"KAK " panggil seseorang dari arah belakang Hueningkai.
Hueningkai yang merasa di panggil langsung menoleh, "manggil gue? " tanya Kai dengan nada poloz. Sama murid pake lo-gue (: gpp bang lanjut!
"iya" jawab laki-laki yang memang lebih tinggi beberapa centi saja dari Kai.
Muridnya tinggi, guru pendek itu hal biasa (:
Kai menaikkan sebelah alisnya, "kenapa ya? " tanya Kai.
"dokumen bapak ketinggalan " ujar nya.
Hueningkai langsung tersenyum dan berterimakasih kepada laki-laki yang adalah salah satu siswa yang tadi Kai ajar di kelas 12.
"pak! Eh kak? Pak atau kak ya? " laki-laki itu manggil Kai tapi nadanya seperti bingung.
Kai lagi-lagi mengernyit kan alisnya. "iya? Pak aja"
"ada yang saya gak paham di soal bapak tadi" ucap laki-laki itu.
Hueningkai belum terlalu mengenal semua murid disini, tapi ia mengenal beberapa murid rajin dan tidak rajin.
Dia salah satu murid rajin namun juga tidak rajin. Banyak guru yang mengeluh tentang dia yang dapat ranking 3 besar namun sangat susah di atur. Tapi, semasa Hueningkai mengajar, siswa ini bahkan sangat memperhatikan pelajaran yang diterangkan oleh Hueningkai.
Jika di tanya, siswa perempuan lebih memperhatikan Hueningkai karena ia guru tampan di sekolah mereka, sedangkan laki-laki di hadapannya itu murid rajin untuknya namun tidak rajin untuk guru lain.
Aneh.
"maaf tadi saya keceplosan ngomong non-formal sama kamu, " ujar Hueningkai terlebih dulu, "kalau begitu nanti di jam istirahat datang ke ruangan saya, ya" ucap Huenungkai lagi dengan senyum lebarannya.
Laki-laki itu mengangguk lalu tersenyum ke arah Hueningkai yang sudah mulai menghilang karena sudah berjalan jauh.
"Oi! Guanlin buruan masuk kelas, ntar di julid guru lagi tau rasa! " ujar teman sekelas nya.
"iyaa, bacot lo" sahut laki-laki yang ternyata bernama Guanlin.
.
.
."Soobin kamu udah makan? " tanya Hueningkai dari telponnya.
Yang ditanya pastinya lagi senyum-senyum. Gimana enggak? Bahasanya udah pake kamu-kamuan, uh kan co cweet (・´з'・)
"udah sayang, baru saja selesai, kamu sendiri jangan bilang belum makan" ucap Soobin dari seberang.
Kai hanya tersenyum, tau saja pacarnya itu. Telepati itu mah namanya ( ̄3 ̄)
"ini baru istirahat, aku mau makan dulu ya" ujar Kai.
"yaudah, selamat makan sayang ~♥~"
"iyaa"
Tuut--
Sambungan terputus, lalu Hueningkai berjalan menuju kantin untuk membeli air minum. Jika makanan Kai sudah bawa dari rumah, ia lupa membawa minuman.
"hai kak"
Laki-laki ini lagi. Guanlin.
Kai tersenyum, "sudah ku bilangkan, pak bukan kak, tapi pak" kai memang berkata santai namun itu serius.
Tidak enak dilihat guru lain jika dirinya di panggil kak bukan pak. Walaupun memang umurnya tidak setua itu di panggil bapak.
"tapi kan kakak masih muda masak aku manggilnya pak, kasian banget umurnya" ujar Guanlin sembari memperlihatkan deretan giginya.
Hueningkai hanya tersenyum sambil menggeleng kan kepalanya, "yaudah gini aja, kalau di luar sekolah kita bicara informal aja, kalau di dalam sekolah kamu harus janji berbahasa formal pada saya atau pun guru-guru yang lain, gimana? "
Guanlin seperti berpikir sebentar lalu tersenyum senang, "oke! Bapak janji kita bakal ngomong informal kalau di luar sekolah ya? "
Hueningkai tersenyum sambil mengangguk. Lalu mengusap kepala Guanlin karena saking gemasnya melihat tingkah anak muridnya.
Guanlin yang di usap ngeblushing, "s-saya duluan pak" lalu pergi begitu saja.
"haha imutnya,
tapi masih imutan Soobin" ujarnya lalu pergi untuk mencari air minum yang sejak 5 menit yang lalu batal karena datangnya Guanlin.
.
.
.
.
.Next or skip?
Votenya bole sebagai tanda permintaan next (●´з')♡
Ganteng banget abang gue (:
KAMU SEDANG MEMBACA
RINDU | SOOKAI
Fanfiction"kenapa gue bisa percaya sama orang sialan kayak lo sih?! " ujar laki-laki manis yang lebih pendek dari laki-laki di hadapannya yang tinggi dan memang lebih besar darinya. "MAKANNYA DENGERIN GUE DULU! " bentak laki-laki tinggi yang tepat berada di...