DRAMA MASIH ADA DIMANA PUN!
HATI-HATI, SIAPAKAN HATI YANG PENUH DENGAN KESABARAN!!SIAPKAN DIRI DI ATAS RANJANG, JANGAN SAMPAI HP KALIAN JADI KORBAN EMOSI!!!
WKWK, SEMANGAT BERSABAR (:
.
.
.
.
.ding-dong
Terdengar suara bel dari luar apartemen mereka —Soobin & Kai–
"Kai? " gumam Soobin dengan nada bertanya. Ia segera bangkit dari acara menontonnya. Soobin bolos kuliah karena ingin menunggu pulangnya Hueningkai.
"kenapa enggak buka aja langsung, isi—" belum selesai Soobin bicara ia sudah dibuat terkejut dengan seseorang yang lebih pendek darinya memeluknya dengan erat.
"kakak, aku kira kamu sakit, yaampun" ucapnya sembari mengcek kening Soobin yang suhunya normal.
Soobin menatap ke bawah, "dari mana lo tau apartemen gue? " tanya Soobin dengan mata yang mendelik terkejut.
Mereka masih di luar, di tatap oleh beberapa tetangga yang keluar dan orang-orang yang lewat.
"masuk" ucap Soobin lalu menarik tangan mungil Dongpyo.
"kak, kamu marah sama aku ya? Apa karena aku enggak ngasih kamu—" belum selesai Dongpyo bicara, Soobin lebih dulu menimpalinya.
"dengerin gue, gue gak marah sama lo, jadi jawab pertanyaan gue tadi" ucap Soobin. Ia tidak mau mengingat apapun selama 3 bulan terakhir ini.
"kan minggu lalu aku sempet kesini, kakak sendiri yang ngajak" ucapnya sedikit cemberut. Bisa-bisanya Soobin lupa jika ia sendiri yang mengajak Dongpyo kesini untuk makan bersama.
Soobin baru menyadarinya, ia segera menjambak rambutnya kasar.
"belum inget lagi? Oke biar aku ingetin" ucap Dongpyo lalu sedikit menjinjit dan membisikkan sesuatu pada Soobin, "w-waktu kita—"
Soobin langsung menutup mulut Dongpyo dengan bekapan tangannya. "Jangan bilang apapun" ucapnya dingin.
Dongpyo hanya menatap Soobin dengan tatapan malu, malu jika mengingatnya. "kak, aku buati— eh udah di buatin ya, tunangan kakak baik banget, tapi sayang jarang di rumah" ucapnya sambil menatap sendu ke arah sarapan yang di meja makan itu.
“ini memang salah, tapi aku sayang Soobin, maaf” batin Dongpyo.
Dongpyo segera melepaskan pandangannya pada sarapan di atas meja itu dan beralih menatap Soobin yang sudah duduk di atas sofa sembari memegang kepalanya.
"mikirin apa sih? " tanya Dongpyo yang sudah memeluk Soobin dari belakang.
"pyo, jangan gini" ucap Soobin yang melepaskan pelukan Dongpyo.
Dongpyo hanya cemberut tak suka, namun tidak lama kemudian ia duduk di samping Soobin dan fokus menatap Soobin.
"apa? " tanya Soobin ketus.
"cium aku" ucap Dongpyo santai lalu menutup matanya pelan.
Soobin tidak bergeming, ia tetap fokus pada kenyataannya yang sudah hancur, namun Dongpyo tidak menyerah, ia menindih Soobin dan mulai mencium mulut Soobin dan melumatnya—
Critt— (anggap aja suara pintu kebuka)
Pintu masuk apartemen itu lolos bisa memperlihatkan adegan cumbu Soobin dan Dongpyo saat ini.
Parahnya yang melihat itu adalah—
.
.
.
."apa Guanlin bolos? " tanya Kai agak tinggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
RINDU | SOOKAI
Fanfiction"kenapa gue bisa percaya sama orang sialan kayak lo sih?! " ujar laki-laki manis yang lebih pendek dari laki-laki di hadapannya yang tinggi dan memang lebih besar darinya. "MAKANNYA DENGERIN GUE DULU! " bentak laki-laki tinggi yang tepat berada di...