dengan keras oleh pengawalnya.

Meninggalkan lisa sendiri dia ruangan yang besar, gelap, dan sunyi ini. Membuat lisa menenggelamkan wajahnya di tekukan kakinya.

"Hiks..."

***

Di pagi hari ini di mulai dengan hujan yang deras mengguyur wilayah seoul. Dan juga di pagi hari mendung ini terlihat seorang gadis bernama rose

Rose dengan hoodie hitamnya bertuliskan 'im swag baby' itu kini berada di depan super market memakan corndog yang ia beli tadi seorang diri.

"WAaaah deabak! Corndog yang hangat dengan lelehan Mozarella... Ditemani hujan yang amat dingin ini membuat hari ini sa-"

Bruk

Kalian bisa tebak apa yang terjadi...
Ya, rose atau dengan nama korea chaeyoung itu terjatuh di lantai karena seseorang yang tidak sengaja menyenggolnya.

"AH! MIANHE! Aku pikir tidak ada orang" pria itu berlutut untuk mengecek keadaan gadis itu.

"Kau baik baik saja?" Tanya pria itu sekali lagi menatap gadis itu dengan khawatir.

"Apakah aku sependek itu?..." Gadis itu masih belum menaikan wajahnya. Dari nada suaranya kita bisa bilang bahwa rose sedang sangat marah.

"Gila! Pertama kalinya aku menemukan orang yang lebih pendek dariku" ia terlihat bahagia sambil menatap awan yang mendung.

Sedangkan rose melihat tusuk corndog yang baru saja ia beli dengan sangat hati hati berharap tidak terjadi apa apa pada corndognya.

Mendadak gadis itu menangis dengan sangat kencang "HUAAAAAAAAAA!!!! HUAA!! HIKS.. HIKS" suara kencang tangisan rose dapat mengalahkan suara petir hujan.

Membuat semua mata orang yang berada di supermarket itu tertuju padanya dan pria di depannya.

"YA! Apa yang kau lakukaan berhenti..!" Bisiknya namun penuh tekanan dan bisa dilihat pria itu tengah menutup wajahnya dari tatapan orang orang.

"KAU!..." rose kemudian menaikan kepalanya dan menengok ke arah pria di depannya penuh amarah namun disisi lain jimin merasakan aura yang berbeda dari gadis ini hanya dengan melihat matanya.

"GANTI CORNDOGKU SEKARANG JUGA..! ATAU AKU HUBUNGI POLISI DAN MELAPORKAN MU DENGAN KASUS KEKERA-" pria itu menaruh jari telunjuknya yang mini itu di bibir rose.

"Kajja!"

>>>

Kini mereka berada di depan warung gorengan. Terlihat rose memesan semua menu dan memakannya dengan lahap. Sedangkan pria itu hanya diam dan menatap cara rose makan.

Rose pun akhirnya berhenti. "Kau ingin seperempat??" Tanya rose menyodorkan corndognya. Namun langsung pria itu tolak.

"Baiklah kalau begitu.." ia melanjutkan aktivitas makannya. "Uh... Nama mu siapa?" Tanya pria di samping rose ini.

"Aku Rose, kau?" Tanya rose balik namun pandangannya masih fokus pada makannanya.

"Jimin.." kata pria bernama lengkap park jimin itu.

Tiba tiba saat corndog terakhirnya ia habiskan rose teringat sesuatu. "Ah ulang tahun lisa besok!" Serunya tiba tiba.

"Apa?" Jimin terlihat bingung sedangkan rose fokus dengan handphonenya.

"Ah iya.. aku harus pergi" katanya lalu menggunakan kerudung Hoodie nya dan memasukan kedua tangannya di kantong hoodienya.

"Aku ..." Orang yang jimin ajak bicara itu sudah pergi menerjang hujan.

"... Antar pulang" jimin menatap punggung rose lalu tersenyum bahagia karena menemukan gadis seumurannya yang lebih pendek dari dirinya.

Namun tiba tiba senyumnga menghilang setelah ia melihat berapa banyak stik corndog yang rose makan.

"Dasar perempuan enggak tau terima kasih"

© SsummerBearr

Stockholm Syndrome || LiskookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang