DRAMA DI MANA-MANA
Moga-moga ada feel nya 😔
.
.
."Hahaha, kayaknya gue terlalu semangat kemarin, " gumam Soobin sembari mengelus pucuk kepala orang yang ada di samping nya tengah tertidur dengan selimut tebal yang menutupi tubuh polosnya.
Soobin beranjak lalu menuju kamar mandi dan mulai mencuci wajahnya, "wah, Kai bener-bener ga mau kehilangan gue, hehe" senangnya setelah melihat gigitan yang ada di pundak dan lengannya, lalu kissmark yang ada di sekujur lehernya dan beberapa coretan dari kuku lentik Kai di punggungnya.
"hasil karya yang cukup bagus" gumam Soobin sembari tertawa kecil.
Merah di pipinya sudah menghilang, tergantikan dengan merah-merah di sekujur lehernya.
Tidak menunggu waktu lebih lama Soobin menyiapkan dirinya untuk memasak sesuatu yang ia bisa.
Gini-gini Soobin kan jago masak.
Setelah 30 menit, Soobin membangunkan Kai sambil membawakan susu hangat padanya.
"morning, sayang" ucap Soobin lalu mengcup kening Kai pelan.
Kai bergeming lalu menatap Soobin dengan mata kantuknya. "Soobin, h-huek" saat menatap susu di hadapannya, seketika Kai merasa mual pada perutnya. Mungkin dia sangat lelah, hingga harus muntah.
Soobin dengan cepat mengikuti Kai, tidak lupa susu tadi ia taruh ke sembarangan tempat.
"udah? " tanya Soobin yang mengelus-elus punggung Kai.
Kai hanya mengangguk, saat hendak keluar. Kembali ia merasakan mual, tapi saat sudah di muntahkan tidak ada apapun yang keluar. Hanya air liurnya.
"aku rasa ini efek kecapean" ucap Kai yang sudah mengelap bibirnya.
Kai berjalan hati-hati karena pantatnya yang masih sakit. "mau di gondong? " tanya Soobin merasa bersalah.
Kai tersenyum lalu mengecup pipi Soobin lembut, "udah makan? " tanya Kai sembari membuka lemari di kamarnya, untuk mencari pakaian untuknya di rumah.
Sekarang hari libur mereka, jadi mereka akan dapat waktu lebih lama untuk bersama.
"mana selimutnya, aku cuci" ucap Soobin lalu mengambil selimut tebal itu dari tangan Kai.
"aku bawain makanan ya" Soobin tidak mau melihat Kai kelelahan seperti ini.
Kai hanya tersenyum sembari menggeleng kecil, "ayo makan bersama" ucap Kai.
Soobin terharu memiliki tunangan penyabar seperti Kai, "i love you" ucap Soobin lalu memeluk Kai dengan sangat sayang.
"hm gue tau" jawab Kai.
Soobin cemberut bukannya di balas malah di berikan balasan seperti itu, tapi dia tau jika Kai cukup malu untuk mengatakan hal seperti itu.
"nanti kita ke dokter" ajak Soobin yang di angguki oleh Kai.
.
.
."maaf gara-gara aku kamu jadi, " Kai hanya tersenyum lalu mengelus pucuk kepala Soobin.
"gapapa, gue bisa minum obat dan vitamin sebanyak-banyaknya, lo gausah merasa bersalah, okey" Soobin hanya mengangguk.
Ia merasa bersalah karena membuat Kai kelelahan dan ternyata mual itu dari maagnya semalam karena tidak makan.
"Soobin, bisa kita bicara sebentar? " tanya dokter yang menangani Kai tadi.
Dokternya perempuan, namanya Hairi. Dia adalah dokter kepercayaan keluarga Soobin. Hairi sudah berusia 41 tahun. Sangat muda bukan (:
KAMU SEDANG MEMBACA
RINDU | SOOKAI
Fanfiction"kenapa gue bisa percaya sama orang sialan kayak lo sih?! " ujar laki-laki manis yang lebih pendek dari laki-laki di hadapannya yang tinggi dan memang lebih besar darinya. "MAKANNYA DENGERIN GUE DULU! " bentak laki-laki tinggi yang tepat berada di...