💫 Chapter 06 💫

485 28 0
                                    

"Tunangan?!"

"Ah kau tidak tau ya? Jadi... Kakakku baru saja berpacaran dengan gadis bernama tzuyu sekitar 2 atau 3 bulan yang lalu bukankah terlalu cepat untuk melamar wanita itu?"

Ia mengendus kesal "Hanya karena kondisi keluarganya yang buruk belum tentu sebuah fakta" lisa mendengarkan cerita somi dengan serius.

"Benarkah?" Lisa kembali menyimak "iya, dan gadis itu bermuka dua! Dia sangat manja dan manis didepan oppa ... Lalu ia berubah menjadi dingin dan misterius saat aku bertemunya diluar sesekali" jelas gadis itu.

"Ah ini sudah jam makan siang bukan? Kau suka japchae kan?" Lisa mengetahui kesukaan somi dari si wanita tua tadi.

"Wah kau yang terbaik unnie!"

***

Lisa kini berada di dapur yang besarnya hampir sama dengan dapur lisa, ia sering memasak dengan bibi sandra... Eh! Bagaimana keadaan bi sandra saat ini? Lisa sungguh merindukannya.

Ia kemudian mengalihkan fokusnya pada masakannya hingga selesai dan membawanya di meja makan yang panjang namun hanya ada satu kursi yang terisi disana.

Somi mencium bau sedap dari japchae yang di bawakan lisa dengan senyuman yang lebar. Lisa menaruh sepiring mangkuk japchae di depannya.

"Makasii unnie kau yang terbaik!" Seru somi.

Ia membuka matanya kebar setelah mencicipi jaochae buatan lisa. "Daebak!! Lisa unnie kau sangat berbakat menajadi chef!" Puji somi, lisa mendekati daun telinga somi lalu berbisik..

"Itu rahasiaku.." lisapun menjauh dan tersenyum. Somi mengingatkannya kepada kedua temannya... Yang mungkin kini tidak tau atau sedang cemas akan keberadaannya.

"Ah lisa unnie... Aku akan pergi ke mesir seminggu lagi selama 3bulan sebagai dokter sukarelawan" lisa hanya berohria.

"Jadi kuharap kau akan baik baik saja disini dan membuat banyak teman... Maafkan aku tidak bisa melepasmu kembali kepada keluargamu dan juga teman temanmu unnie, karena.." somi terlihat sangat cemas dan takut.

"Ah tidak apa-apa, aku baik baik saja" walaupun hati lisa meronta ronta ingin pulang.

"Aku juga akan jarang ada dirumah selama seminggu ini karna aku dokter 8jam shift.. hehe" cengir somi yang kemudian diikuti tawaan lisa.

***

Hari sudah menunjukan pukul 9 malam namun lisa masih memikirkan akan hari ulang tahunnya, mungkin ulang tahun somi akan dirayakan esok hari?

Dan akan membuat lisa ingin pulang.. sangat ingin kembali pulang. Lisa menangis dalam diam di malam yang senyi ini..

Mengingat senyuman orang orang yang ia sayangi yang belum dapat lisa lihat selama seharian. Lisa terus terbayang kekhawatiran mereka jika tau ia menghilang.

Tak sadar tangisannya menghanyutkannya kedalam alam bawah sadar.

Esok harinya...

Teman teman lisa sedang berada di depan rumah lisa dan bersiap memberi kejutan ulang tahun. Mereka biasanya menyueki lisa sehari sebelum ulang tahunnya dan lisa yang cerewet beberapa kali membuat mereka gagal dalam misi ini.

Namun entah kenapa kemarin sangatlah sunyi tanpa lisa, lisa yang tidak menelfon mereka, lisa yang tidak mencari mereka kerumah, lisa yang tidak ada di kampus kemarn..

Rose dan jisoo membawa kue dengan lilin yang menyala mereka melangkahkan kaki mereka ke mansion milik lisa.

Namun saat mereka membuka pintu.. mereka malah yang mendapat kejutan akan menghilangnya lisa.

Mereka menaruh kue tersebut di meja kamar lisa, menelfon lisa beberapakali, menyepamnya di wetalk namun berujung nihil.

Sedangkan...

Lisa bangun pukul 6 pagi yang di bangunkan dengan suara si wanita tua yang memukul gentongan di asrama pelayan?.

Lisa pergi membersihkan dirinya lalu menggunakan seragam 'maid' itu lagi.

Saat tangannya akan menggapai gagang pintu tiba tiba.. seseorang membuka pintu itu terlebih dahulu.

Gadis itu... Yang kemarin menangisi lisa... Jennie! Dia membawa sebuah kue kecil dengan lilin di atasnya.

"Happy birthday lisa!" Serunya menyodorkan kue itu dengan senyuman.

Lisa pun terblakblakan. "Kau tau darimana?" Tanya lisa yang masih di selimuti kebingungan.

"Nona jeon somi... Oh iya.. aku juga akan menemaninya ke luar kota seminggu sebelum ke New Zealand" jennie

"Apakah dia harus pergi hari ini?" Lisa kembali mengerutkan keningnya. Yang di sahuti oleh anggukan jennie.

"Iya, sekarang kau berdoalah.. dan tiup lilinya" jennie kembali menyodorkan kue buatannya sendiri itu ke depan lisa.

"Arraseo... Gomawooo!" Lisa menundukan kepalanya lalu menutup kedua matanya, berdoa.

Kuharap aku segera dapat kembali hidup normal, bertemu sahabat-sahabatku, juga appa dan bibi sandra.

Lisa kembali membuka matanya mengangkat kepalanya dengan senyuman lalu ia meniup lilinnya dan memeluk jennie.

"Makasi banyak jennie, walaupun kita beluk sedekat itu tapi kau sangat baik" ucap lisa yang masih dalam pelukan.

Mereka melepaskan pelukannya. "Lisa aku sangat ingin menghabiskan waktu sementara untukmu, tapi sepertinya aku akan terlambat untuk menyusul nona somi" jennie terus melirik ke arah jam tangannya.

"Aku mengerti.. makasi banyak sekali lagi" lisa. Jennie menaruh kuenya di maja kamar lisa lalu membuka gagang pintu kamar lisa namun, kakinya terhenti setelah mengingat sesuatu.

Badan jennie berbalik kearah lisa, ia menampar jidatnya "aku lupa menyampaikan selamat ulang tahun nona somi, ini surat dari nona somi untukmu lisa" jennie memberikan secarik kertas dari kantongnya.

"Nee, ucapkan terimakasihku kepada nona somi" lisa melambaikan tanganya sambil menyerukan ke arah jennie yang kini sudah menutup pintunya.

Lisa menghembuskan nafasnya lega, "tempat ini... tidak buruk"

© SsummerBearr

Sneak peak :
Hari yang seharusnya menjadi hari bahagia bagi lisa berubah menjadi hari paling buruk di hidupnya.


THANK YOUUU💞

Stockholm Syndrome || LiskookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang