1❤

1.8K 101 20
                                    

"congrats yaaaahhh" ujar Bunda Tae yang langsung gercap memeluk kedua putranya. Siapa lagi jika bukan abang Soobin dan akang Hueningkai.

"makasih bunda" ucap Hueningkai dengan manisnya memeluk dan mengecup pipi Binda Tae. Aduhh melting nih ≥﹏≤

Soobin menatap tajam ke arah Hueningkai yang terus memeluk bundanya. Sekarang ia cemburu pada bundanya sendiri  ̄へ ̄

Bodo nya ga dikurang-kurang selama ini, ya kan bin ╯﹏╰

"udah dong pelukan nya!! " ucap Soobin lalu menarik Hueningkai agar pelukan mereka terlepas.

Bunda Tae menatap Soobin kesal.

Bunda Jimin masih cakap-cakap manja sama guru-guru disana. Sedangkan Suga masih bicara dengan rekan kerjanya yang kebetulan aja anaknya sekolah di sekolah yang sama dengan Hueningkai.

Lalu Jungkook, ia sedang duduk dan menatap bangga pada anak-anaknya yang sudah lulus.

"akhirnya gue punya anak yang udah lulus juga" gumam Jungkook unfaedah.

***********************************************/////*****************/////**

Itu 2 tahun YANG LALUU

2 TAHUN YANG LALU, CAMKAN 2 tahun yang LALU (︺︹︺)

Sekarang Soobin dan Hueningkai pindah dari rumah mereka karena ingin mandiri dan juga agar dekat dengan universitas Soobin.

Soobin masih kuliah, sambil kerja part time. Sedangkan Hueningkai, menjadi seorang guru di sebuah sekolah negeri. Woah, ga nyangka kan? Gue juga ga nyangka Hueningkai bisa jadi guru, padahal.... -go

Hueningkai pertamanya hanya ditawarkan oleh teman papanya, eh saat ia ditanyakan blablabla, malah keterima. Ga nyangka.

Beda dengan Soobin yang ingin jadi Dokter, harus kuliah dulu. Papanya sudah mau memperkenalkan dokter yang bisa memasukkan nya langsung, tapi ia mau berusaha dengan sendiri dulu, jika terpaksa baru ia akan menerima tawaran papanya.

Soobin dan Hueningkai tinggal di sebuah apartemen yang memang mewah. Sangat cukup untuk mereka berdua. Gimana gak sangat cukup? Apartemen paling top markotop gitu!

Hueningkai ingin di apartemen biasa saja, namun Soobin menolak. Katanya, kasihan nanti Hueningkai jauh dengan sekolah. Jadi, lebih baik sekalian saja, jugaan mereka nyaman disana.

"Oi! Bangun" panggil Hueningkai pada laki-laki yang masih terkapar tak menggunakan sehelai pun pakaian. ◐.̃◐

"ayank, kok bisa bangun sepagi ini? Kan tadi malem kamu bilang capek, kuat ya kamu" ucap Soobin yang mulai menggoda Hueningkai.

Hueningkai yang di goda cuma senyum tipis, lalu...

Bugh--

Terdengar suara teriakan dari dalam kamar mereka. Soobin di pukul pake sendal oleh Kai.

"Soobin cepetan sini sarapan!!! Ih ngeyel bener jadi bocah!!! Telat tau rasa"

Hueningkai sudah terbiasa dengan sikap manja Soobin. Pantas saja dulu Bunda Tae sering teriak-teriak sampai tenggorokannya mau keluar, ternyata gini rasanya.

"bebeb lagi buat apa? "

Mulai, mau banget rasanya Hueningkai mukul pake garpu yang dia pegang.

"bebeb pala lo ilang!! sini buruan, gue mau cepet-cepet"

Hueningkai masih galak, namun menggemaskan.

Soobon masih sama, manja dan yeah idola semua orang.

RINDU | SOOKAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang