DRAMA DIMANA-MANA EUY!!
HIDUP HARUS DRAMA KALAU ENGGA BAKAL DI MANFAATIN (:
.
.
.Semua tampak jelas dimata Soobin jika Kai akan pergi meninggalkannya.
"Kai, ini... gue gak bisa hidup tanpa lo, jangan tinggalin gue" ucap Soobin lalu menarik koper yang Kai bawa di tangan kanan nya tadi.
"lo sayang gue kan? "
"Banget"
"kalau gitu biarin gue pergi" ujar Hueningkai lalu mengambil kopernya dari Soobin yang masih mematung tak berkutik.
"KAIII"
Dugh! —anggap aja suara jatuh orang–
"SOOBIN, lo kenapa? Teriak-teriak gitu" ucap Hueningkai yang sudah rapi menggunakan pakaian kerjanya.
SOOBIN POV#
Loh? Ini ada Kai gue, trus yang tadi???
Gue enggak ngehirauin dada gue yang telanjang, gue tetep nerjang Kai yang kaget di depan gue.
"Kai, maafin aku, aku janji enggak bakal selingkuh dan menghilang dari lo, gue bakal jaga lo dan ana—"
Kai natap gue bingung, kaget dan nahan tawa. Bener-bener MIMPI??!
"Lo kenapa Choi Soobin? Hahahahha mimpi? Mimpi apaan?? Sampe lo baru bangun langsung nerjang gini, hahahhaa" tanya Kai sembari tertawa terbahak-bahak melihat wajah Soobin.
|muka Soobin pas natap Kai yang lagi ketawa (: |
Oke ini Hueningkai yang gue kenal.
"Kai ini tanggal berapa? "
Kai sedikit berpikir namun ia menjawabnya, " 6 april" jawab Kai.
Loh? Bukannya ini tanggal 6 Juli?!
Iya sih, pasti mimpi, mana ada cowok bisa hamil, hahaha gue nya aja pingin punya anak dari Kai sampai kebawa mimpi.
Soobin POV end#
"Kai, ini mimpi?! Mimpi?! Huhu...gue seneng banget, itu mimpi, jangan tinggalin gue ya" ucap Soobin lalu teringat akan sesuatu.
"Kai—"
Kai menyuruh Soobin untuk tunggu karena Kai merasa ada sesuatu yang akan keluar dari mulutnya. "HUEKKK, UHUK" Kai menutup mulutnya dan langsung berlari ke arah kamar mandi.
Terdengar suara Kai yang mual-mual di dalam kamar mandi mereka.
Soobin dengan cepat berlari dan mengelus pundak Kai. "lo pasti enggak jaga kesehatan kan? " tanya soobin geram.
"enggak tau, gue mual dari gue bangun tadi" ucap Kai.
Soobin hanya menggeleng dan menarik tangan Hueningkai.
KAMU SEDANG MEMBACA
RINDU | SOOKAI
Fanfiction"kenapa gue bisa percaya sama orang sialan kayak lo sih?! " ujar laki-laki manis yang lebih pendek dari laki-laki di hadapannya yang tinggi dan memang lebih besar darinya. "MAKANNYA DENGERIN GUE DULU! " bentak laki-laki tinggi yang tepat berada di...